Menteri ESDM: Penggunaan Mobil Listrik di Kalimantan Meningkat 650 Persen, PLN Siapkan SPKLU di Seluruh Pulau
- Kamis, 20 Maret 2025

JAKARTA - Penggunaan mobil listrik di Pulau Kalimantan mengalami lonjakan yang signifikan pada tahun 2024, dengan peningkatan mencapai 650 persen atau 6,5 kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa angka ini mencerminkan perubahan besar dalam pola konsumsi energi bersih di Kalimantan, yang semakin berkembang seiring dengan bertambahnya jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dan transaksi yang melibatkan kendaraan listrik.
Bahlil menyampaikan data tersebut pada saat kunjungan kerjanya di PLN ULP Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Rabu (19/3/2025). Dalam kunjungan tersebut, Menteri Bahlil menjelaskan bahwa jumlah SPKLU di Kalimantan telah meningkat pesat. Pada tahun 2023, hanya terdapat 32 unit SPKLU yang beroperasi di wilayah Kalimantan. Namun, pada tahun 2024, jumlah tersebut melonjak menjadi 209 unit SPKLU, sebuah peningkatan yang cukup signifikan.
“Tingkat pemakaian mobil listrik di Kalimantan meningkat drastis. Pada 2023, hanya ada 32 SPKLU, sedangkan pada 2024, jumlahnya telah mencapai 209 SPKLU,” ujar Bahlil kepada wartawan setelah meninjau fasilitas pasokan dan keandalan listrik di Banjarmasin.
Baca Juga15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi
Selain itu, transaksi pengisian di SPKLU juga mengalami kenaikan yang luar biasa. Bahlil mengungkapkan bahwa pada 2024, transaksi pengisian kendaraan listrik tercatat sebanyak 700 transaksi. Namun, pada 2025, angka tersebut diproyeksikan meningkat lima kali lipat menjadi 3.500 transaksi, yang salah satunya diperkirakan akan terjadi pada masa Lebaran 2024-2025.
“Transaksi SPKLU juga melonjak pesat. Pada 2024 tercatat 700 transaksi, sementara pada 2025 diproyeksikan menjadi 3.500 transaksi, dan ini termasuk tren pemudik yang menggunakan mobil listrik,” tambah Bahlil.
Tren penggunaan kendaraan listrik untuk mudik di Kalimantan juga menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan. Pada tahun 2024, terdapat 203 kendaraan listrik yang digunakan untuk perjalanan mudik, sementara pada tahun 2025 diperkirakan jumlahnya akan melonjak menjadi 1.015 kendaraan listrik. Peningkatan ini tidak hanya mencerminkan perubahan dalam kebiasaan masyarakat, tetapi juga menunjukkan adanya kesadaran yang lebih besar terhadap kendaraan ramah lingkungan sebagai alternatif transportasi yang lebih efisien dan mengurangi dampak polusi udara.
Untuk mendukung perkembangan pesat ini, PLN juga telah memperkuat jaringan SPKLU di Kalimantan dengan membangun lebih banyak pangkalan pengisian listrik. Bahlil mengungkapkan bahwa jarak antar pangkalan pengisian rata-rata hanya 40 kilometer, yang dirancang untuk memastikan kenyamanan pengguna mobil listrik, terutama saat melakukan perjalanan jarak jauh, seperti mudik Lebaran.
“PLN telah membangun pangkalan SPKLU dengan jarak antar pangkalan rata-rata 40 kilometer. Ini memastikan bahwa para pengguna mobil listrik tidak mengalami kesulitan saat mengisi daya kendaraan mereka, bahkan ketika melakukan perjalanan jauh,” ujar Bahlil.
Lebih lanjut, PLN juga telah menyiapkan 1.338 petugas yang siap memberikan pelayanan bagi masyarakat pengguna mobil listrik di seluruh wilayah Kalimantan. Petugas ini akan bertugas untuk memastikan kelancaran pengisian daya dan membantu masyarakat yang mungkin mengalami kendala selama perjalanan.
“PLN juga telah menyiapkan lebih dari seribu petugas yang akan berjaga di berbagai titik, memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna mobil listrik. Ini semua untuk mendukung mobilitas yang lebih ramah lingkungan, terutama selama masa-masa penting seperti Lebaran,” lanjut Menteri Bahlil.
Berdasarkan catatan PLN, sebaran SPKLU di Kalimantan mencakup 209 unit yang tersebar di 167 lokasi yang terdiri dari berbagai provinsi, antara lain Kalimantan Selatan dengan 51 unit di 30 lokasi, Kalimantan Tengah dengan 25 unit di 19 lokasi, Kalimantan Barat dengan 52 unit di 50 lokasi, Kalimantan Timur dengan 74 unit di 62 lokasi, dan Kalimantan Utara dengan 7 unit di 6 lokasi.
Dengan adanya jaringan SPKLU yang semakin luas dan pemantauan yang intensif dari pihak PLN, pengguna kendaraan listrik di Kalimantan kini memiliki lebih banyak pilihan untuk mengisi daya kendaraan mereka di sepanjang perjalanan. Selain itu, PLN juga menghadirkan aplikasi “PLN Mobile” yang dapat digunakan untuk mencari lokasi SPKLU terdekat, memudahkan pengguna mobil listrik dalam perencanaan perjalanan mereka.
“Aplikasi PLN Mobile sangat membantu masyarakat dalam menemukan titik pengisian SPKLU. Dengan aplikasi ini, pengguna mobil listrik dapat lebih mudah mencari lokasi pengisian daya, baik untuk perjalanan jauh maupun dekat. Apalagi, pada momen-momen seperti Lebaran, ketika perjalanan mudik meningkat,” ujar Bahlil.
Kunjungan kerja Bahlil ke Kalimantan Selatan kali ini juga mencakup pengecekan beberapa kebutuhan pokok masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Selain mengevaluasi pasokan dan kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk masyarakat umum dan nelayan, Bahlil juga memastikan ketersediaan LPG subsidi 3 kilogram untuk masyarakat serta mengecek keandalan pasokan listrik yang sangat penting untuk mendukung kenyamanan masyarakat selama perayaan Lebaran.
Bahlil menegaskan bahwa pemerintah akan terus memastikan tidak ada kendala yang mengganggu masyarakat selama masa mudik dan libur Lebaran. Semua upaya ini dilakukan untuk memastikan pasokan energi berjalan lancar, terutama bagi masyarakat yang menggunakan kendaraan listrik untuk mudik, yang semakin banyak jumlahnya di Kalimantan.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung penggunaan kendaraan listrik di Kalimantan dengan memperkuat jaringan SPKLU dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, khususnya saat Lebaran. Ini adalah bagian dari upaya kita untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam perjalanan,” pungkas Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.
Dengan adanya peningkatan yang signifikan dalam penggunaan kendaraan listrik di Kalimantan, serta dukungan infrastruktur pengisian daya yang semakin baik, diharapkan masyarakat dapat menikmati perjalanan mudik yang lebih nyaman dan ramah lingkungan. Ini juga menjadi salah satu langkah konkret dalam mendukung transisi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan di Indonesia.

Wahyu
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi
- Sabtu, 06 September 2025
Terpopuler
1.
11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!
- 06 September 2025
2.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
3.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
4.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025