
JAKARTA - Seiring berkembangnya tren kecantikan di media sosial, berbagai metode perawatan kulit semakin populer. Salah satunya yang tengah viral saat ini adalah "Caveman Method" atau "Metode Manusia Gua" yang dipopulerkan oleh seorang Tiktoker wanita bernama Tia Zakher. Dalam metode ini, yang berlawanan dengan kebiasaan banyak orang yang rajin mencuci muka, Tia memutuskan untuk berhenti mencuci wajahnya sama sekali.
Apa Itu Caveman Method?
Caveman Method adalah sebuah pendekatan perawatan kulit yang justru menyarankan pengikutnya untuk berhenti mencuci muka, yang pada umumnya dianggap sebagai langkah utama dalam menjaga kebersihan dan kesehatan kulit. Ide dasar dari metode ini adalah mengembalikan kulit ke kondisi alami, tanpa campur tangan produk skincare yang berlebihan. Tia Zakher, dalam video TikTok yang menjadi viral, menjelaskan bahwa banyak produk skincare modern yang justru dapat menghilangkan minyak alami kulit, merusak keseimbangan pH wajah, dan mengganggu mikrobioma kulit yang sehat.
Menurut penganut Caveman Method, kulit manusia pada dasarnya sudah memiliki sistem pertahanan alami yang mampu menjaga kesehatannya tanpa bantuan produk-produk kecantikan yang kompleks. Dengan menghentikan kebiasaan mencuci muka, diharapkan kulit bisa mengembalikan keseimbangan mikrobioma, yang terdiri dari bakteri dan mikroorganisme lainnya, yang penting untuk menjaga fungsi kulit yang optimal.
Baca Juga
Namun, meskipun metode ini semakin banyak diperbincangkan, banyak ahli kulit yang meragukan efektivitasnya dan malah memperingatkan tentang potensi risiko kesehatan kulit yang bisa timbul.
Dokter Kulit Menanggapi Caveman Method
Dr. Nicole M. Gobari, seorang dokter kulit dari NYU Grossman Long Island School of Medicine, memberikan pandangannya mengenai fenomena ini. Gobari menjelaskan bahwa setiap individu memiliki mikrobioma kulit yang unik dan beragam. Mikroorganisme seperti bakteri, jamur, bahkan tungau mikroskopis, sebenarnya adalah bagian dari kulit normal kita dan berfungsi untuk menjaga kulit tetap sehat.
"Kita semua memiliki bakteri, jamur, dan bahkan tungau mikroskopis kecil di wajah kita," ujar Dr. Gobari. "Meskipun itu mungkin terdengar mengkhawatirkan, mikroba ini adalah bagian dari kulit normal kita, dan agar kulit kita berfungsi dengan baik, mikrobioma kulit membutuhkan keseimbangan mikroba yang baik," lanjutnya. Menurut Dr. Gobari, menjaga keseimbangan mikrobioma adalah kunci untuk kesehatan kulit yang optimal, tetapi hal ini tidak berarti kita bisa mengabaikan kebersihan wajah sama sekali.
Meskipun teori Caveman Method terdengar menarik bagi sebagian orang, Dr. Gobari menekankan bahwa tidak mencuci muka secara teratur bisa memicu berbagai masalah kulit. Salah satu masalah yang dapat timbul akibat kebersihan wajah yang kurang adalah dermatitis seboroik.
Risiko Dermatitis Seboroik dan Jerawat
Dermatitis seboroik adalah kondisi kulit yang ditandai dengan peradangan dan pembentukan kerak kuning pada kulit, terutama di area-area seperti pelipis, alis, dan hidung. Penyebab utama dari kondisi ini adalah pertumbuhan berlebihan jamur Malassezia, yang sangat sensitif terhadap kebersihan kulit yang buruk.
Menurut Dr. Gobari, "Kondisi ini dapat memperburuk kulit, apalagi jika kita tidak menjaga kebersihan wajah. Tanpa mencuci muka secara teratur, sel-sel kulit mati dan minyak yang terakumulasi pada kulit dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat." Ketika minyak dan kotoran menumpuk, hal itu dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri dan jamur untuk berkembang biak, yang pada akhirnya menyebabkan peradangan, jerawat, bahkan infeksi pada kulit.
Mengapa Cuci Muka Itu Penting?
Pada dasarnya, mencuci muka memiliki manfaat yang tidak bisa dianggap sepele. Selain membersihkan kotoran, minyak, dan sisa makeup, mencuci wajah secara rutin juga membantu menghilangkan sel-sel kulit mati yang bisa menyumbat pori-pori. Dr. Gobari menjelaskan bahwa kulit kita berfungsi sebagai penghalang alami yang melindungi tubuh dari paparan luar, termasuk debu, kotoran, dan polusi. Jika tidak dijaga kebersihannya, kulit bisa lebih rentan terhadap iritasi dan infeksi.
"Proses pembersihan wajah adalah langkah dasar yang penting untuk menjaga kulit tetap sehat," tambah Dr. Gobari. "Meskipun beberapa produk mungkin dapat mengganggu keseimbangan pH kulit, itu bukan alasan untuk sepenuhnya berhenti mencuci muka. Penting untuk memilih produk pembersih yang lembut dan tidak mengiritasi kulit."
Adakah Metode Perawatan Kulit yang Lebih Sehat?
Bagi banyak orang yang tertarik dengan metode alami seperti Caveman Method, masih ada cara yang lebih aman untuk merawat kulit tanpa harus sepenuhnya menghindari perawatan wajah. Salah satu alternatif yang lebih aman adalah dengan memilih pembersih wajah yang sesuai dengan jenis kulit dan tidak mengandung bahan keras atau berlebihan.
Beberapa ahli merekomendasikan penggunaan pembersih wajah berbahan dasar alami atau pembersih yang bebas dari alkohol dan pewarna buatan. Selain itu, menjaga hidrasi kulit dengan menggunakan pelembap yang sesuai juga sangat penting untuk membantu menjaga keseimbangan mikrobioma kulit tanpa mengganggu fungsi pelindung alami kulit.

David
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Mitsubishi Destinator: SUV 7 Penumpang Bertenaga dengan Efisiensi Tinggi
- Selasa, 09 September 2025
Terpopuler
1.
8 Manfaat Parkour Bagi Kesehatan Fisik dan Mental
- 09 September 2025
2.
Coba Bungee Jumping Lambat, Adrenalin Tetap Terasa
- 09 September 2025
3.
Bersepeda Menjadi Solusi Tubuh Sehat dan Bugar
- 09 September 2025
4.
Nikmati Laut, Rasakan Manfaat Diving Untuk Tubuh
- 09 September 2025
5.
Mengenal Taekwondo, Latihan Fisik dan Mental Optimal
- 09 September 2025