Kamis, 11 September 2025

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Pastikan Keamanan Pasokan BBM dan Listrik di Sulawesi Tenggara Menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2025

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Pastikan Keamanan Pasokan BBM dan Listrik di Sulawesi Tenggara Menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2025
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Pastikan Keamanan Pasokan BBM dan Listrik di Sulawesi Tenggara Menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2025

JAKARTA - Menjelang datangnya bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah yang dinantikan umat Muslim di seluruh Indonesia, perhatian pemerintah semakin terfokus pada kesiapan dan ketersediaan energi yang memadai di berbagai daerah. Dalam upaya memastikan tidak adanya gangguan dalam distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan penyediaan listrik selama periode penting tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Tenggara.

Kepastian Stok BBM di Sulawesi Tenggara

Pada kunjungan yang dilakukan di awal Maret 2025 tersebut, Menteri Bahlil secara langsung memeriksa sejumlah fasilitas strategis dalam rantai pasokan energi di daerah, termasuk SPBU Pertamina 74.937.23, Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Baubau dengan kapasitas 30 Mega Watt (MW), serta Terminal BBM Baubau. Berdasarkan peninjauan lapangan, Bahlil memastikan ketersediaan stok BBM berada dalam kondisi aman dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama 17 hingga 21 hari ke depan.

“Alhamdulillah, kapasitas BBM cukup sampai 17-21 hari. Jadi, tidak ada masalah, baik dari minyak, pertalite, pertamax, maupun dari sisi solar, itu clear, Alhamdulillah,” ungkap Bahlil usai melakukan peninjauan di Kota Baubau.

Di SPBU, Menteri Bahlil bersama dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), PT Pertamina (Persero), serta Balai Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas melakukan pengujian kualitas BBM RON 90 dan RON 92. Langkah ini bertujuan untuk menjamin masyarakat mendapatkan bahan bakar yang berkualitas. Sebagai bagian dari kampanye edukasi publik, Bahlil menginstruksikan agar Pertamina Patra Niaga menyediakan sampel BBM RON 90 dan RON 92 di setiap SPBU sehingga masyarakat dapat mengetahui perbedaannya.

“Insya Allah, tidak perlu ada kekhawatiran terkait dengan kualitas BBM yang dijual. RON 90 ini sebenarnya yang disubsidi, sementara RON 92 itu harganya harga pasar, tidak disubsidi,” jelasnya.

Distribusi dan Cakupan BBM di Wilayah Timur

Selain memastikan cadangan BBM yang memadai, pemerintah juga menekankan pentingnya Terminal BBM Baubau yang menjadi pemasok utama untuk sekitar 54% kebutuhan BBM di Sulawesi. Terminal ini juga berperan strategis dalam memasok kebutuhan wilayah Maluku dan menjadi cadangan bagi Nusa Tenggara Timur, Bima, dan beberapa area lainnya.

Pada tahun ini, pemerintah telah menetapkan kuota BBM bersubsidi untuk Sulawesi Tenggara. Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP), yakni Pertalite, dialokasikan 356.464 kiloliter, dengan realisasi hingga Januari 2025 mencapai 25.919 kiloliter atau 7,23% dari total kuota. Sementara itu, kuota solar (JBT) ditetapkan sebesar 153.227 kiloliter, dengan realisasi hingga saat ini mencapai 12.592 kiloliter atau 8,22% dari kuota yang tersedia.

Kondisi Kelistrikan Stabil

Selama kunjungannya, Menteri Bahlil juga memastikan kondisi kelistrikan di Sulawesi Tenggara berada dalam keadaan yang siap dan aman. PLTMG Baubau, yang menyumbang 62,17% dari total beban puncak wilayah tersebut, berhasil menjaga stabilitas kelistrikan. Beban puncak Baubau yang mencapai 51 MW dapat ditopang oleh kapasitas daya sebesar 63 MW, meninggalkan cadangan daya sekitar 23%.

“Kondisi ini menunjukkan bahwa sistem kelistrikan Baubau dalam kondisi aman dan siap memenuhi kebutuhan listrik masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri 2025,” tegas Bahlil.

Namun, ia juga menyoroti wilayah-wilayah terpencil seperti Pulau Kaledupa di Wakatobi yang belum memiliki akses listrik dan Pulau Tomia yang kerap mengalami pemadaman. Untuk itu, Bahlil meminta PT PLN (Persero) mengambil tindakan percepatan elektrifikasi guna mendukung kebutuhan masyarakat yang mata pencahariannya bergantung pada listrik, terutama dalam sektor perikanan.

“Tadi sudah sepakat Pak Dirut PLN dan beberapa direksi, mereka akan melakukan percepatan dalam rangka memenuhi kebutuhan. Karena masyarakat di sana itu memang mata pencariannya adalah perikanan. Jadi kalau listrik mati, storage-nya bisa nggak jalan,” jelasnya.

Antisipasi Selama Ramadan dan Idul Fitri

Sebagai bentuk antisipasi lebih lanjut, Kementerian ESDM akan memperkuat pengawasan dan mengoordinasikan operasi Tim Posko Nasional Sektor ESDM. Tim ini akan berfokus pada pemantauan penyediaan serta distribusi BBM, LPG, dan listrik selama masa Ramadan dan Idul Fitri. Posko juga akan menangani mitigasi bencana geologi dan beroperasi dari 17 Maret hingga 11 April 2025.

Dengan langkah-langkah antisipatif ini, pemerintah berharap dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa dan merayakan Hari Raya Idul Fitri di tahun 2025 tanpa gangguan dalam pasokan energi.

Wahyu

Wahyu

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Harga Minyak Naik, Prospek Ekonomi Tetap Menjanjikan

Harga Minyak Naik, Prospek Ekonomi Tetap Menjanjikan

Sinergi Asperindo Dishub Perkuat Layanan Logistik Pontianak

Sinergi Asperindo Dishub Perkuat Layanan Logistik Pontianak

PLTS Hybrid PHR Permudah Belajar di SLB Rumbai

PLTS Hybrid PHR Permudah Belajar di SLB Rumbai

Balikpapan Tawarkan 5 Rumah Murah Strategis Dekat IKN

Balikpapan Tawarkan 5 Rumah Murah Strategis Dekat IKN

Pertamina NRE Perkuat Kolaborasi Energi Bersih Global

Pertamina NRE Perkuat Kolaborasi Energi Bersih Global