
JAKARTA - Harga emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk, atau yang lebih dikenal dengan emas Antam, mengalami peningkatan pada perdagangan awal pekan ini. Berdasarkan data dari situs resmi Logam Mulia, pada Senin pagi, 3 Maret 2025, harga emas Antam tercatat mengalami kenaikan sebesar Rp 7.000 dibandingkan dengan harga penutupan akhir pekan sebelumnya, mencapai Rp 1.679.000 per gram.
Kenaikan harga ini menandai tren positif yang dialami oleh emas Antam sepanjang tahun 2025. Pada hari Minggu, 2 Maret 2025, harga emas Antam per gram berada di Rp 1.672.000, dan dalam kurun waktu seminggu sebelumnya, harga ini sempat menyentuh Rp 1.705.000 per gram.
Tren Kenaikan Emas Antam sejak Awal Tahun
Sejak Januari 2025, harga emas Antam menunjukkan peningkatan signifikan. Pada awal tahun, tepatnya Kamis, 2 Januari 2025, harga emas Antam masih diperdagangkan di level Rp 1.524.000 per gram. Hanya dalam kurun waktu dua bulan, harga ini telah melonjak sebesar Rp 155.000 per gram, menandakan pergerakan pasar yang sangat positif untuk komoditas ini.
Rekor tertinggi harga emas Antam tahun ini dicatatkan pada Kamis, 20 Februari 2025, dengan harga mencapai Rp 1.708.000 per gram. Lonjakan harga ini dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, termasuk fluktuasi mata uang dan situasi geopolitik di sejumlah kawasan.
Kenaikan Harga Buyback Emas Antam
Bersamaan dengan kenaikan harga jual, harga buyback atau pembelian kembali emas batangan Antam juga mengalami peningkatan. Pada Senin, 3 Maret 2025, harga buyback emas Antam ditetapkan pada Rp 1.528.500 per gram, naik Rp 7.000 dibandingkan harga pada hari Minggu, 2 Maret 2025, yang berada di Rp 1.521.500 per gram.
Peningkatan ini memberikan kesempatan bagi para investor yang ingin menjual kembali emas mereka untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi dibanding sebelumnya.
Pengaruh Kebijakan Pajak terhadap Transaksi
Dalam menjual emas kembali, ada beberapa aspek pajak yang harus diperhatikan oleh para investor. Setiap transaksi jual kembali dengan nilai di atas Rp 10 juta akan dikenai pajak penghasilan (PPh) 22 yang sebesar 1,5 persen. "Pemotongan pajak ini mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.10/2017," jelas seorang analis pasar dari PT Aneka Tambang Tbk. PPh 22 ini akan dipotong langsung dari total nilai transaksi penjualan atau buyback yang dilakukan.
Analisis dan Proyeksi Pasar Emas
Para analis pasar memperkirakan bahwa harga emas Antam bisa terus mengalami peningkatan dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini dikarenakan fluktuasi nilai mata uang, ketidakpastian kondisi ekonomi global, serta potensi ketegangan geopolitik di beberapa kawasan, seperti Timur Tengah, yang dapat mendorong investor untuk beralih ke aset safe haven seperti emas.
Menurut salah satu ahli ekonomi di bidang komoditas, "Emas selalu menjadi pilihan utama bagi investor ketika pasar menunjukkan ketidakstabilan. Dengan kondisi yang saat ini terjadi, tidak mengherankan apabila harga emas terus naik."
Strategi Investasi Emas yang Tepat
Bagi para investor individu, mengikuti arus kenaikan harga emas dapat menjadi strategi yang menguntungkan. Namun, penting untuk selalu memantau kondisi pasar dan menilai risiko sebelum melakukan investasi lebih lanjut. "Investor perlu melakukan diversifikasi portofolio investasi mereka dan tidak menaruh semua kepercayaan pada satu jenis komoditas saja," saran seorang penasihat keuangan.
Menyimpan emas dalam jangka panjang dan menjualnya pada saat harga melonjak dapat memberikan keuntungan yang signifikan. Namun demikian, setiap keputusan investasi harus didasarkan pada riset dan analisis yang mendalam untuk memaksimalkan hasil yang didapatkan.
Dengan kenaikan harga yang konsisten sejak awal tahun, emas Antam menunjukkan performa yang positif di pasar domestik dan internasional. Para investor diharapkan tetap waspada dan mempertimbangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi harga emas dalam beberapa bulan ke depan.

Wahyu
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Sinergi BRIN dan UBSI Dorong Riset Inovasi Indonesia
- 11 September 2025
2.
Yamaha Uji Pasar Kendaraan Listrik Swap Battery
- 11 September 2025
3.
Jepang Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Global
- 11 September 2025
4.
Jadwal Pelni KM Nggapulu September Oktober 2025
- 11 September 2025
5.
HUT KAI 2025 Hadirkan Promo Diskon Tiket Spesial
- 11 September 2025