Bank Saqu Siap Bersaing di Pasar Perbankan Digital dengan Strategi Baru dan Fitur Inovatif
- Kamis, 13 Maret 2025

JAKARTA - Industri perbankan digital di Indonesia diprediksi akan semakin ketat pada tahun 2025, seiring dengan peningkatan permintaan layanan digital yang terus berkembang. Menyikapi hal ini, Bank Saqu, layanan perbankan digital yang dimiliki oleh PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) dan didukung oleh Astra Financial serta WeLab, mempersiapkan sejumlah strategi baru untuk mempertahankan daya saing dan menarik lebih banyak nasabah.
Bank Saqu, yang berfokus pada para solopreneur dan individu yang ingin memulai atau mengembangkan bisnis mereka, kini menghadirkan berbagai inovasi untuk mendukung kebutuhan nasabah dalam mencapai tujuan keuangan mereka. Angela Lew Dermawan, Chief Digital Business Officer Bank Saqu, menjelaskan bahwa tujuan utama bank ini adalah untuk mendukung solopreneur agar dapat mewujudkan cita-cita mereka melalui kolaborasi dan komunitas yang dibangun oleh Bank Saqu.
“Misi utama kami adalah mendukung solopreneur untuk berjuang bersama. Apa pun fitur yang kami hadirkan, semuanya untuk kebersamaan, untuk mencapai cita-cita bersama dan berkolaborasi dengan teman serta komunitas. Kami ingin mewujudkan yang terbaik bagi setiap individu di bidangnya,” ungkap Angela saat peluncuran fitur baru "Undang Teman" Bank Saqu di Jakarta, Rabu, 12 Maret 2025.
Baca Juga
Fitur “Undang Teman”: Strategi untuk Memperluas Basis Nasabah
Salah satu strategi terbaru dari Bank Saqu untuk mendukung para solopreneur adalah peluncuran fitur “Undang Teman”. Fitur ini bertujuan untuk memberikan akses yang lebih mudah bagi nasabah agar dapat berbagi pengalaman positif mereka dengan orang lain. Angela mengungkapkan bahwa fitur ini tidak hanya membantu memperkuat komunitas solopreneur yang ada, tetapi juga menjadi sarana untuk akuisisi nasabah baru.
“Fitur ‘Undang Teman’ ini memang dibuat untuk memberi fasilitas bagi para solopreneur kami, namun kami juga tidak menutup kemungkinan untuk menarik lebih banyak nasabah. Kami berharap dapat memberikan akses yang lebih luas dan memudahkan mereka untuk bergabung dengan komunitas kami,” tambah Angela.
Peluncuran fitur ini merupakan bagian dari komitmen Bank Saqu untuk terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar yang semakin dinamis. Bank Saqu percaya bahwa dengan memberikan alat yang dapat digunakan oleh para solopreneur untuk berkembang, mereka akan mampu menghadirkan pengalaman perbankan yang lebih personal dan terhubung dengan komunitas yang relevan.
Adopsi Teknologi Blockchain dan Inovasi di Masa Depan
Selain fitur-fitur baru, Bank Saqu juga terus memantau perkembangan teknologi yang dapat mendukung sektor perbankan digital di masa depan. Salah satu teknologi yang saat ini tengah menjadi perhatian adalah blockchain, yang diyakini dapat membawa perubahan signifikan dalam cara transaksi keuangan dilakukan. Angela mengungkapkan bahwa teknologi blockchain dapat menjadi solusi yang memungkinkan transaksi lebih cepat, aman, dan transparan, serta membuka peluang baru dalam dunia perbankan digital.
“Kami sedang mempelajari potensi adopsi teknologi blockchain untuk mendukung transaksi keuangan di masa depan. Teknologi ini memiliki potensi besar dalam mempercepat dan mempermudah transaksi antar nasabah dan bank, serta meningkatkan keamanan data yang sangat penting dalam dunia perbankan digital,” ujar Angela.
Adopsi teknologi seperti blockchain juga sejalan dengan visi Bank Saqu untuk terus berinovasi dalam memberikan solusi terbaik bagi nasabahnya. Dengan perkembangan teknologi yang terus berjalan, Bank Saqu yakin bahwa pemanfaatan teknologi canggih ini akan memperkuat posisinya di pasar perbankan digital Indonesia.
Strategi Pemasaran: Fokus pada Visi dan Misi
Salah satu faktor utama yang membedakan Bank Saqu dari bank digital lainnya adalah fokusnya pada misi dan visi jangka panjang, bukan hanya pada strategi pemasaran berbasis bunga tinggi. Meskipun Bank Saqu menawarkan suku bunga deposito yang lebih tinggi dari acuan Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Angela menegaskan bahwa mereka tidak hanya bergantung pada bunga untuk menarik nasabah.
“Kami di Bank Saqu tidak selalu mengandalkan bunga sebagai cara utama dalam memasarkan produk kami. Yang kami jual adalah visi-misi dan konsep yang lebih besar, yaitu membantu individu, terutama solopreneur, untuk berkembang lebih jauh. Kami ingin menjadi mitra dalam perjalanan mereka mencapai tujuan,” tegas Angela.
Dengan strategi ini, Bank Saqu berharap dapat membangun hubungan jangka panjang dengan nasabahnya, tidak hanya sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai partner yang membantu nasabah tumbuh dan berkembang.
Kinerja Bank Saqu di Tahun 2024: Pertumbuhan Positif Meski Menghadapi Tantangan
Meskipun Bank Saqu belum merilis laporan kinerja untuk tahun penuh 2024, data yang tersedia hingga kuartal III-2024 menunjukkan adanya pertumbuhan positif di berbagai aspek operasional. Salah satunya adalah dalam hal penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).
Menurut laporan Infobanknews, Bank Saqu berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp4,98 triliun, yang meningkat 67,72 persen secara year on year (yoy). Selain itu, DPK bank ini tumbuh 4,70 persen yoy, mencapai Rp6,21 triliun. Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh peningkatan signifikan pada komponen dana murah seperti giro dan tabungan, yang naik 40,19 persen dari Rp714,45 miliar menjadi Rp1,00 triliun.
Namun, dari sisi profitabilitas, Bank Saqu mengalami kerugian bersih sebesar Rp181,99 miliar pada September 2024, berbanding terbalik dengan laba bersih Rp47,38 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Lonjakan beban operasional lainnya sebesar 90,79 persen menjadi faktor utama penyebab kerugian ini, dengan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) yang meningkat tajam dari 89,30 persen menjadi 134,22 persen.
Meskipun menghadapi tantangan dalam hal efisiensi operasional, Bank Saqu tetap optimis dengan pertumbuhan yang dicatatkan dan berkomitmen untuk terus berinovasi dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah.
Dukungan untuk Solopreneur: Fokus Bank Saqu pada Ekonomi Indonesia
Bank Saqu tidak hanya berfokus pada pengelolaan dana nasabah, tetapi juga memiliki misi yang lebih besar untuk mendukung perekonomian Indonesia. Salah satu fokus utama mereka adalah menyediakan fasilitas dan layanan yang dapat membantu solopreneur berkembang lebih jauh, serta memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.
“Kami percaya bahwa dengan mendukung solopreneur dan memberikan fasilitas yang tepat, Bank Saqu dapat berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kami ingin membantu menciptakan lebih banyak peluang bagi individu untuk sukses dalam usaha mereka,” ujar Angela.
Dengan berbagai strategi dan inovasi yang telah disiapkan, Bank Saqu siap untuk bersaing di pasar perbankan digital Indonesia, yang diprediksi akan semakin berkembang pesat pada 2025. Teknologi, fitur baru, dan komitmen untuk mendukung solopreneur menjadi kunci utama bagi Bank Saqu untuk terus tumbuh dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia.

Wahyu
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
PLTS Dorong Pemanfaatan Energi Bersih di Indonesia
- 08 September 2025
2.
Terumbu Karang PLTU Batang Dukung Ekowisata
- 08 September 2025
3.
ULTIMA PLN Icon Plus Permudah Home Charging EV
- 08 September 2025
4.
Kilang Cilacap Tingkatkan Budaya Keselamatan Kerja
- 08 September 2025
5.
KUR BRI 2025 Tawarkan Angsuran Ringan Mudah
- 08 September 2025