Selasa, 09 September 2025

Korea Utara Sambut Kembali Turis Asing Setelah Lima Tahun Penutupan: Kebangkitan Pariwisata di Tengah Isolasi

Korea Utara Sambut Kembali Turis Asing Setelah Lima Tahun Penutupan: Kebangkitan Pariwisata di Tengah Isolasi
Korea Utara Sambut Kembali Turis Asing Setelah Lima Tahun Penutupan: Kebangkitan Pariwisata di Tengah Isolasi

JAKARTA - Setelah lima tahun penutupan ketat akibat pandemi COVID-19, Korea Utara resmi membuka kembali perbatasannya bagi turis asing. Langkah ini menandai kebangkitan baru sektor pariwisata negara tersebut yang selama bertahun-tahun sempat terhenti. Kembalinya wisatawan asing menjadi momen penting bagi Korea Utara, sebuah negara yang dikenal tertutup dari dunia luar.

Pengumuman mengenai pembukaan kembali perbatasan ini disambut hangat oleh berbagai pihak, termasuk operator tur internasional yang sebelumnya sempat kehilangan akses ke negara tersebut. Korea Utara menutup pintunya pada awal tahun 2020, ketika COVID-19 mulai menyebar ke seluruh dunia. Sejak saat itu, Korea Utara memutus hubungan hampir dengan seluruh dunia luar dalam upaya untuk melindungi warganya dari virus.

Euforia di Kalangan Traveler

Pembukaan kembali perbatasan ini tentu saja disambut hangat oleh para traveler. Banyak wisatawan internasional yang telah menantikan kesempatan untuk mengunjungi negara yang dikenal dengan kebudayaannya yang unik dan panorama alam yang menakjubkan. Salah satu destinasi yang menjadi perhatian utama wisatawan adalah kota Rosan, yang dikenal akan keindahan alamnya serta warisan budaya yang masih terjaga dengan baik.

Menurut Alexander Smith, seorang operator tur dari Inggris, "Banyak wisatawan yang ingin tahu seperti apa kehidupan di Korea Utara sebenarnya, dan sekarang, setelah lima tahun, mereka akhirnya mendapatkan kesempatan itu lagi. Ini adalah momen yang sangat dinantikan bagi banyak orang."

Persiapan Ketat dari Pemerintah Korea Utara

Pemerintah Korea Utara sendiri telah mengambil sejumlah langkah untuk memastikan keamanan dan kesehatan para pengunjung. Saat ini, wisatawan yang ingin memasuki Korea Utara diwajibkan mengikuti protokol kesehatan ketat, termasuk tes PCR dan masa karantina singkat setibanya di negara tersebut. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir risiko penyebaran virus sekaligus menjaga keamanan nasional.

Seorang pejabat dari Kementerian Pariwisata Korea Utara yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada media lokal, "Kami berkomitmen untuk memastikan keamanan dan kepuasan setiap turis yang datang. Langkah-langkah yang kami ambil adalah untuk melindungi semua orang di negara ini, termasuk para pengunjung."

Dampak Ekonomi yang Diharapkan Pemerintah

Selain faktor kebudayaan, langkah membuka kembali pariwisata ini juga dinilai penting bagi perekonomian Korea Utara. Sebelumnya, sektor pariwisata menyumbang bagian penting bagi pendapatan negara, yang banyak mengandalkan turis dari negara-negara tetangga seperti China dan Rusia. Dengan dibukanya kembali sektor ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan pendapatan nasional dan memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal.

Kim Jung-hwan, seorang analis ekonomi di Seoul, berkomentar, "Pembukaan perbatasan ini penting tidak hanya dari perspektif sosial, tetapi juga bagi ekonomi Korea Utara. Pariwisata dapat menjadi jalan bagi Korea Utara untuk meningkatkan hubungan ekonomi dengan dunia luar."

Kunjungan ke Destinasi Unik dan Bersejarah

Salah satu daya tarik utama bagi turis asing yang datang ke Korea Utara adalah kesempatan untuk mengunjungi lokasi-lokasi yang belum banyak terekspos di luar negeri. Tempat-tempat seperti Pyongyang dengan arsitektur uniknya, Demilitarized Zone (DMZ) yang menawarkan wawasan tentang hubungan Korea Utara-Korea Selatan, hingga keindahan alam Gunung Kumgang, semuanya menjadi magnet bagi wisatawan.

Melanie Brown, seorang turis asal Australia, menyatakan kegembiraannya setelah mengunjungi Korea Utara. "Ini adalah pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan. Budaya, sejarah, dan keramahan orang-orang di sini sangat luar biasa. Saya merasa sangat beruntung bisa menjadi salah satu turis pertama yang kembali setelah lima tahun."

Optimisme dan Tantangan ke Depan

Kembalinya turis asing ke Korea Utara memang diwarnai dengan optimisme, tetapi juga tantangan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pelaku industri pariwisata untuk terus bekerja sama dalam menciptakan pengalaman yang aman dan berkesan bagi para wisatawan. Langkah ini juga dinilai sebagai upaya Korea Utara untuk membuka diri semakin lebar kepada komunitas internasional.

Untuk saat ini, semua mata tertuju pada Korea Utara, menanti bagaimana mereka akan mengelola kembalinya turis asing dan apa dampak positif yang bisa dicapai melalui langkah ini. Seiring dengan berjalannya waktu, dunia berharap bahwa pembukaan ini bukan hanya sementara, tetapi sebuah langkah kebangkitan untuk menggandeng dunia luar lebih erat.

Dengan perhatian internasional yang terus meningkat, pembukaan pintu bagi turis ini juga diharapkan dapat membawa Korea Utara lebih dekat dalam tatanan hubungan internasional yang lebih damai dan bersahabat di masa mendatang.

David

David

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Daihatsu Ayla Tipe M: Harga Terjangkau dan Spesifikasi Lengkap

Daihatsu Ayla Tipe M: Harga Terjangkau dan Spesifikasi Lengkap

Mitsubishi Destinator: SUV 7 Penumpang Bertenaga dengan Efisiensi Tinggi

Mitsubishi Destinator: SUV 7 Penumpang Bertenaga dengan Efisiensi Tinggi

New Honda ADV160 RoadSync, Skutik Petualang Fitur Canggih

New Honda ADV160 RoadSync, Skutik Petualang Fitur Canggih

Honor Pad X9a Tablet Ringkas, Performa Tetap Prima

Honor Pad X9a Tablet Ringkas, Performa Tetap Prima

Asus Zenbook S14 OLED, Laptop Tipis Andalan Profesional

Asus Zenbook S14 OLED, Laptop Tipis Andalan Profesional