Larangan Truk ODOL Picu Inflasi dan Biaya Logistik: Perspektif Menarik dari Menteri PU
- Minggu, 23 Februari 2025

JAKARTA - Larangan truk Over Dimension Over Loading (ODOL) di jalan nasional masih menjadi perdebatan sengit di antara para pemangku kepentingan lintas kementerian. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, mengungkapkan bahwa pelarangan total terhadap truk yang melebihi kapasitas ini dapat memicu kenaikan inflasi dan meningkatkan biaya logistik secara signifikan. Pernyataan ini mencuat di tengah-serunya diskusi mengenai dampak ODOL terhadap infrastruktur nasional dan ekonomi.
"Persoalan ODOL ini menjadi diskusi utama antarkementerian. Sebetulnya Kemenko Perekonomian kan point of view lain lagi, Kemenko Infrastruktur point of view-nya beda lagi. Memang harus sinergi, tetapi kan kita harus cari titik tengahnya," kata Dody di kantor Kementerian PU, Jakarta, Jumat (21/2/2025). Kutipan ini menunjukkan bagaimana setiap kementerian memiliki pandangan berbeda berdasarkan tugas dan fungsi mereka, sehingga kompromi menjadi kunci dalam menemukan solusi yang tepat.
Tantangan Dalam Pelarangan Truk ODOL
Menteri Dody menekankan bahwa penerapan larangan truk ODOL secara menyeluruh belum dapat dilakukan secara optimal. Selain berpotensi meningkatkan inflasi, kebijakan ini juga bisa berdampak pada melonjaknya biaya logistik. Hal ini, jelas Dody, dikarenakan anggaran pemerintah yang kurang memadai untuk memperbaiki jalan yang rusak akibat truk ODOL. "Melarang ODOL 100% dalam kondisi saat ini mungkin belum memungkinkan. Apabila tidak dilarang, kerusakan jalan semakin parah, sementara anggaran yang terbatas membuat upaya preservasi jalan menjadi sulit," tambahnya.
Implementasi di Jalan Tol Vs Jalan Nasional
Menteri Dody menjelaskan bahwa penerapan larangan ODOL di jalan tol lebih membuahkan hasil karena regulasi dan infrastruktur pendukung sudah ada. Di jalan tol, penggunaan alat ukur seperti weighbridge memungkinkan pendeteksian truk dengan muatan berlebih secara efektif. "Di jalan tol, sudah ada alat ukur untuk mendeteksi truk ODOL. Sementara di jalan nasional, tidak ada sistem pengukuran yang aktif. Dahulu kita bergantung pada jembatan timbang, tetapi sekarang hampir enggak ada jembatan timbang, tidak aktif," ungkap Dody.
Ini menjelaskan mengapa pada lingkungan jalan nasional, penerapan larangan ODOL justru lebih menantang. Ketiadaan jembatan timbang aktif menjadi salah satu penghambat. Ketidakadaan sistematika yang jelas dan peralatan yang memadai di jalan nasional kerap membuat kontrol terhadap truk ODOL menjadi tidak efektif.
Langkah nyata koordinasi tersebut menjadi krusial mengingat besarnya dampak negatif dari ODOL terhadap kelancaran lalu lintas serta keselamatan pengguna jalan lain.
Mencari Titik Tengah: Antara Kemudahan Logistik dan Infrastruktur Berkualitas
Diskusi mengenai penerapan larangan truk ODOL adalah tentang mencari keseimbangan antara menjaga kualitas infrastruktur dan memastikan arus logistik tetap efisien. Dengan meningkatnya volume barang yang perlu didistribusikan sejalan pertumbuhan ekonomi, efisiensi transportasi sangat diperlukan.
Namun, kualitas infrastruktur juga tidak bisa diabaikan. Jalur distribusi logistik yang tak terawat dapat menimbulkan biaya tambahan bagi pemerintah dalam bentuk pengeluaran perbaikan jalan yang signifikan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah kebijakan yang dapat menjawab kedua tantangan tersebut secara efektif.
Konklusi: Jalan Panjang Menuju Solusi
Meskipun larangan truk ODOL memiliki banyak tantangan, ini tetap menjadi agenda penting yang harus dihadapi oleh pemerintah. Dengan dukungan regulasi yang tepat dan koordinasi lintas kementerian yang efektif, diharapkan bahwa persoalan ini dapat segera menemukan solusi yang menguntungkan semua pihak. Implementasi yang tepat akan dapat menekan biaya logistik tanpa harus mengorbankan kualitas infrastruktur.
Di tengah perdebatan ini, Dody dan kementeriannya akan terus menjadi mediator dan mengupayakan solusi terbaik yang dapat menjaga keseimbangan antara efisiensi transportasi dan preservasi infrastruktur nasional.

David
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
10 Keuntungan UMKM Maksimal dengan Sertifikasi Halal
- 10 September 2025
2.
Jadwal Terbaru Kereta Api Bandara YIA Jogja Lengkap
- 10 September 2025
3.
Perbandingan Biaya Transportasi Indonesia Dengan Negara Tetangga
- 10 September 2025
4.
Penerbangan Surabaya Banyuwangi Hadirkan Peluang Pariwisata Baru
- 10 September 2025
5.
Cimanggis Depok Jadi Magnet Properti Hunian Premium
- 10 September 2025