Presiden Prabowo Optimistis Harga Pangan Berprotein Akan Turun dalam Satu Tahun: Fokus Pemerintah pada Ketahanan Gizi Nasional
- Selasa, 08 April 2025

JAKRTA— Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan optimisme tinggi terhadap penurunan harga pangan berprotein di Indonesia dalam waktu satu tahun ke depan. Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri Panen Raya Padi Serentak Nasional yang dipusatkan di Majalengka, Jawa Barat, pada Senin, 7 April 2025.
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan pentingnya akses masyarakat terhadap pangan bergizi, terutama yang mengandung protein tinggi seperti daging, telur, dan susu. Ia menegaskan bahwa kebutuhan protein merupakan salah satu elemen vital dalam membangun generasi yang sehat, kuat, dan cerdas.
"Kami ingin seluruh rakyat bisa mendapatkan protein dengan harga yang terjangkau, karena itu penting untuk anak-anak dan generasi mendatang. Insya Allah, dalam satu tahun ke depan, kita bisa wujudkan itu," ujar Presiden Prabowo, seperti disiarkan melalui jaringan Sekretariat Presiden di Jakarta.
Baca Juga15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi
Arah Kebijakan: Dorong Produksi Lokal dan Efisiensi Distribusi
Untuk merealisasikan target tersebut, Prabowo telah meminta Kementerian Pertanian agar mengambil langkah strategis guna meningkatkan produksi pangan berprotein secara lokal. Di antaranya adalah dengan memanfaatkan teknologi pertanian modern, memperbaiki rantai pasok, serta mendorong efisiensi distribusi agar harga di tingkat konsumen bisa ditekan.
Ia juga memberikan apresiasi khusus kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman atas kinerja dan dedikasinya di lapangan yang dinilai berdampak positif terhadap stabilitas pasokan dan harga pangan nasional.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Menteri Pertanian dan seluruh jajarannya yang bekerja keras menjaga ketersediaan dan kestabilan harga pangan, termasuk pangan berprotein," kata Prabowo dalam pidatonya.
Stabilitas Harga dan Surplus Produksi Telur
Presiden juga mengungkapkan bahwa Indonesia kini telah mencatatkan surplus produksi telur, bahkan mulai mengekspor komoditas tersebut ke berbagai negara. Ini disebut sebagai salah satu indikator keberhasilan kebijakan pertanian yang pro-rakyat dan pro-produksi lokal.
"Kita sudah surplus produksi telur, bahkan sudah ekspor. Ini bukti bahwa kita bisa dan kita akan terus dorong pertanian serta peternakan kita agar semakin mandiri," ucapnya.
Pemerintah, menurut Prabowo, tidak hanya berfokus pada kecukupan pangan, tetapi juga berupaya menjamin kualitas gizi, terutama bagi keluarga dari kelompok ekonomi menengah ke bawah yang selama ini paling terdampak oleh lonjakan harga bahan pokok.
Harga Terjangkau, Gizi Terpenuhi
Dengan harga pangan berprotein yang lebih terjangkau, masyarakat diharapkan dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Hal ini, kata Prabowo, akan berdampak langsung terhadap peningkatan kualitas hidup, kesehatan, dan produktivitas masyarakat dalam jangka panjang.
"Peningkatan konsumsi protein adalah kunci untuk mendukung pertumbuhan fisik dan mental anak-anak, yang merupakan generasi penerus bangsa," ujarnya lagi.
Presiden menegaskan bahwa kebijakan pangan bukan semata soal ekonomi, melainkan investasi jangka panjang untuk membentuk sumber daya manusia Indonesia yang unggul.
Optimisme Menuju 2026
Dengan berbagai program strategis yang sedang dan akan dijalankan, termasuk pemanfaatan lahan pertanian baru, digitalisasi sektor pangan, dan penguatan distribusi melalui BUMN serta koperasi petani, Prabowo optimistis target penurunan harga pangan berprotein bisa dicapai sebelum tahun 2026.
Pemerintah juga terus menggandeng sektor swasta, lembaga riset, hingga komunitas petani dan peternak untuk menciptakan sistem pangan nasional yang tangguh dan inklusif.
Ketahanan Pangan, Pilar Kesejahteraan Bangsa
Di tengah tantangan global yang mempengaruhi harga komoditas dan distribusi pangan internasional, Indonesia berupaya menjaga ketahanan pangan sebagai pilar utama kesejahteraan nasional. Prabowo menyebut bahwa melalui kolaborasi lintas sektor dan kebijakan yang berpihak pada rakyat, Indonesia bisa mandiri secara pangan dan berdaulat secara ekonomi.
“Melalui upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat, saya yakin Indonesia akan menjadi negara yang mandiri dalam pangan dan lebih sejahtera,” tegas Presiden.

Herman
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi
- Sabtu, 06 September 2025
Terpopuler
1.
11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!
- 06 September 2025
2.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
3.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
4.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025