Petrokimia Gresik Mantapkan Green Port untuk Mendukung Swasembada Pangan Indonesia
- Senin, 03 Maret 2025

JAKARTA - Petrokimia Gresik, yang merupakan bagian dari holding Pupuk Indonesia, terus mengoptimalkan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) melalui implementasi berkelanjutan dari konsep Green Port. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Petrokimia Gresik untuk mendukung logistik pupuk yang lebih efisien dan ramah lingkungan, yang pada akhirnya memperkuat upaya swasembada pangan Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo dalam acara “Green Port Award System 2024” yang diadakan di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta.
Mendorong Efisiensi Logistik Pupuk
Dalam kesempatan tersebut, Dwi Satriyo menekankan pentingnya peran Pelabuhan Petrokimia Gresik dalam distribusi pupuk bersubsidi ke seluruh pelosok Indonesia. Hal ini merupakan amanah dari pemerintah yang mempercayakan tugas penting ini kepada Petrokimia Gresik. Dalam operasionalnya, pelabuhan ini tidak hanya melayani distribusi di Pulau Jawa tetapi juga antar pulau, yang mengharuskan penggunaan transportasi laut. “Optimalnya penerapan Green Port akan berdampak pada kelancaran distribusi pupuk bersubsidi, terutama saat pengiriman antarpulau yang turut menopang swasembada pangan nasional,” ujar Dwi Satriyo.
Menajamkan Konsep Green Port
Menurut Dwi Satriyo, konsep Green Port menjadikan proses kepelabuhanan lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan. “Green Port sudah menjadi kebutuhan bagi Petrokimia Gresik sebagai salah satu instrumen untuk mendukung swasembada pangan nasional,” ungkapnya. Penerapan ini berhasil memberikan efisiensi signifikan, termasuk penghematan biaya bongkar muat sebesar Rp37 miliar per tahun dan penghematan energi sebesar Rp1,6 miliar.
Prestasi pelabuhan ini juga sudah diakui melalui berbagai penghargaan, di antaranya sebagai Green Port Terbaik Se-Indonesia pada 2022 dan penghargaan Green Port Award System (GPAS) dari APEC Port Service Network (APSN) pada 2023. “Pencapaian ini menjadi bukti bahwa transformasi menuju pelabuhan ramah lingkungan dapat berjalan seiring dengan peningkatan efisiensi dan produktivitas,” tambah Dwi Satriyo.
Inovasi Teknologi untuk Green Port
Petrokimia Gresik terus meningkatkan kapabilitas digital pelabuhan dengan mengembangkan sistem seperti Petroport untuk pengawasan dan pelaporan digital, POIN untuk pencatatan pendapatan pelabuhan, dan E-Posh untuk manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Adaptasi teknologi ini mempermudah proses operasional dan memperkuat pelabuhan Gresik sebagai pelabuhan yang modern dan berkelanjutan.
Komitmen pada Dekarbonisasi
Dalam upaya dekarbonisasi, pelabuhan ini telah mengimplementasikan penggunaan kendaraan listrik, memanfaatkan solarcell sebagai sumber energi terbarukan, dan melakukan transisi dari bahan bakar batu bara ke gas alam. “Upaya ini tidak hanya mengurangi jejak karbon kami, tetapi juga mendukung komitmen nasional dalam mengurangi emisi gas rumah kaca,” jelas Dwi Satriyo.
Upaya Pengelolaan Lingkungan
Selain itu, Petrokimia Gresik aktif dalam pengelolaan lingkungan melalui proyek pengolahan sampah yang mengubah plastik menjadi paving block, dan pemanfaatan limbah organik sebagai kompos. Mereka juga fokus pada konservasi mangrove yang tidak hanya melindungi ekosistem pantai tapi juga memperkuat indeks keberlanjutan lingkungan pelabuhan.
Mengurangi Dampak Lingkungan
Pelabuhan ini juga berfokus pada peningkatan kualitas kebersihan darat dan perairan sekitar, dengan menurunkan tingkat pencemaran limbah cair dan sampah domestik. Untuk menjaga kualitas udara, emisi gas karbon dan gas rumah kaca dijaga seminimal mungkin. “Dengan demikian, penerapan Green Port juga mampu melindungi lingkungan sekitar,” ungkap Dwi Satriyo, menegaskan peran penting pelabuhan ini dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Lebih jauh lagi, penerapan Green Port tidak hanya bermanfaat secara lingkungan tetapi juga memiliki dampak positif secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Dengan menciptakan lapangan kerja baru di bidang pengolahan limbah dan konservasi, Petrokimia Gresik tidak hanya meningkatkan kualitas hidup komunitas setempat tetapi juga menciptakan ekosistem keberlanjutan yang inklusif.
Komitmen Petrokimia Gresik dalam mengembangkan pelabuhan yang lebih hijau dan efisien menegaskan perannya sebagai pelopor dalam industri logistik berkelanjutan di Indonesia. Transformasi ini diharapkan tidak hanya mendukung tujuan swasembada pangan nasional tetapi juga mendukung target Indonesia dalam pengurangan emisi karbon secara global. “Kami percaya bahwa dengan menerapkan konsep Green Port, kita tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga berkontribusi positif pada lingkungan dan masyarakat,” tutup Dwi Satriyo Annurogo.
Dengan inovasi dan implementasi keberlanjutan yang terus berkembang, Petrokimia Gresik menjadi contoh nyata bagaimana sektor industri dapat bergerak menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Regan
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!
- 06 September 2025
2.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
3.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
4.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025