Rabu, 10 September 2025

Lonjakan Drastis Penerbitan Sertifikat Listrik Hijau di China: Langkah Besar Menuju Energi Terbarukan

Lonjakan Drastis Penerbitan Sertifikat Listrik Hijau di China: Langkah Besar Menuju Energi Terbarukan
Lonjakan Drastis Penerbitan Sertifikat Listrik Hijau di China: Langkah Besar Menuju Energi Terbarukan

JAKARTA - Pemerintah China mencatat peningkatan dramatis dalam penerbitan sertifikat listrik hijau pada Januari tahun ini, sebagai bagian dari komitmen negara tersebut untuk mempercepat transisi menuju ekonomi berkelanjutan. Administrasi Energi Nasional (National Energy Administration/NEA) China mengumumkan bahwa sebanyak 231,2 juta green electricity certificate (GEC) telah diterbitkan bulan lalu, yang menandai kenaikan 225 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Perincian Penerbitan Energi Terbarukan

Menurut statistik dari NEA, sertifikat-sertifikat yang baru diterbitkan tersebut mencakup kontribusi signifikan dari berbagai sumber energi terbarukan. Tenaga angin menjadi kontributor terbesar dengan 94,74 juta sertifikat, yang menyumbang sekitar 40 persen dari total GEC yang diterbitkan. Sumber terbarukan lainnya adalah tenaga air dan tenaga surya, yang masing-masing menyumbang 81,82 juta dan 39,43 juta sertifikat.

"Pencapaian ini menunjukkan dedikasi dan upaya kami dalam mempercepat transisi ke energi terbarukan," ungkap Zhang Jianhua, Kepala NEA. "Dengan meningkatnya penerbitan sertifikat ini, kita berharap dapat mendorong lebih banyak investasi dan partisipasi dalam sektor energi terbarukan."

Total Penerbitan Hingga Saat Ini

Sejak penerapan sistem ini, hingga akhir Januari 2025, China telah menerbitkan total 5,19 miliar GEC. Angka ini merupakan bukti dari keseriusan China dalam mewujudkan visi lingkungan yang lebih bersih melalui diversifikasi sumber energi dan pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil.

GEC merupakan satu-satunya bukti yang diakui terkait atribut lingkungan dari listrik energi terbarukan di China. Sertifikat tersebut berfungsi sebagai satu-satunya alat verifikasi untuk memantau serta memastikan produksi dan konsumsi energi terbarukan berjalan sesuai harapan. Hal ini juga memberikan jaminan bahwa energi yang dihasilkan benar-benar bersumber dari tenaga terbarukan.

Perdagangan dan Implementasi

Pada Januari lalu, NEA melaporkan bahwa sebanyak 53,1 juta GEC telah diperdagangkan di pasar nasional. Apabila digabungkan sejak sistem ini diperkenalkan, total 606,06 juta GEC telah berhasil diperdagangkan hingga saat ini. Ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam partisipasi pasar dan minat terhadap energi bersih di kalangan pelaku industri.

China pertama kali memperkenalkan sistem sertifikat hijau ini sebagai program percontohan pada tahun 2017. Pada Desember 2023, NEA menerbitkan batch pertama GEC setelah ditunjuk sebagai otoritas yang bertanggung jawab atas pengelolaannya. Sejak saat itu, inisiatif ini terus berkembang seiring dengan peningkatan kesadaran dan kebutuhan akan energi terbarukan.

Jim Lee, seorang analisis energi terkemuka di China, menyatakan, "Sistem sertifikat hijau ini menjadi bagian penting dalam strategi energi bersih China. Hal ini tidak hanya membantu memantau konsumsi energi terbarukan tetapi juga meningkatkan kredibilitas dan integritas pasar energi terbarukan."

Masa Depan Energi Terbarukan di China

Di tengah krisis iklim dan tekanan global untuk beralih ke ekonomi rendah karbon, upaya China ini dipandang sebagai langkah signifikan yang tidak hanya berdampak pada taraf nasional, tetapi juga menawarkan kontribusi positif terhadap tujuan iklim global. Pemerintahan China menetapkan target ambisius untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan pada dekade mendatang, dengan harapan dapat mencapai puncak emisi karbon pada tahun 2030 dan mencapai netral karbon pada tahun 2060.

Melalui kebijakan yang proaktif dan strategi inovatif, China terus mengantisipasi dan merespons permintaan energi bersih di dalam negeri maupun di panggung internasional. Peningkatan kapasitas penerbitan dan perdagangan GEC menjadi dasar bagi China untuk membangun paradigma baru dalam penggunaan dan konsumsi energi.

Ketua Asosiasi Energi Terbarukan China, Li Wei, mengatakan, “Ini adalah waktu yang tepat bagi China untuk memimpin dalam inovasi energi terbarukan. Kita melihat dampak positif dari program ini terhadap industri dan masyarakat, serta mendukung keberlanjutan ekonomi jangka panjang.”

David

David

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Harga Minyak Naik, Prospek Ekonomi Tetap Menjanjikan

Harga Minyak Naik, Prospek Ekonomi Tetap Menjanjikan

Sinergi Asperindo Dishub Perkuat Layanan Logistik Pontianak

Sinergi Asperindo Dishub Perkuat Layanan Logistik Pontianak

PLTS Hybrid PHR Permudah Belajar di SLB Rumbai

PLTS Hybrid PHR Permudah Belajar di SLB Rumbai

Balikpapan Tawarkan 5 Rumah Murah Strategis Dekat IKN

Balikpapan Tawarkan 5 Rumah Murah Strategis Dekat IKN

Pertamina NRE Perkuat Kolaborasi Energi Bersih Global

Pertamina NRE Perkuat Kolaborasi Energi Bersih Global