Laba PT Bayan Resources Tbk BYAN Merosot 25,5 di 2024: Analisis dan Proyeksi Masa Depan
- Selasa, 04 Maret 2025

JAKARTA - PT Bayan Resources Tbk (BYAN), salah satu emiten tambang batubara terkemuka di Indonesia yang dimiliki oleh taipan Low Tuck Kwong, mengalami penurunan laba bersih sebesar 25,5% pada tahun 2024. Dalam laporan keuangan terbaru, perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar US$ 922,64 juta, turun signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$ 1,23 miliar.
Penurunan Pendapatan dan Peningkatan Beban Produksi
Meski mengalami penurunan laba, skala keuntungan BYAN masih signifikan dalam konversi rupiah. Dengan asumsi nilai tukar Rp 16.575 per dolar AS, laba bersih BYAN di tahun 2024 setara dengan sekitar Rp 15,29 triliun. Namun, top line BYAN yang melemah menjadi salah satu faktor penyebab menurunnya bottom line perusahaan.
Pendapatan BYAN pada tahun 2024 tercatat menurun 3,91% dari US$ 3,58 miliar menjadi US$ 3,44 miliar. Laporan keuangan menunjukkan sebagian besar pendapatan berasal dari penjualan batubara ke pihak ketiga yang mencapai US$ 3,21 miliar, dan sisa pendapatan sebesar US$ 213,56 juta berasal dari pihak berelasi.
Sementara itu, penjualan ekspor mencatat angka US$ 2,91 miliar, sedangkan penjualan domestik mencapai US$ 506,56 juta. Tidak hanya mengandalkan batubara, BYAN juga memperoleh pendapatan dari segmen non-batubara senilai US$ 21,15 juta.
Meskipun pendapatan turun, beban pokok pendapatan BYAN justru naik 10,47% menjadi US$ 2,11 miliar. Hal ini menyebabkan tekanan pada laba bruto yang anjlok 19,87% dari US$ 1,66 miliar menjadi US$ 1,33 miliar.
Kenaikan Beban dan Efeknya pada Keuangan
Pada periode yang sama, BYAN mengalami kenaikan signifikan pada pos beban penjualan dan beban keuangan. Ada perubahan dari pendapatan lain-lain menjadi beban lain-lain sebesar US$ 17,17 juta pada 2024, berbeda dengan pendapatan US$ 7,03 juta yang tercatat tahun lalu. Hal ini semakin memperburuk laba sebelum pajak BYAN yang menurun 26,38% menjadi US$ 1,20 miliar.
"Perubahan kondisi pasar dan peningkatan biaya produksi merupakan tantangan utama yang kita alami tahun ini," ujar seorang sumber dari manajemen BYAN yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Sambil menekan beban pajak penghasilan sebesar 25,81% menjadi US$ 262,14 juta, BYAN tetap mengalami penurunan laba tahun berjalan menjadi US$ 943,37 juta dari sebelumnya US$ 1,27 miliar.
Prospek dan Rencana Masa Depan
Dalam kaitannya dengan prospek ke depan, BYAN berusaha memanfaatkan peningkatan volume produksi batubara yang tercatat sebesar 56,9 juta metrik ton (MT) pada 2024, meningkat signifikan dari 49,7 juta MT di tahun 2023. Volume penjualan juga menunjukkan peningkatan sebesar 19,06%, mencapai 56,2 juta MT, meski harga jual rata-rata (ASP) turun 19,12% dari US$ 75,8 per ton menjadi US$ 61,3 per ton.
Dalam materi paparan publik yang dirilis pada tanggal 3 Maret, BYAN memaparkan proyek dan target untuk tahun 2025. Komitmen dan kontrak penjualan untuk tahun depan telah mencapai 64,1 juta MT, dengan 88% di antaranya menggunakan harga mengambang.
Dari sisi belanja modal, BYAN merealisasikan capex sebesar US$ 160,7 juta, yang lebih rendah dibandingkan anggaran sebesar US$ 258,9 juta. Untuk tahun 2025, manajemen menargetkan pendapatan antara US$ 4,1 miliar hingga US$ 4,4 miliar dan belanja modal sebesar US$ 200 juta hingga US$ 300 juta. Target ini didampingi dengan volume produksi dan penjualan yang diperkirakan mencapai 70-72 juta MT.
Reaksi Pasar dan Pergerakan Harga Saham
Dalam pergerakan pasar modal, saham BYAN menunjukkan penguatan dalam tiga hari perdagangan berturut-turut. Hingga pukul 15:13 WIB, harga saham BYAN naik 2,72% ke posisi Rp 19.800 per saham, menandakan kepercayaan investor terhadap strategi dan prospek jangka panjang perusahaan.
Manajemen optimis bahwa dengan penyesuaian strategi dan pengoptimalan operasional, BYAN dapat mengatasi tantangan yang dihadapi dan kembali mencapai peningkatan performa keuangan di masa yang akan datang. Diharapkan, dengan berbagai strategi dan penyesuaian ini, BYAN dapat mempertahankan kelangsungan bisnis dan memberikan kontribusi lebih besar terhadap ekonomi Indonesia.
Dengan cakupan yang lengkap dan analisis mendalam mengenai tantangan serta peluang yang dihadapi oleh PT Bayan Resources Tbk, berita ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berguna bagi pembaca dan para pelaku pasar.

David
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Sinergi BRIN dan UBSI Dorong Riset Inovasi Indonesia
- 11 September 2025
2.
Yamaha Uji Pasar Kendaraan Listrik Swap Battery
- 11 September 2025
3.
Jepang Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Global
- 11 September 2025
4.
Jadwal Pelni KM Nggapulu September Oktober 2025
- 11 September 2025
5.
HUT KAI 2025 Hadirkan Promo Diskon Tiket Spesial
- 11 September 2025