Pemanfaatan Aplikasi Digital Dorong UMKM di Banten Naik Kelas

Pemanfaatan Aplikasi Digital Dorong UMKM di Banten Naik Kelas

JAKARTA - Digitalisasi menjadi kunci transformasi bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Banten untuk meraih kesuksesan di era modern ini. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menyatakan dukungan penuh terhadap penerapan teknologi digital yang terbukti meningkatkan kualitas dan daya saing UMKM di wilayah tersebut.

Menurut Asep Farhan, Pelaksana Tugas (PLT) Sekretaris Dinas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Provinsi Banten, digitalisasi berperan penting dalam mengubah wajah UMKM di Banten. "Pemprov sangat mendukung penerapan teknologi digital bagi UMKM guna meningkatkan kualitas produk serta memperluas pasar," ujar Asep saat membuka pelatihan pencatatan digital yang dihadiri sekitar 120 pengusaha UMKM di Kota Serang.

Dalam upaya mendukung digitalisasi, Pemerintah Provinsi Banten bekerja sama dengan PT Trans Digital Cemerlang (TDC) dan sejumlah komunitas, mengadakan pelatihan dan pendampingan khusus yang berfokus pada pencatatan keuangan digital. Salah satu bentuk dukungan konkret adalah melalui pengenalan aplikasi kasir digital bernama Kantong UMKM.

Ian Hutabarat, perwakilan PT Trans Digital Cemerlang, menjelaskan bahwa aplikasi Kantong UMKM hadir sebagai alat bantu utama dalam proses pencatatan transaksi bisnis bagi para pelaku usaha. "Aplikasi Kantong UMKM hadir sebagai dukungan program pemerintah terhadap para pelaku UMKM dalam pencatatan transaksi bisnis," ujarnya.

Aplikasi ini terbukti menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam pengelolaan transaksi. Dirancang sebagai platform digital dalam bentuk kasir online, Kantong UMKM terhubung langsung dengan sistem pembayaran digital. "Dengan Kantong UMKM, pelaku UMKM bisa melakukan transaksi dengan cepat dan tepat kurang dari satu menit," tambah Ian.

Selain itu, aplikasi Kantong UMKM tersedia secara gratis dan mendukung aktivasi pembayaran melalui QRIS, sehingga setiap transaksi yang dilakukan akan tercatat dengan akurat. Pencatatan yang sistematis ini dapat digunakan sebagai dasar ketika pelaku usaha ingin mengajukan kredit bank atau menerima suntikan dana dari investor. "Aplikasi ini juga mengelola layanan pembayaran seperti tagihan listrik, top-up e-wallet, pulsa, voucher game, dan layanan lainnya," jelas Ian.

Sementara itu, Hujairi, ketua Komunitas UMKM Syarikat Islam Banten, menyampaikan apresiasinya terhadap pelatihan ini. Menurutnya, pencatatan digital memberikan banyak keuntungan dibanding metode manual. “Pencatatan digital melalui Kantong UMKM ini lebih bermanfaat ya ketimbang pencatatan manual. Karena kalau pencatatan yang manual bisa hilang dan segala macam, dan human errornya lebih banyak kan,” ujarnya.

Kemajuan teknologi digital tidak hanya membuat operasional lebih efisien, tetapi juga membuka peluang baru bagi UMKM untuk beradaptasi dengan pasar yang lebih luas. Pelaku UMKM kini memiliki kemampuan untuk menjangkau konsumen lebih jauh dan meningkatkan skala operasional mereka.

Pemprov Banten terus mendorong seluruh pelaku usaha untuk tak hanya mengadopsi teknologi digital tapi juga mengintegrasikannya secara optimal dalam aktivitas bisnis mereka. Diharapkan dengan transformasi ini, UMKM di Banten dapat naik kelas, menyumbangkan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.

Dengan semakin banyaknya inisiatif serupa, masa depan UMKM di Banten tampak lebih cerah. Digitalisasi bukan hanya pilihan, tetapi kebutuhan dalam menghadapi persaingan global yang kian ketat. Melalui dukungan pemerintah dan kolaborasi dengan berbagai pihak, UMKM di Banten diproyeksikan dapat menjadi tulang punggung ekonomi daerah yang tangguh dan berkelanjutan.

Sekilas melihat potensi pengembangan UMKM melalui digitalisasi, terlihat bahwa teknologi adalah jembatan bagi UMKM untuk berkibar lebih tinggi. Pemerintah dan swasta terus bergandengan tangan, memastikan bahwa setiap pelaku usaha di Banten mendapatkan manfaat optimal dari kemajuan teknologi ini.