Bersatu demi Kemajuan: Dialog Petani Gogol dan Pengembang Perumahan di Jombang Capai Kesepakatan
- Minggu, 23 Februari 2025

JAKARTA - Sebuah titik cerah akhirnya tercapai setelah dialog intens antara para petani Gogol dan pengembang perumahan di Jombang. Pasca aksi protes yang dilakukan oleh para petani Dusun Tunggul, Kecamatan Jombang, kedua belah pihak akhirnya menemukan jalan solusi yang dinantikan. Problematis antara warga dan pengembang ini tampaknya menuju akhir yang baik setelah adanya musyawarah bersama.
Aksi protes dilakukan oleh puluhan petani yang merasa hak tanah mereka diserobot oleh pihak pengembang. Mereka menggelar aksi di sepanjang jalan masuk menuju perumahan dengan membawa poster dan spanduk sebagai bentuk penyampaian aspirasi mereka. Para petani ini menuntut kompensasi yang layak atas tanah Gogol yang digunakan sebagai akses masuk ke perumahan.
Kapolsek Jombang, AKP Soesilo mengonfirmasi kabar baik ini. "Masalah jalan antara warga dan pengembang sudah terang," ungkap AKP Soesilo dalam wawancara eksklusif dengan sejumlah wartawan. Persoalan yang semula rumit ini kini menemukan intinya setelah kedua belah pihak memilih jalan dialog. Pihak pengembang dianggap telah memberikan solusi optimum dengan menyepakati pemanfaatan akses jalan yang dibangun untuk kepentingan masyarakat sekitar. "Alhamdulillah, sudah selesai semua. Setelah selesai dibangun, jalan itu akan diserahkan kepada pihak desa untuk dimanfaatkan masyarakat," tambahnya.
Tercapainya kesepakatan ini adalah hasil dari dialog konstruktif antara kedua belah pihak. Sukiat, pengembang perumahan itu, menegaskan bahwa pihaknya telah sepakat untuk memenuhi tuntutan warga termasuk penambahan nilai kompensasi. "Terkait permintaan warga, alhamdulillah sudah kami sepakati. Kompensasi senilai Rp 150 juta minta tambah, dan kami tambah jadi Rp 50 juta, total kompensasi menjadi Rp 200 juta," jelas Sukiat. Dia juga menambahkan bahwa realisasi nilai kompensasi ini akan segera disalurkan langsung kepada para petani.
Kesepakatan ini diharapkan bisa menjadi awal yang baik untuk pembangunan ekonomi di Jombang, khususnya di daerah yang dikelilingi oleh lahan pertanian milik petani setempat. Sukiat mengakui, protes dan ketegangan kemarin terjadi akibat miss komunikasi antara pihak pengembang dan warga. "Saya rasa antara warga dan kami terjadi mis komunikasi," tuturnya. Semua proses perizinan, termasuk izin masuk lokasi hingga perizinan perumahan sudah terpenuhi sesuai dengan tahapan hukum yang berlaku. Ia berharap tidak ada lagi aksi demonstrasi susulan mengingat kesepakatan telah tercapai.
Sebelum dialog terjadi, aksi protes yang digelar oleh para petani merupakan upaya mereka dalam membela hak atas tanah Gogol yang digunakan tanpa kompensasi yang sepadan. Kusnan, perwakilan dari para petani mengungkapkan harapannya agar kedua belah pihak bisa mencapai kesepakatan yang adil. "Kalau dikasi kompensasi ya monggo, nilainya berapa kompensasi yang wajar. Pihak Gogol bisa menerima, pihak pengembang juga bisa menerima," demikian ungkap Kusnan.
Terbentuknya kesepakatan ini adalah bentuk konkret dari sikap saling menghargai dan memahami satu sama lain. Pertemuan yang terjadi menunjukkan bahwa dialog merupakan solusi dari setiap permasalahan yang dihadapi. Kapolres Jombang, AKP Soesilo berharap, kesepakatan ini menandai tidak hanya berakhirnya perselisihan, tetapi juga dimulainya kerjasama yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan pengembang.
Seiring dengan disepakatinya nilai kompensasi dan pengalihan pemanfaatan jalan kepada masyarakat, manfaat ekonomi yang lebih luas diharapkan dapat segera terjadi. Jalan yang digunakan sebagai jalan perumahan tersebut diharapkan dapat meningkatkan mobilitas warga, mempermudah akses menuju tempat kerja, pasar, serta membantu kelancaran distribusi hasil pertanian, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan warga lokal.
Kesepakatan ini menjadi contoh bagaimana konflik dapat diselesaikan secara damai dan bermanfaat bagi semua pihak. Para pihak terkait, baik petani maupun pengembang, serta pihak kepolisian, diharapkan terus menjaga komunikasi dan kerjasama yang baik agar pembangunan dapat berjalan dengan lancar tanpa mengorbankan hak-hak masyarakat.
Sebuah pelajaran berharga dapat diambil dari peristiwa ini: komunikasi yang baik dan musyawarah dua arah membawa harapan baik yang dapat dinikmati bersama. Keberhasilan ini harus dirawat dengan baik sehingga dapat menjadi inspirasi untuk penyelesaian masalah serupa di lokasi lainnya.
Dengan tercapainya kesepakatan ini, Jombang tidak hanya menyelesaikan satu masalah, tetapi mungkin juga telah mengawali babak baru bagi peningkatan taraf hidup masyarakatnya dalam sebuah harmoni pembangunan yang berkelanjutan.

David
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
10 Keuntungan UMKM Maksimal dengan Sertifikasi Halal
- 10 September 2025
2.
Jadwal Terbaru Kereta Api Bandara YIA Jogja Lengkap
- 10 September 2025
3.
Perbandingan Biaya Transportasi Indonesia Dengan Negara Tetangga
- 10 September 2025
4.
Penerbangan Surabaya Banyuwangi Hadirkan Peluang Pariwisata Baru
- 10 September 2025
5.
Cimanggis Depok Jadi Magnet Properti Hunian Premium
- 10 September 2025