Kamis, 11 September 2025

Penyitaan Dokumen Terkait Dugaan Korupsi Proyek Tol Beleno, PT SMB Dibidik

Penyitaan Dokumen Terkait Dugaan Korupsi Proyek Tol Beleno, PT SMB Dibidik
Penyitaan Dokumen Terkait Dugaan Korupsi Proyek Tol Beleno, PT SMB Dibidik

JAKARTA - Kepolisian menggeledah kantor PT Sebelas Maret Bersama (PT SMB) terkait dugaan kasus korupsi proyek jalan tol Beleno. Dalam penggeledahan tersebut, sejumlah dokumen penting yang diduga berkaitan dengan kasus ini berhasil disita. Operasi ini merupakan bagian dari penyelidikan intensif yang dilakukan oleh pihak berwenang untuk mengungkap potensi praktik rasuah yang melibatkan proyek infrastruktur besar itu.

Pemeriksaan Intensif

Tim penyidik dari kepolisian mengunjungi kantor pusat PT SMB di Jakarta, dengan tujuan utama mendapatkan bukti kuat mengenai dugaan korupsi dalam proyek tol yang telah menelan biaya triliunan rupiah ini. Menurut informasi yang diterima, dokumen-dokumen yang disita meliputi kontrak kerja, laporan keuangan, dan bukti transfer bank yang dianggap penting bagi kelanjutan penyidikan.

"Kami telah mengantongi sejumlah informasi awal bahwa terdapat indikasi kuat praktek korupsi dalam proyek tersebut," ujar Kepala Bareskrim Polri, Komisaris Jenderal Anton Wijaya, dalam konferensi pers di Jakarta hari ini. "Penyitaan dokumen ini adalah langkah penting bagi kami untuk menelusuri aliran dana dan uncover how deep the corruption runs," tambahnya.

Sejarah Proyek

Proyek jalan tol Beleno, yang diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum beberapa tahun lalu, bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan mempercepat distribusi logistik di wilayah tersebut. Namun, sejak awal pembangunannya, proyek ini telah menuai banyak kontroversi, termasuk masalah pembebasan lahan dan penundaan pengerjaan yang berulang kali.

Keterlibatan PT SMB sebagai kontraktor utama menambah sorotan terhadap proyek yang harusnya menjadi salah satu pencapaian penting dalam pembangunan infrastruktur nasional ini. Sumber terpercaya mengungkapkan kepada media bahwa PT SMB diduga telah melakukan mark-up anggaran, serta menyalurkan sejumlah dana ke pihak-pihak yang tidak seharusnya.
 

Tanggapan Resmi PT SMB

Menanggapi berita ini, PT SMB mengeluarkan pernyataan resmi. Direktur Utama PT SMB, Hendra Kurniawan, dengan tegas membantah tuduhan tersebut. "Kami beroperasi sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku. Semua tuduhan ini sangat merugikan nama baik perusahaan kami," katanya dalam siaran pers.

"Akan tetapi, kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak berwenang dalam melaksanakan investigasi ini. Kami percaya bahwa kami akan dibebaskan dari tuduhan tersebut setelah semua fakta terungkap," Hendra menyatakan lebih lanjut, memberikan penekanan pada keterbukaan perusahaan terhadap proses hukum yang berjalan.

Dukungan dan Pengawasan

Kasus ini menjadi perhatian serius dari berbagai organisasi anti-korupsi yang selama ini menyoroti aliran dana pembangunan infrastruktur. Beberapa lembaga swadaya masyarakat telah menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap apa yang mereka sebut sebagai 'kegagalan sistemik' dalam pengawasan proyek publik yang melibatkan anggaran besar.

Guna mengatasi permasalahan ini, peneliti senior dari Lembaga Kajian Antikorupsi, Mardani Pranowo, menuturkan bahwa ada kebutuhan mendesak bagi pemerintah untuk memperkuat mekanisme audit internal dan kontrol eksternal terhadap proyek-proyek pembangunan besar. "Ini bukan sekadar masalah pungutan liar, tetapi cermin dari sistem pengawasan yang lemah," kata Mardani dalam wawancara melalui telepon.

Langkah Selanjutnya

Sementara penyelidikan terus berlanjut, pihak kepolisian menyatakan bahwa tidak menutup kemungkinan adanya keterlibatan oknum dari instansi lainnya. Semua pihak yang terlibat akan dipanggil untuk memberikan keterangan, termasuk pihak swasta yang diduga terlibat dalam kasus ini.

Komjen Anton Wijaya, sebelum mengakhiri konferensi persnya, menegaskan komitmen aparat hukum untuk mengusut tuntas kasus ini dan menyeret semua pihak yang terbukti terlibat ke meja hijau. "Kami menjalankan tugas ini tidak hanya untuk keadilan, tetapi juga untuk menjaga integritas pembangunan nasional," tegas Anton.

Berakhirnya penyelidikan ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai praktik korupsi yang mungkin terjadi serta menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap proyek-proyek pembangunan yang dikerjakan pemerintah. Sementara itu, publik menanti kelanjutan kasus ini dengan harapan adanya transparansi dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat. 

Baca Juga

ESDM Dorong Green Hydrogen Wujudkan Energi Bersih

Herman

Herman

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Proyek Tol Kataraja PIK 2 Dukung Pergerakan Transportasi Efisien

Proyek Tol Kataraja PIK 2 Dukung Pergerakan Transportasi Efisien

8 Mobil Listrik Modern Hadir dengan Aplikasi Canggih

8 Mobil Listrik Modern Hadir dengan Aplikasi Canggih

Makanan Tradisional Jepang Mendukung Umur Panjang Sehat

Makanan Tradisional Jepang Mendukung Umur Panjang Sehat

ASUS Zenbook Pro 14 Duo OLED: Laptop Dua Layar untuk Kreator

ASUS Zenbook Pro 14 Duo OLED: Laptop Dua Layar untuk Kreator

BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi, Waspada Seluruh Perairan

BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi, Waspada Seluruh Perairan