Rabu, 10 September 2025

Laba Bersih Adhi Karya Anjlok 96,9 pada Kuartal I 2025, Tersisa Hanya Rp316 Juta

Laba Bersih Adhi Karya Anjlok 96,9 pada Kuartal I 2025, Tersisa Hanya Rp316 Juta
Laba Bersih Adhi Karya Anjlok 96,9 pada Kuartal I 2025, Tersisa Hanya Rp316 Juta

JAKARTA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk, perusahaan konstruksi milik negara yang bergerak dalam bidang infrastruktur, mencatatkan kinerja keuangan yang mengecewakan pada kuartal I tahun 2025. Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, perusahaan ini mengalami penurunan tajam laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, hanya mencapai Rp316 juta. Angka ini turun signifikan sebesar 96,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat mencapai Rp10,15 miliar.

Selain laba bersih yang anjlok, laba tahun berjalan perusahaan juga menunjukkan penurunan tajam sebesar 59,8%, menjadi hanya Rp6,72 miliar. Penurunan laba ini dipicu oleh penurunan tajam pendapatan usaha yang mengalami penurunan sebesar 36% secara tahunan (year-on-year / YoY), dari Rp2,63 triliun pada kuartal I 2024, menjadi hanya Rp1,68 triliun pada kuartal I 2025.

Pendapatan Usaha dan Beban Pokok Pendapatan

Baca Juga

KAI Properti Gelar Kajian: Kemakmuran Sejati Berawal dari Hati yang Bersyukur, dalam Rangka HUT ke-16

Meskipun beban pokok pendapatan Adhi Karya turun menjadi Rp1,43 triliun pada kuartal I 2025, perusahaan tidak berhasil mempertahankan margin laba kotor secara nominal. Laba usaha perusahaan justru tercatat mengalami kenaikan sebesar 19% menjadi Rp68,3 miliar. Namun, kenaikan laba usaha ini tidak dapat mengimbangi beberapa faktor yang menekan kinerja keuangan Adhi Karya, yang akhirnya berdampak pada penurunan laba bersih yang signifikan.

Salah satu faktor utama yang turut menekan kinerja keuangan Adhi Karya adalah penurunan kontribusi dari ventura bersama yang tercatat mengalami penurunan sebesar 26,6%, menjadi hanya Rp91,6 miliar pada kuartal I 2025, dibandingkan dengan Rp124,4 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan lain-lain bersih juga mengalami penurunan, dari Rp76,4 miliar menjadi Rp50,2 miliar.

Beban keuangan yang cukup tinggi, mencapai Rp160,5 miliar, dan pajak penghasilan final yang besar sebesar Rp39,1 miliar turut menekan laba sebelum pajak menjadi hanya Rp9,25 miliar. Hal ini menunjukkan adanya tantangan besar yang dihadapi oleh Adhi Karya dalam mengelola biaya dan kewajiban finansial mereka.

Laba Per Saham Turun Signifikan

Sebagai dampak dari penurunan laba yang tajam, laba per saham dasar Adhi Karya juga mengalami penurunan drastis. Laba per saham perusahaan turun menjadi hanya Rp0,04, jauh berkurang dari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,21 pada kuartal I 2024. Penurunan laba per saham ini tentunya menjadi sinyal peringatan bagi para pemegang saham dan investor yang mengharapkan kinerja yang lebih baik dari Adhi Karya.

Kinerja Neraca Keuangan

Pada sisi neraca, Adhi Karya juga mencatatkan penurunan pada total aset dan liabilitasnya. Total aset per 31 Maret 2025 tercatat sebesar Rp34,49 triliun, turun sedikit dari total aset pada akhir tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp35,04 triliun. Meskipun demikian, terdapat perubahan signifikan pada komposisi aset, di mana aset lancar meningkat menjadi Rp21,80 triliun, sementara aset tidak lancar menyusut menjadi Rp12,69 triliun.

Di sisi liabilitas, Adhi Karya mencatatkan penurunan dari Rp25,37 triliun pada akhir 2024 menjadi Rp24,82 triliun per 31 Maret 2025. Liabilitas jangka pendek tercatat sebesar Rp19,46 triliun, sementara liabilitas jangka panjang tercatat sebesar Rp5,36 triliun. Dengan penurunan liabilitas yang tercatat, Adhi Karya berupaya memperbaiki posisi keuangan jangka panjangnya.

Sementara itu, ekuitas perusahaan relatif stabil di angka Rp9,67 triliun, menunjukkan bahwa perusahaan masih memiliki modal sendiri yang cukup besar untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Strategi Menghadapi Tantangan Ekonomi dan Konstruksi

Meski kinerja keuangan perusahaan mengalami penurunan yang signifikan, Adhi Karya terus berupaya untuk mengelola dan mengevaluasi strategi-strategi mereka guna menghadapi tantangan ekonomi global yang mempengaruhi sektor konstruksi. Pada awal tahun 2025, Adhi Karya sudah memulai sejumlah proyek strategis dan berusaha memaksimalkan kontribusi dari setiap lini bisnis yang dijalankannya, termasuk properti dan konstruksi infrastruktur.

Dalam menghadapi penurunan pendapatan, Adhi Karya berencana untuk fokus pada peningkatan proyek-proyek yang memberikan hasil yang lebih stabil dan berkelanjutan. Selain itu, perusahaan juga berupaya untuk terus melakukan efisiensi biaya operasional dan optimasi dalam pengelolaan sumber daya manusia, guna mengurangi beban keuangan yang terus meningkat.

Beberapa sumber dalam perusahaan mengungkapkan bahwa tantangan besar yang dihadapi Adhi Karya pada kuartal pertama 2025 terkait dengan adanya hambatan pada proyek-proyek yang diharapkan bisa memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan, serta dampak dari fluktuasi harga bahan baku yang mempengaruhi margin laba.

Pentingnya Pemulihan dan Fokus pada Diversifikasi Bisnis

Seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi global dan domestik, Adhi Karya perlu memperkuat diversifikasi bisnisnya. Selain fokus pada proyek-proyek infrastruktur, pengembangan properti, dan sektor konstruksi lainnya, perusahaan perlu mencari peluang baru yang dapat membuka sumber pendapatan alternatif dan meningkatkan kinerja keuangan secara keseluruhan. Terlebih lagi, dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dan kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian, langkah strategis yang tepat sangat dibutuhkan agar Adhi Karya dapat kembali ke jalur pertumbuhan yang positif.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Adhi Karya dapat mengatasi tekanan yang dihadapi pada kuartal I 2025 dan kembali menunjukkan kinerja yang lebih baik pada kuartal-kuartal berikutnya. Bagi investor dan pemangku kepentingan lainnya, pemantauan terhadap kebijakan dan strategi yang dijalankan perusahaan akan sangat penting untuk menilai prospek masa depan Adhi Karya di industri konstruksi tanah air.

David

David

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Fokus Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan, Nasabah UMKM Binaan BSI Naik 9%

Fokus Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan, Nasabah UMKM Binaan BSI Naik 9%

Jadwal dan Harga Tiket Pelni KM Sinabung Biak Surabaya

Jadwal dan Harga Tiket Pelni KM Sinabung Biak Surabaya

Jadwal KRL Solo Jogja Akhir Pekan 13 Sampai 14 September

Jadwal KRL Solo Jogja Akhir Pekan 13 Sampai 14 September

Naik KA Bandara YIA: Jadwal Reguler dan Xpress 9 September 2025

Naik KA Bandara YIA: Jadwal Reguler dan Xpress 9 September 2025

Cara Daftar TJ Card dan Jakcard Combo Gratis Naik Transjakarta

Cara Daftar TJ Card dan Jakcard Combo Gratis Naik Transjakarta