Barantin Perkuat Layanan Pangan Dengan Quarantin AI
JAKARTA - Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI) Badan Karantina Indonesia (Barantin) mulai memanfaatkan Quarantin Artificial Intelligence (AI) untuk memperkuat ketahanan dan keamanan pangan.
Teknologi ini diterapkan melalui layanan digital yang lebih efisien, akurat, dan berkelanjutan. Tujuannya adalah mendukung pengambilan keputusan strategis dalam pengawasan dan pengelolaan pangan nasional.
Kepala PDSI Barantin, Ichwandi, menjelaskan bahwa AI akan diterapkan pada kegiatan operasional, seperti analisa data dalam jumlah besar, otomasi proses verifikasi, hingga peringatan dini dan identifikasi risiko.
Baca Juga
AI juga dapat dikembangkan untuk melaporkan kejadian anomali, yang mungkin terlewatkan oleh pengawasan manual.
“Dengan Quarantin AI dalam bentuk virtual assistant ini, maka proses yang selama ini masih mengandalkan keterlibatan petugas dapat diminimalisir dan akan terhindar dari potensi akibat kelalaian atau kealpaan sehingga akurasi pengambilan keputusan serta efesiensi akan lebih lebih optimal,” kata Ichwandi dalam keterangan di Jakarta, Selasa, 24 September 2025.
Sistem Digital Best Trust
Barantin sebelumnya telah mengembangkan sistem digital Best Trust (Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology). Sistem ini mempermudah pelayanan publik, sekaligus terkoneksi dengan sistem pertukaran data kementerian, lembaga terkait, dan bahkan karantina negara lain.
“Namun demikian, pengembangan layanan digital Barantin tersebut terus dilakukan, termasuk penggunaan teknologi AI,” ujar Ichwandi.
Inovasi ini menjadi bagian dari upaya memperkuat efisiensi operasional dan ketahanan pangan secara menyeluruh, termasuk mendukung ketepatan dan kecepatan proses distribusi pangan.
Uji Coba Quarantin AI
Quarantin AI dijadwalkan mulai diujicobakan akhir September 2025, terutama untuk mendukung proses pengambilan kebijakan strategis.
Ichwandi menekankan bahwa inovasi ini sejalan dengan Program Strategis Nasional (PSN) Presiden Prabowo Subianto, seperti pengembangan lumbung pangan, ketahanan pangan, makan bergizi gratis (MBG), serta peningkatan produksi daging dan susu.
“Dimana tidak hanya dukungan kelancarana dan kecepatan distribusi barang, tapi juga dalam jaminan kesehatan dan keamanan pangannya,” ucapnya.
Dengan AI, Barantin memastikan setiap proses pengawasan pangan berjalan lebih cepat, akurat, dan tepat sasaran, sehingga masyarakat memperoleh produk pangan yang aman dan berkualitas tinggi.
Dampak Signifikan bagi Layanan Publik
Dampak pemanfaatan Quarantin AI diharapkan signifikan bagi layanan publik. Menurut Ichwandi, sistem ini akan mempercepat layanan, sekaligus meningkatkan akurasi keputusan.
Layanan digital AI akan meminimalkan risiko kesalahan manusia dan keterlambatan, sehingga proses karantina berjalan lebih efisien dan tepat waktu.
“Bagi internal karantina, sistem informasi akan terus berkembang dengan inovasi yang sejalan dengan lingkungan strategis dan perkembangan teknologi,” kata Ichwandi. Hal ini memastikan Barantin tetap responsif terhadap dinamika global dan perkembangan teknologi terbaru.
Quarantin AI sebagai Virtual Assistant
Quarantin AI hadir dalam bentuk virtual assistant yang mendukung petugas dalam mengambil keputusan, memonitor risiko, dan mendeteksi anomali.
Dengan sistem ini, petugas dapat fokus pada tugas strategis, seperti analisis risiko lebih kompleks, perumusan kebijakan berbasis data, serta pengawasan lanjutan pada pangan impor dan domestik.
Penerapan AI memungkinkan proses pengawasan lebih proaktif, sehingga potensi gangguan kualitas pangan dapat dideteksi lebih awal. Selain itu, AI mendukung efisiensi internal, karena mengurangi keterlibatan manual pada tahap verifikasi dan pelaporan.
Mendukung Program Nasional
Quarantin AI selaras dengan berbagai program strategis nasional, termasuk pengembangan lumbung pangan, ketahanan pangan, MBG, serta peningkatan produksi daging dan susu.
Sistem ini tidak hanya memperkuat efisiensi distribusi, tetapi juga menjamin keamanan dan kualitas pangan, sehingga masyarakat mendapat manfaat langsung.
“Inovasi ini mendukung kelancaran distribusi barang sekaligus memberikan jaminan kesehatan dan keamanan pangan,” jelas Ichwandi.
Dengan teknologi ini, Barantin mampu memperkuat peran strategisnya dalam menjaga pasokan pangan nasional dan mendukung ketahanan pangan jangka panjang.
Transformasi Digital Barantin
Transformasi layanan publik di Barantin menunjukkan langkah nyata menuju digitalisasi berkelanjutan. Dengan AI, proses operasional menjadi lebih cepat, aman, dan transparan.
Quarantin AI juga memungkinkan pengembangan ekosistem informasi digital yang terintegrasi dengan berbagai pihak, termasuk kementerian dan lembaga terkait.
Langkah ini menjadikan Barantin lebih responsif terhadap perubahan lingkungan strategis dan dinamika global. Sistem digital AI diharapkan menjadi fondasi bagi pelayanan karantina modern, yang efisien, akurat, dan dapat dipercaya oleh masyarakat maupun pelaku industri pangan.
Quarantin AI merupakan inovasi strategis yang memperkuat layanan keamanan pangan di Indonesia. Sistem ini menghadirkan efisiensi, akurasi, dan kemampuan analisis data yang lebih tinggi.
Barantin menunjukkan bahwa transformasi digital dapat berjalan selaras dengan tujuan strategis nasional, mendukung ketahanan pangan, mempercepat distribusi, dan memastikan keamanan produk pangan bagi seluruh masyarakat.
Dengan penerapan AI, Barantin menegaskan komitmennya dalam menjaga keamanan, kualitas, dan ketersediaan pangan secara berkelanjutan. Inovasi ini juga membuka peluang pengembangan layanan digital lebih luas, sekaligus mendukung modernisasi proses karantina nasional.
Rekomendasi
