Krisis Properti di Hong Kong: Penjualan Aset Winland Tunjukkan Kondisi Pasar yang Semakin Tertekan
- Senin, 03 Maret 2025

JAKARTA - Properti di Hong Kong menghadapi tantangan besar tahun ini. Pemilik properti, seperti keluarga Lun dari Winland Group, terpukul oleh biaya pinjaman yang tinggi dan memutuskan untuk menjual sejumlah aset dengan diskon besar. Situasi ini tidak hanya mempengaruhi beberapa pemilik, namun tanda-tanda kelemahan pasar yang lebih lanjut mulai terlihat jelas.
Winland Group Jual Aset dengan Diskon Signifikan
Winland Group, yang dimiliki oleh keluarga Lun, sedang dalam proses menjual beberapa aset utama mereka di Hong Kong. Salah satu properti yang menjadi perhatian adalah Winland House, sebuah bangunan komersial di Cheung Sha Wan. Dengan luas mencapai 84.510 kaki persegi, properti ini kini ditawarkan dengan harga sekitar HK$ 700 juta (US$ 90 juta). Harga ini jauh di bawah nilai pasar sebelum tekanan ekonomi melanda.
Selain itu, keluarga Lun juga mempercayakan Savills untuk menjual beberapa unit mereka di Lippo Center di Admiralty. Aset ini kini dijual seharga sekitar HK$ 450 juta, yang merupakan penurunan harga sekitar 36 persen dari biaya akuisisi delapan tahun lalu. "Kami melihat peningkatan 20 hingga 30 persen kuartal-ke-kuartal dalam daftar stok," ujar Reeves Yan, direktur eksekutif dan kepala pasar modal di CBRE Hong Kong. "Pemilik properti ini ingin mengurangi utang untuk memastikan status keuangan mereka tetap sehat."
Penjualan Lainnya dari Portofolio Winland
Tidak hanya di Cheung Sha Wan dan Admiralty, keluarga Lun juga melakukan penjualan di beberapa lokasi lainnya. Tiga lantai di gedung Shun Shing di Tuen Mun telah terjual dengan harga HK$ 118 juta, dan dua lantai di gedung Odeon di North Point berhasil dijual seharga HK$ 107 juta. Fakta bahwa penjualan dilakukan di berbagai lokasi mengisyaratkan bahwa masalah yang dihadapi Winland Group kemungkinan lebih serius dari sekadar penyesuaian pasar biasa.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pasar Properti
Ekonomi global yang tidak stabil, biaya pinjaman yang meningkat, dan kebijakan suku bunga yang tidak menentu menjadi beberapa faktor utama yang mempengaruhi pasar properti di Hong Kong. Pembuat kebijakan di AS dan Hong Kong baru-baru ini memutuskan untuk mempertahankan suku bunga utama mereka tidak berubah di tengah tantangan inflasi yang baru. Sebelumnya, suku bunga sempat diturunkan tiga kali tahun lalu untuk menstimulasi perekonomian, namun ketidakpastian tersebut sekarang meningkatkan kekhawatiran di antara pemilik properti yang leverage.
Efek Dominan Terhadap Pasar
Sementara sektor perumahan menunjukkan tanda-tanda pemulihan, sektor komersial masih bergulat dengan banyak toko yang kosong. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara permintaan pasar dan penawaran yang ada. Kesulitan keuangan yang dihadapi oleh pemilik seperti keluarga Lun, juga mencerminkan tekanan serupa yang dialami oleh banyak pemilik lainnya.
Selain itu, ketidakpastian politik di Hong Kong dan hubungan yang menegang dengan pemerintahan di Beijing menambah lapisan kompleksitas lain ke dalam situasi ini. Banyak investor menjadi lebih berhati-hati dan memilih untuk menunggu sebelum melakukan pembelian.
Masa Depan Pasar Properti di Hong Kong
Melihat perkembangan ini, para ahli terus memantau situasi dan memberikan saran kepada klien mereka untuk berhati-hati. Meskipun ada harapan bahwa pasar akan pulih, risiko tetap ada dan perlu diperhitungkan dengan cermat.
Secara keseluruhan, penjualan aset oleh Winland Group adalah indikator jelas dari tantangan yang dihadapi pasar properti di Hong Kong saat ini. Dalam lingkungan yang penuh tekanan ini, para pemilik dan pemain di industri properti harus tetap waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan yang mungkin terjadi di masa depan. Pemikiran mendalam dan strategi yang tepat sangat penting untuk mengarungi masa yang penuh ketidakpastian ini.

Rapli
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
8 Mobil Listrik Modern Hadir dengan Aplikasi Canggih
- 10 September 2025
2.
Makanan Tradisional Jepang Mendukung Umur Panjang Sehat
- 10 September 2025
3.
Daftar Harga BBM Pertamina Seluruh Indonesia Hari Ini
- 10 September 2025
4.
PLN Pastikan Tarif Listrik September 2025Tetap Stabil
- 10 September 2025
5.
Harga Minyak Naik, Prospek Ekonomi Tetap Menjanjikan
- 10 September 2025