Kamis, 11 September 2025

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila
Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

JAKARTA - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) memperluas kiprahnya di sektor infrastruktur dengan mengambil langkah strategis di bidang perikanan. Kali ini, perusahaan memperoleh kontrak pembangunan terintegrasi budidaya ikan nila salin di lahan bekas Tambak Inti Rakyat (TIR) Karawang, Jawa Barat, dengan nilai kontrak mencapai Rp 238,86 miliar. Proyek ini dikenal sebagai “Modelling Budidaya Ikan Nila Salin” dan dimaksudkan menjadi percontohan nasional, sekaligus mendorong peningkatan produksi nila salin untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor.

Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menjelaskan, proyek ini diharapkan menjadi model yang bisa diadopsi masyarakat pembudidaya, khususnya di wilayah Pantura Jawa. “Diharapkan budidaya ikan nila salin dapat dikembangkan serta dicontoh oleh masyarakat pembudidaya, khususnya di wilayah Pantura Jawa,” ujarnya. Dengan pendekatan terintegrasi, proyek ini memadukan teknologi modern, pengelolaan sumber daya, dan praktik ramah lingkungan sehingga mampu menjadi standar baru dalam sektor perikanan.

Revitalisasi Tambak Idle di Pantura Jawa menjadi salah satu fokus utama proyek ini. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), kawasan Pesisir Utara (Pantura) Jawa masih memiliki sekitar 78.000 hektare tambak yang tidak aktif atau idle. Pemerintah mendorong pemanfaatan lahan tersebut agar produktivitas sektor perikanan budidaya meningkat, terutama untuk jenis nila salin yang adaptif terhadap kondisi air payau. Dengan memanfaatkan potensi lahan idle ini, Waskita Karya menunjukkan sinergi yang kuat dengan kebijakan pemerintah, sekaligus mendorong pengembangan ekonomi lokal berbasis sumber daya perairan.

Baca Juga

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Ruang lingkup proyek yang dikerjakan Waskita mencakup pembangunan kolam pembesaran seluas ±230 hektare dan kolam pembenihan seluas ±36 hektare. Selain itu, proyek juga dilengkapi dengan 102 unit automatic feeder, enam unit rumah jaga tambak, 20 unit rumah genset, dan 16 penangkal petir. Penerapan teknologi modern menjadi keunggulan proyek ini, salah satunya adalah penggunaan geomembran sebagai lapisan sintetis tahan air yang menjaga kualitas air kolam serta mencegah kontaminasi tanah.

“Penggunaan geomembran menciptakan lingkungan budidaya yang stabil, memperpanjang umur kolam, dan meningkatkan efisiensi operasional,” ungkap Ermy Puspa Yunita. Dengan teknologi ini, proses budidaya dapat berjalan lebih efektif, risiko kerugian akibat kebocoran atau kualitas air buruk diminimalkan, sekaligus menegaskan komitmen Waskita dalam menghadirkan proyek yang ramah lingkungan.

Keunggulan lain dari budidaya ikan nila salin adalah karakteristik biologisnya yang efisien. Nila salin memiliki Feed Conversion Ratio (FCR) yang rendah, sehingga konversi pakan ke daging ikan lebih efektif dibanding spesies lain. Kondisi ini tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga mengurangi dampak lingkungan serta tekanan terhadap ekosistem perairan lokal. Oleh karena itu, proyek ini menjadi model budidaya berkelanjutan, menggabungkan aspek produktivitas, efisiensi, dan konservasi lingkungan.

Proyek budidaya ini juga menandai langkah strategis Waskita Karya untuk mendiversifikasi portofolio di luar konstruksi tradisional seperti jalan dan gedung. Dengan masuk ke sektor perikanan, Waskita memperlihatkan kapasitasnya untuk mengelola proyek bernuansa keberlanjutan, sekaligus mendukung pengembangan ekonomi berbasis kelautan dan sumber daya lokal. Hal ini juga memperkuat citra perusahaan sebagai BUMN konstruksi yang adaptif dan inovatif.

Dari sisi dampak ekonomi, proyek ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas perikanan lokal, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Karawang dan sekitarnya. Dengan model terintegrasi, masyarakat pembudidaya dapat meniru praktik yang diterapkan Waskita, sehingga produktivitas ikan nila salin di Pantura Jawa meningkat secara signifikan. Langkah ini sejalan dengan program pemerintah untuk memanfaatkan lahan idle secara produktif dan meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Selain itu, proyek ini diharapkan menjadi katalis bagi pengembangan ekosistem budidaya modern di Indonesia. Dengan penerapan teknologi seperti geomembran, automatic feeder, dan manajemen air canggih, model budidaya ini dapat menjadi referensi nasional bagi pengembangan tambak berkelanjutan. Kualitas operasional dan efisiensi proyek diharapkan mendorong standar baru dalam industri perikanan, sekaligus memperkuat posisi Waskita Karya sebagai pionir di berbagai sektor infrastruktur.

Ermy menekankan bahwa keberhasilan proyek ini akan memberi dampak jangka panjang. “Dengan adanya proyek ini, masyarakat lokal dapat mencontoh praktik budidaya modern, produktif, dan berkelanjutan. Ini bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi juga transfer pengetahuan dan teknologi,” ujarnya. Konsep ini memastikan bahwa proyek tidak hanya memberi keuntungan finansial, tetapi juga manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan bagi masyarakat.

Kesimpulannya, dengan masuknya Waskita ke proyek percontohan budidaya ikan nila salin, diharapkan menjadi model bagi pemanfaatan tambak idle secara produktif dan berkelanjutan. Proyek ini memperkuat sinergi antara BUMN konstruksi dan sektor perikanan nasional dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya lokal. Keberhasilan ini menegaskan komitmen Waskita Karya dalam menghadirkan inovasi, teknologi, dan praktik ramah lingkungan, sekaligus mendorong masyarakat untuk mengadopsi model budidaya modern yang berkelanjutan.

Sindi

Sindi

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

PTPP Hadirkan Infrastruktur Hijau Lewat Hydroseeding Trenggalek

PTPP Hadirkan Infrastruktur Hijau Lewat Hydroseeding Trenggalek

Jadwal Kapal Pelni Baubau Makassar September 2025

Jadwal Kapal Pelni Baubau Makassar September 2025

Access By KAI Hadirkan Kemudahan Reservasi Tiket Cepat

Access By KAI Hadirkan Kemudahan Reservasi Tiket Cepat

MIND ID Dorong Transformasi Mineral Hijau Nasional

MIND ID Dorong Transformasi Mineral Hijau Nasional