Saham BBCA Melemah: Analisis Pergerakan dan Rekomendasi dari MNC Sekuritas
- Senin, 17 Februari 2025

JAKARTA - Penurunan harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang terjadi pekan lalu menjadi perhatian para investor. Pada perdagangan Jumat, 14 Februari 2025, saham BCA mengalami penurunan sebesar 0,28% menjadi Rp 8.975 per lembar saham. Penurunan ini terjadi di tengah volume transaksi yang cukup besar, yakni sebanyak 116,27 juta saham dengan frekuensi 23.400 kali, dan nilai transaksi menembus angka Rp 1,04 triliun.
Dalam satu hari perdagangan tersebut, investor asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp 214 miliar. Bahkan, dalam rentang waktu sebulan, aksi jual bersih oleh investor asing pada saham ini mencapai Rp 4,08 triliun. Penurunan ini tidak hanya terjadi dalam skala mingguan atau bulanan, tetapi dalam periode tiga bulan terakhir, saham BCA telah mengalami penurunan yang signifikan sebesar 11,14%.
Faktor-Faktor Penyebab Pelemahan Saham BBCA
Beberapa faktor turut berkontribusi terhadap penurunan nilai saham BBCA ini. Likuiditas pasar yang semakin ketat dan pelemahan daya beli masyarakat menjadi dua faktor utama yang memengaruhi pergerakan saham. Selain itu, prospek pertumbuhan ekonomi yang diprediksi lebih lambat juga menambah beban bagi sektor perbankan, termasuk BCA.
Meski demikian, MNC Sekuritas tetap mempertahankan rekomendasi untuk membeli saham BBCA. Namun, target harga saham ini telah mengalami revisi penurunan. Pada sebelumnya, target harga saham BBCA ditetapkan di angka Rp 12.400, tetapi kini telah disesuaikan menjadi Rp 11.300.
Rekomendasi dan Estimasi MNC Sekuritas
Menurut riset terbaru dari MNC Sekuritas, revisi target harga ini juga disertai dengan estimasi Price to Book Value (PBV) untuk tahun 2025 dan 2026 yang masing-masing diproyeksikan sebesar 5,2 kali dan 4,7 kali. Revisi estimasi ini juga selaras dengan penyesuaian proyeksi laba yang turut disesuaikan, dengan penurunan sebesar 6% untuk tahun 2025 dan 8% untuk tahun 2026.
Dalam penjelasannya, pihak MNC Sekuritas menyatakan, "Kami merevisi estimasi laba BBCA untuk tahun 2025 dan 2026 sebesar 6% dan 8% di tengah makin ketatnya likuiditas perbankan, pelemahan daya beli, dan prospek pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat."
Dampak Terhadap Investor dan Pasar
Penurunan ini menjadi pertanda bagi investor untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. Meski demikian, rekomendasi 'buy' dari MNC Sekuritas menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, saham BCA masih memiliki potensi untuk memberikan keuntungan. Hal ini tentu saja memerlukan strategi investasi jangka panjang serta pemahaman mendalam mengenai kondisi pasar yang terus berubah.
Di sisi lain, perbankan masih dianggap sebagai sektor yang kuat dengan peran penting dalam ekosistem ekonomi. Terlepas dari tantangan yang ada saat ini, BCA tetap menjadi salah satu bank besar di Indonesia dengan kinerja keuangan yang solid.
Kata Final dan Pandangan ke Depan
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor dan rekomendasi dari analis, investor mungkin harus bijak dalam menilai prospek saham BCA di masa mendatang. Meski ada tantangan berupa ketatnya likuiditas dan perlambatan ekonomi, posisi BCA yang kokoh dalam industri perbankan memberikan alasan untuk tetap mempertahankan ekspektasi positif.
Sebagai akhir dari analisis ini, perlu diingat bahwa investasi selalu melibatkan risiko dan keputusan yang diambil sebaiknya didasarkan pada informasi yang lengkap serta pertimbangan yang matang.
Dengan pergerakan saham yang dinamis dan situasi ekonomi yang fluktuatif, mengikuti rekomendasi dari analis dapat memberikan panduan, tetapi keputusan akhir tetap berada di tangan investor. Dengan demikian, memahami pasar dan menjaga fleksibilitas strategi investasi adalah kunci untuk menghadapi tantangan di tahun-tahun mendatang.

Wahyu
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!
- 06 September 2025
2.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
3.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
4.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025