Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- Sabtu, 06 September 2025

Jakarta - Cost of fund adalah istilah yang mengacu pada total biaya yang dikeluarkan oleh institusi keuangan untuk memperoleh dana dari berbagai sumber, seperti simpanan nasabah atau pinjaman antarbank.
Dalam konteks pemberi kredit, biaya ini biasanya ditentukan oleh bunga yang harus dibayarkan kepada pemilik dana, baik dalam bentuk tabungan maupun deposito berjangka.
Istilah ini kerap muncul dalam industri keuangan, namun tidak semua orang memahami maknanya secara mendalam.
Baca Juga
Memahami cost of fund adalah langkah awal untuk mengenali bagaimana lembaga keuangan mengelola dan menetapkan suku bunga kredit serta strategi pendanaan mereka.
Apa itu Cost of Fund?
Cost of fund adalah besarnya biaya atau tingkat bunga yang perlu dikeluarkan oleh lembaga keuangan atas penggunaan dana dalam operasional bisnis mereka.
Biaya ini menjadi komponen penting karena semakin rendah nilainya, semakin besar potensi keuntungan yang bisa diperoleh dari penyaluran dana ke berbagai bentuk pinjaman, baik jangka pendek maupun panjang.
Keuntungan utama banyak institusi keuangan sering kali berasal dari selisih antara biaya perolehan dana dan bunga yang dikenakan kepada nasabah peminjam.
Dengan kata lain, biaya ini mencerminkan seberapa besar bunga yang harus dibayar bank atau lembaga keuangan lainnya untuk mendapatkan sumber pendanaan.
Perbedaan Antara Biaya Dana dan Biaya Modal
Istilah biaya dana dan biaya modal kerap digunakan dalam konteks pembiayaan, namun keduanya merujuk pada hal yang berbeda dan memiliki fungsi tersendiri dalam dunia keuangan.
Biaya dana adalah total pengeluaran yang harus ditanggung oleh institusi keuangan—seperti bank—untuk memperoleh sumber dana yang kemudian disalurkan kembali dalam bentuk pinjaman kepada pelanggan. Biaya ini mencakup imbal hasil yang diberikan kepada pemilik simpanan, termasuk deposito dan instrumen lainnya.
Sementara itu, biaya modal merujuk pada jumlah dana yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk mendanai aktivitas operasionalnya. Sumber modal ini dapat diperoleh melalui berbagai cara, seperti meminjam dari lembaga keuangan atau melalui penanaman modal dari para investor.
Dalam praktiknya, perusahaan akan memilih sumber pendanaan yang paling efisien dan menguntungkan berdasarkan perhitungan risiko dan imbal hasil. Hal serupa juga dilakukan oleh lembaga keuangan ketika hendak menyalurkan kredit. Setiap entitas bisnis memiliki strategi yang berbeda dalam membiayai kegiatan usahanya dan mengejar pertumbuhan jangka panjang.
Sebagaimana diungkapkan oleh ekonom ternama Aswath Damodaran, “A company that understands its cost of capital is far more equipped to make the right investment and financing decisions.” (Perusahaan yang memahami biaya modalnya memiliki peluang lebih besar untuk mengambil keputusan investasi dan pembiayaan yang tepat).
Cara Penghitungan Cost of Fund
Bagi institusi seperti bank atau koperasi kredit, biaya dana dihitung berdasarkan bunga yang diberikan kepada penyimpan—termasuk pemilik rekening tabungan dan deposito. Model ini banyak dipakai di sektor keuangan. Dengan strategi yang tepat dalam menghimpun dana, lembaga keuangan dapat memperoleh manfaat keuntungan yang berarti.
Bank memperoleh pemasukan melalui selisih antara bunga yang mereka kenakan kepada peminjam—seperti individu, pelaku usaha, atau institusi besar—dan bunga yang harus dibayarkan kepada deposan. Agar model ini efektif, bunga kredit yang dikenakan kepada nasabah harus lebih tinggi dibandingkan bunga yang dibayarkan untuk mendapatkan dana tersebut.
Komponen Cost of Fund
- Sumber Dana
Dana bisa berasal dari internal bank atau dari pihak luar. Dana ini dibedakan ke dalam dua kategori: yang memicu biaya (biaya bunga) dan yang tidak. - Total Dana Tersedia
Merupakan jumlah keseluruhan dana yang dapat dihimpun oleh bank dari berbagai sumber. - Dana Kredit (Loanable Fund)
Adalah dana yang diperuntukkan untuk penyaluran kredit atau pembelian aset keuangan dengan tujuan menghasilkan profit. - Dana Non-Kredit (Unloanable Fund)
Ini adalah dana yang tidak disalurkan dalam bentuk pinjaman atau investasi, melainkan digunakan untuk menjaga likuiditas dan sebagai modal tetap. - Cadangan Wajib (Reserve Requirement)
Bank wajib menyisihkan sejumlah dana tertentu untuk memastikan stabilitas likuiditas, dan jumlah ini ditetapkan oleh otoritas moneter seperti Bank Indonesia.
Faktor-Faktor yang Menentukan Besarnya Biaya Dana
Tingkat biaya dana atau cost of fund yang harus ditanggung oleh lembaga keuangan, seperti bank, tidak bersifat tetap. Nilainya sangat dipengaruhi oleh sejumlah aspek penting yang saling berkaitan. Berikut ini adalah penjabaran lengkap mengenai unsur-unsur utama yang memengaruhi besar kecilnya beban biaya dana:
- Struktur Sumber Dana
Komposisi atau susunan dana yang dihimpun oleh bank dari berbagai sumber sangat memengaruhi biaya keseluruhan. Bila porsi terbesar berasal dari dana yang menimbulkan kewajiban bunga (seperti deposito), maka total biaya dana cenderung lebih tinggi dibanding jika mayoritas dana berasal dari sumber-sumber murah atau tanpa bunga, seperti giro nasabah. - Besaran Suku Bunga yang Harus Dibayar
Tingginya bunga yang harus dibayarkan kepada penyimpan dana menjadi faktor langsung yang menentukan beban finansial lembaga.
Semakin tinggi bunga yang dijanjikan, semakin besar biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan dan mempertahankan dana tersebut.
- Pajak atas Bunga yang Dikenakan
Selain bunga itu sendiri, lembaga keuangan juga perlu memperhitungkan pajak yang timbul dari pemberian bunga kepada deposan.
Pajak ini merupakan bagian dari beban biaya, karena ikut mengurangi margin keuntungan.
- Efisiensi Operasional Tahunan
Tingkat efisiensi dalam mengelola dana dan operasional perbankan sepanjang tahun turut memberi pengaruh besar.
Lembaga yang dapat menekan biaya operasional dan mengoptimalkan penggunaan dana biasanya memiliki cost of fund yang lebih rendah, karena beban tambahan dapat diminimalkan.
- Kebijakan Cadangan Minimum
Regulasi mengenai kewajiban menyisihkan sebagian dana sebagai cadangan wajib (reserve requirement) yang ditentukan oleh otoritas moneter juga berdampak signifikan.
Semakin tinggi ketentuan cadangan tersebut, semakin banyak dana yang tidak bisa disalurkan menjadi kredit produktif, yang berarti peningkatan biaya dana secara tidak langsung.
- Biaya Layanan dan Akuisisi Dana
Untuk memperoleh dana dari sumber eksternal, bank atau lembaga keuangan kerap perlu mengeluarkan biaya tambahan berupa biaya promosi, biaya pemasaran produk simpanan, hingga insentif bagi nasabah besar.
Semua bentuk pengeluaran ini termasuk dalam perhitungan biaya dana karena sifatnya sebagai pengorbanan ekonomi.
Secara keseluruhan, biaya dana merupakan hasil akumulasi dari berbagai komponen yang perlu dikelola secara hati-hati.
Lembaga yang mampu menjaga efisiensi, menawarkan produk dana yang kompetitif, dan taat pada regulasi cenderung memiliki struktur biaya yang lebih ringan.
Dengan demikian, mereka dapat menyalurkan kredit dengan bunga yang lebih terjangkau bagi nasabah, sambil tetap menjaga profitabilitas.
Sebagai penutup, cost of fund adalah salah satu elemen penting dalam pengelolaan keuangan lembaga perbankan yang berperan langsung terhadap efisiensi operasional dan kemampuan lembaga dalam menetapkan suku bunga pinjaman.
Memahami konsep ini secara menyeluruh akan membantu institusi keuangan dalam menjaga stabilitas bisnis, serta memberikan gambaran kepada masyarakat tentang bagaimana dana dikelola dan dialokasikan secara bijak.

Sukirno
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
2.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
3.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025
4.
5.
Mengenal 11 Makanan Khas Bekasi yang Kaya Rasa dan Cerita
- 06 September 2025