Sosialisasi Pembayaran Digital untuk Pedagang Kuliner dan Takjil di Ambon Menjelang Ramadan

Rabu, 26 Februari 2025 | 04:04:31 WIB
Sosialisasi Pembayaran Digital untuk Pedagang Kuliner dan Takjil di Ambon Menjelang Ramadan

JAKARTA - Menyambut datangnya bulan suci Ramadan, Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Maluku untuk memperkenalkan program sosialisasi sistem pembayaran digital. Program ini ditujukan kepada para pedagang kuliner dan penjual takjil di kota Ambon dan berlangsung di Ruang Rapat Darwin, Balai Kota Ambon.

Hadir dalam kegiatan tersebut adalah Kepala Disperindag Kota Ambon, Josias P. Loppies, Deputi Kepala Perwakilan BI Maluku, Dicky Rachmat Afriyanto, dan Analis BI, Silvester Deo. Dalam sambutannya, Josias P. Loppies mengungkapkan pentingnya sosialisasi tersebut untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan sistem pembayaran digital di kalangan pedagang lokal.

"Kegiatan ini dirancang untuk memperkenalkan dan menjelaskan sistem pembayaran digital kepada para pedagang. Saya berharap informasi yang diberikan oleh para narasumber dapat dipahami dan dimanfaatkan dengan baik oleh para peserta," ujar Loppies dalam sambutannya.

Di era digital ini, penggunaan sistem pembayaran non-tunai semakin digalakkan. Langkah ini sejalan dengan upaya meningkatkan efisiensi dalam transaksi perdagangan serta mengurangi risiko yang terkait dengan penyimpanan uang tunai. Dicky Rachmat Afriyanto, Deputi Kepala Perwakilan BI Maluku, menekankan pentingnya transformasi ini.

"Bank Indonesia memiliki tugas fundamental untuk menjaga kestabilan nilai rupiah. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memastikan stabilitas moneter, sistem keuangan, dan pembayaran. Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan efisiensi transaksi dan mempermudah masyarakat dalam melakukan pembayaran secara non-tunai," jelas Dicky.

Lebih lanjut, Dicky menjelaskan bahwa masyarakat dan pedagang diharapkan dapat menyimpan uang mereka di bank. Hal ini dipandang lebih aman dibandingkan menyimpan uang tunai di rumah, yang tentunya memiliki risiko kehilangan atau pencurian. "Kami mengajak masyarakat atau pedagang agar menyimpan uang di bank sehingga tidak menyimpan uang sendiri di rumah yang tentunya akan berisiko,” tambahnya.

Program digitalisasi ini merupakan salah satu langkah pemerintah dan BI untuk mewujudkan ekosistem pembayaran yang modern dan aman. Sasarannya adalah para pedagang kuliner malam di Jalan Yos Sudarso dan depan Maluku City Mall, serta para penjual takjil di depan Masjid Raya Al-Fatah. Ke depannya, rencana ini akan meluas untuk mencakup seluruh pedagang pasar di Kota Ambon.

Dengan semakin meningkatnya penggunaan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari, pemahaman tentang sistem pembayaran digital menjadi sangat penting, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah di sektor kuliner dan makanan. Para pedagang takjil yang beroperasi di sekitar masjid dan pusat perbelanjaan diharapkan bisa lebih fleksibel dalam melayani pelanggan ketika transaksi non-tunai diterapkan.

Penggunaan pembayaran digital tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memberikan pengalaman transaksi yang lebih aman dan nyaman bagi konsumen. Selain itu, sistem ini membantu pedagang dalam mencatat transaksi dengan lebih baik, sehingga memudahkan analisis penjualan dan pelaporan keuangan.

Menanggapi inisiatif ini, salah seorang pedagang kuliner di Jalan Yos Sudarso, Rina, menyatakan dukungannya. "Saya rasa ini langkah yang baik. Dengan pembayaran digital, saya tidak perlu khawatir kehilangan uang selama transaksi ramai saat Ramadan," ujarnya dengan penuh antusias.

Di sisi lain, Maya, penjual takjil di depan Masjid Raya Al-Fatah, menambahkan bahwa penggunaan sistem pembayaran digital dapat menarik lebih banyak pelanggan muda yang sudah terbiasa dengan teknologi. "Anak-anak muda sekarang lebih suka bayar pakai aplikasi. Kalau bisa ikut arus, kenapa tidak?" katanya seraya tersenyum.

Pemerintah Kota Ambon dan BI Perwakilan Maluku optimis bahwa program sosialisasi ini akan mendorong lebih banyak pedagang untuk beralih ke pembayaran digital yang aman dan efisien. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang terbiasa dengan transaksi digital, diharapkan perekonomian lokal dapat lebih bergairah, khususnya di bulan Ramadan yang identik dengan peningkatan aktivitas jual beli.

Menuju hari-hari penuh berkah di bulan Ramadan, diharapkan seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, bank, maupun pelaku usaha dapat bersinergi dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Sosialisasi mengenai sistem pembayaran digital ini bukan sekadar langkah modernisasi, tetapi juga upaya untuk memastikan ekonomi yang lebih tangguh dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Dengan demikian, diharapkan semua pihak dapat berperan aktif dalam mendukung langkah tersebut. Melalui adopsi pembayaran digital secara menyeluruh, masyarakat Ambon dapat menikmati kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi, seiring dengan semangat gotong-royong dan saling mendukung selama Ramadan menjadi semakin menguat di setiap lapisan masyarakat.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB