Presiden Prabowo Subianto Resmikan Pabrik Pemurnian Logam Mulia PT Freeport Indonesia di Gresik: Langkah Strategis Hilirisasi Industri Pertambangan
- Rabu, 19 Maret 2025

JAKARTA - Indonesia terus memperkuat posisi ekonomi globalnya melalui langkah strategis dalam hilirisasi industri pertambangan. Pada Senin, 17 Maret 2025, Presiden Prabowo Subianto meresmikan Pabrik Pemurnian Logam Mulia (Precious Metal Refinery/PMR) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur. Pabrik ini menjadi bagian penting dari upaya Indonesia untuk mengolah sumber daya alamnya, terutama logam mulia seperti emas dan perak, menjadi produk bernilai tinggi yang lebih menguntungkan bagi perekonomian nasional.
Pabrik Pemurnian Logam Mulia PT Freeport Indonesia ini tidak hanya menjadi fasilitas pemurnian terbesar di Indonesia, tetapi juga salah satu yang terbesar di dunia. Dengan kapasitas produksi yang sangat besar, pabrik ini diharapkan dapat mendukung pengembangan industri hilir logam mulia, mengurangi ketergantungan Indonesia pada ekspor bahan mentah, dan meningkatkan daya saing global.
Pabrik Pemurnian Logam Mulia Terbesar di Dunia
Baca JugaJadwal Kapal PELNI KM Bukit Siguntang September hingga Oktober 2025
Dalam acara peresmian tersebut, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rasa bangga dan optimisme terkait keberadaan fasilitas PMR ini. "Fasilitas ini tidak hanya yang terbesar di Indonesia, tetapi juga salah satu yang terbesar di dunia," ungkap Prabowo saat memberikan sambutan. Pabrik ini memiliki kemampuan untuk memurnikan logam mulia seperti emas dan perak dengan tingkat kemurnian yang sangat tinggi, memenuhi standar internasional. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri logam mulia global.
PMR PT Freeport Indonesia ini memiliki kapasitas produksi yang sangat besar, dengan kemampuan untuk memurnikan sekitar 50 ton emas murni dan 210 ton perak setiap tahunnya. Angka ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki pabrik ini dalam menyumbang pada peningkatan ekspor Indonesia, sekaligus memperkuat daya saing industri pertambangan nasional di pasar internasional.
Hilirisasi Industri Pertambangan: Mengubah Bahan Mentah Menjadi Produk Bernilai Tinggi
Hilirisasi industri pertambangan merupakan salah satu prioritas utama pemerintah Indonesia. Sebelumnya, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil bahan mentah terbesar di dunia, seperti emas dan perak. Namun, produk-produk tersebut sering kali hanya diekspor dalam bentuk bahan mentah tanpa diolah terlebih dahulu menjadi barang jadi dengan nilai tambah yang lebih tinggi.
Dengan adanya pabrik pemurnian logam mulia di Gresik, Indonesia kini tidak hanya bisa mengekspor logam mulia dalam bentuk produk olahan, tetapi juga bisa menjual emas dan perak yang telah diproses menjadi barang jadi berkualitas tinggi. "Kami ingin mengubah Indonesia dari sekadar negara pengekspor bahan mentah menjadi negara yang mampu mengolah dan menghasilkan produk bernilai tinggi yang dapat mendukung perekonomian nasional," tambah Prabowo dalam pidatonya.
Langkah ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah yang terus mendorong pengembangan sektor industri hilir, yang diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan, memperkuat industri dalam negeri, dan memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi ekonomi Indonesia. Program hilirisasi ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi sektor pertambangan, tetapi juga dapat memberikan dampak positif pada sektor lainnya, seperti manufaktur, perdagangan, dan investasi.
Dampak Ekonomi dan Peningkatan Kemandirian Ekonomi Indonesia
Kehadiran pabrik pemurnian logam mulia ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Indonesia. Dengan proses pemurnian yang dilakukan di dalam negeri, Indonesia tidak lagi hanya bergantung pada ekspor bahan mentah, tetapi dapat memperoleh nilai tambah yang lebih besar dari produk olahan. Hal ini juga berpotensi meningkatkan pendapatan negara dan memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, peningkatan kapasitas produksi logam mulia ini diperkirakan akan memperkuat posisi Indonesia di pasar global. “Kami berharap dengan adanya pabrik ini, Indonesia bisa menjadi negara yang tidak hanya mengekspor logam mulia dalam bentuk bahan mentah, tetapi juga dapat menghasilkan produk bernilai tinggi yang siap bersaing di pasar internasional,” ujar Tony Wenas, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, dalam kesempatan yang sama.
Komitmen Pemerintah dalam Mendukung Hilirisasi Sumber Daya Alam
Presiden Prabowo menegaskan bahwa hilirisasi industri pertambangan adalah salah satu langkah strategis yang sangat penting untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap ekspor bahan mentah dan meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam. “Kami sangat mendukung hilirisasi ini karena dapat menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan meningkatkan kemandirian ekonomi Indonesia,” ungkapnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah untuk mendorong hilirisasi, salah satunya melalui kebijakan Revolusi Industri 4.0 dan insentif fiskal bagi perusahaan yang berinvestasi dalam sektor hilir. Dengan semakin banyaknya pabrik pemurnian logam mulia dan fasilitas industri lainnya yang didirikan di dalam negeri, Indonesia diproyeksikan akan menjadi kekuatan industri global dalam beberapa dekade mendatang.
Pabrik Pemurnian Logam Mulia: Katalisator Pertumbuhan Industri Nasional
Pabrik PMR yang baru diresmikan ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dan PT Freeport Indonesia dalam mendukung hilirisasi industri pertambangan. Keberadaan fasilitas ini menjadi katalisator bagi pertumbuhan industri terkait, seperti manufaktur logam, perhiasan, dan produk berbasis logam mulia. Dengan kemajuan teknologi dan fasilitas produksi yang modern, Indonesia kini memiliki peluang lebih besar untuk menjadi pusat pemurnian logam mulia di kawasan Asia dan dunia.
Sebagai tambahan, fasilitas ini tidak hanya akan memberi dampak positif pada sektor pertambangan, tetapi juga pada perekonomian lokal di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik. Dengan dibangunnya pabrik ini, berbagai sektor seperti perdagangan, jasa, dan infrastruktur di wilayah tersebut akan mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini juga membuka peluang bagi pengembangan industri pendukung, seperti logistik, teknologi, dan pelayanan keuangan yang berhubungan langsung dengan sektor pertambangan dan manufaktur.
Indonesia Menuju Kemandirian Ekonomi yang Lebih Kuat
Dengan adanya Pabrik Pemurnian Logam Mulia PT Freeport Indonesia di Gresik, Indonesia mengambil langkah besar menuju kemandirian ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan. Tidak hanya memperkuat sektor pertambangan, tetapi juga membuka peluang besar bagi sektor industri lainnya. Program hilirisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian Indonesia, menciptakan lapangan pekerjaan baru, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Kebijakan pemerintah dalam mengoptimalkan pengolahan sumber daya alam ini merupakan terobosan yang akan membantu Indonesia mengubah tantangan menjadi peluang, serta membangun industri yang tidak hanya mampu mengolah bahan mentah, tetapi juga menghasilkan produk berkualitas tinggi yang siap bersaing di pasar internasional.

Wahyu
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
PLTS Dorong Pemanfaatan Energi Bersih di Indonesia
- 08 September 2025
2.
Terumbu Karang PLTU Batang Dukung Ekowisata
- 08 September 2025
3.
ULTIMA PLN Icon Plus Permudah Home Charging EV
- 08 September 2025
4.
Kilang Cilacap Tingkatkan Budaya Keselamatan Kerja
- 08 September 2025
5.
KUR BRI 2025 Tawarkan Angsuran Ringan Mudah
- 08 September 2025