
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar mengungkapkan penyebab hilal tidak terlihat di Bali dalam pengamatan yang berlangsung pada Jumat, 28 Februari 2025. Ketua Kelompok Kerja Management Operasi Geofisika BMKG Wilayah III, Ein Nuzulul Laily, menjelaskan bahwa ketinggian hilal hanya mencapai 3,75 derajat, yang menyebabkan peluang untuk melihatnya sangat kecil.
"Kenapa tidak terlihat? Karena untuk ketinggian hilal sendiri itu masih di 3,75 derajat dan itu potensi untuk terlihatnya kecil kalau dari alat kami," kata Ein seusai memantau hilal di Pantai Patra Jasa, Kuta, Badung. Dalam pengamatan hilal, biasanya hilal terlihat jelas pada ketinggian minimal enam derajat.
Meski cuaca sore di Kuta, Badung, tampak cerah, tim pantauan yang terdiri dari Kemenag Bali, BMKG, dan beberapa organisasi masyarakat Islam tidak dapat menangkap kemunculan hilal. Pantauan hilal yang dimulai pada pukul 18.40 WITA di Pantai Patra Jasa itu pun tidak membuahkan hasil melihat hilal.
Menurut Ein, potensi terbesar munculnya hilal memang tidak berada di Bali. "Kalau di Aceh sendiri itu untuk tingginya sekitar 4,6 derajat kalau nggak salah, seharusnya bisa terlihat kemungkinan terlihatnya lebih besar dan elongasinya pun lebih dari enam derajat," paparnya.
Sejalan dengan pernyataan BMKG, Abu Siri, Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Bali juga menuturkan bahwa hilal di Bali memang sulit terlihat meski cuaca cerah. "Cuaca yang ada sangat cerah sesungguhnya. Tetapi memang karena ketinggian ini sebenarnya kalau dari tinggi hilal sudah 3,75 derajat. Kemudian elongasinya 4,26 derajat. Sehingga hilal tidak tampak di Provinsi Bali," ujar Abu Siri.
Belum adanya laporan pasti tentang penampakan hilal di Bali menyisakan ketidakpastian kapan 1 Ramadhan 1446 Hijriyah dimulai. Abu Siri mengimbau masyarakat untuk menunggu keputusan resmi dari sidang isbat di Jakarta. "Kalau informasi dari provinsi lain kita belum tahu. Tetapi kemungkinan kalau bisa melihat itu di Provinsi Aceh," tambahnya.
Sidang isbat yang digelar di Jakarta akan menentukan kapan umat Islam di Indonesia memulai ibadah puasa Ramadan. Tradisi pengamatan hilal atau rukyatul hilal ini menjadi bagian penting untuk menentukan awal bulan dalam kalender Hijriyah, termasuk awal Ramadan.
Hilal, bulan sabit yang muncul pertama kali setelah fase bulan baru (new moon), dijadikan sebagai acuan dalam menentukan awal bulan baru dalam kalender Islam. Dalam konteks ini, pengamatan hilal sering dilakukan di berbagai lokasi strategis di Indonesia, termasuk Bali, meski ketinggian hilal yang minimal pada waktu pengamatan kerap menjadi kendala.
Dalam kondisi ini, masyarakat Bali harus bersabar menanti hasil pemeriksaan dan keputusan dari hasil sidang isbat. Perbedaan geografis dan posisi bulan secara khusus memang memengaruhi peluang visibilitas hilal di berbagai wilayah, sebuah fenomena yang diakui oleh para ahli astronomi dan lembaga terkait.
Menariknya, ketidakpastian ini juga menjadi pengingat akan kompleksitas serta keindahan dari sistem penanggalan Islam yang hingga saat ini tetap dipertahankan melalui kombinasi mata telanjang dan teknologi modern dalam pengamatan posisi bulan.
Sebagai pengingat, dalam usaha memastikan permulaan bulan dalam Islam, BMKG bekerja sama dengan beberapa pihak terkait untuk memanfaatkan peralatan canggih, termasuk teleskop dan kamera CCD, yang mampu menangkap keberadaan hilal meski pada posisi sulit. Harapan besar tetap ada agar teknologi dan manusia bisa berkolaborasi demi hasil pengamatan yang tepat.
Dengan keputusan sidang isbat yang diharapkan segera diumumkan, masyarakat bisa memastikan tanggal pasti dimulainya bulan Ramadan, sehingga persiapan menyambut bulan suci ini dapat dilakukan dengan sebaik mungkin.

Rapli
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
8 Mobil Listrik Modern Hadir dengan Aplikasi Canggih
- 10 September 2025
2.
Makanan Tradisional Jepang Mendukung Umur Panjang Sehat
- 10 September 2025
3.
Daftar Harga BBM Pertamina Seluruh Indonesia Hari Ini
- 10 September 2025
4.
PLN Pastikan Tarif Listrik September 2025Tetap Stabil
- 10 September 2025
5.
Harga Minyak Naik, Prospek Ekonomi Tetap Menjanjikan
- 10 September 2025