Perbasi Tindak Tegas Pemukulan dalam Turnamen Basket Pelajar di Bogor: Pelaku Diskors Dua Tahun
- Minggu, 23 Februari 2025
.jpeg)
JAKARTA - Dunia olahraga Indonesia kembali digemparkan dengan insiden kekerasan yang terjadi di turnamen antar pelajar bertajuk SDH Basketball Cup 2025. Kejadian ini sempat viral dan memicu reaksi keras dari Dewan Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (DPP Perbasi). Langkah tegas pun diambil dengan menjatuhi sanksi skorsing dua tahun kepada pelaku pemukulan.
Kronologi Kejadian
Insiden pemukulan terjadi saat pertandingan antara SMP 1 Kota Bogor melawan SMP Mardi Waluyo Cibinong. Pertandingan yang seharusnya menjadi ajang unjuk keterampilan dan sportivitas itu ternoda oleh tindakan tak terpuji dari salah seorang pemain. Berdasarkan laporan, pemain dari SMP 1 Kota Bogor yang mengenakan jersey putih bernomor punggung 52 menjadi korban pemukulan oleh pemain SMP Mardi Waluyo yang mengenakan jersey abu-abu dengan nomor punggung 13.
Momen tersebut berhasil terekam kamera dan dengan cepat menyebar di media sosial. Banyak pengguna media sosial yang mengecam aksi kekerasan ini, dan kejadian tersebut akhirnya terdengar hingga ke pihak DPP Perbasi.
Langkah Tegas DPP Perbasi
Dalam konferensi pers yang digelar di Indonesia Arena pada Minggu (23/2), Ketua Umum DPP Perbasi, Budisatrio Djiwandono, mengumumkan hasil investigasi yang dilakukan oleh pihaknya. "Setelah komunikasi dan pendalaman, memang terbukti dan terlihat jelas dari video rekaman bahwa ada unsur kesengajaan dalam pemukulan yang dilakukan oleh pemain RCS," ujar Budisatrio.
Lebih lanjut, Budisatrio menjelaskan bahwa meski pertandingan diawasi dengan baik oleh wasit, tindakan RCS tetap harus mendapatkan hukuman tegas. "Tindakan tersebut tidak bisa ditolerir. Bahwa sebuah kompetisi basket itu kompetitif dan sangat fisik, iya, tapi kalau namanya sudah dengan sengaja mukul, nyandung, nyikut, itu namanya salah olahraga," tegasnya.
DPP Perbasi pun sepakat dengan keputusan yang telah diambil oleh Perbasi Kota Bogor, yang sebelumnya memberikan skorsing selama setahun. Namun, DPP Perbasi memutuskan untuk memperpanjang skorsing hingga dua tahun agar memberikan efek jera.
Reaksi dan Dukungan Masyarakat
Keputusan tegas dari DPP Perbasi mendapatkan beragam dukungan dari berbagai pihak. Banyak yang memuji sikap cepat dan tanggap Perbasi dalam menanggapi insiden ini. Sebagian besar masyarakat berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan semua pihak yang terlibat dalam olahraga, terutama pada level pelajar, lebih menekankan nilai-nilai sportivitas dan fair play.
Aksi solidaritas dari berbagai kalangan pun mengiringi kasus ini. Para pelatih, guru olahraga, dan pembina basket di sekolah-sekolah diharapkan dapat meningkatkan pengawasan serta pendidikan terutama dalam lingkungan kompetisi. Banyak yang berpendapat bahwa insiden ini bisa menjadi pembelajaran penting untuk dunia olahraga Indonesia, khususnya bagi generasi muda.
Harapan dan Langkah Ke Depan
Budisatrio Djiwandono juga menjelaskan bahwa kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi untuk ke depannya. "Kami akan memperkuat regulasi di turnamen-turnamen selanjutnya untuk mencegah hal serupa terjadi lagi. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk menjaga nama baik perbasketan Indonesia," ujar Budisatrio menutup konferensi pers.
DPP Perbasi berencana untuk melakukan sosialisasi lebih intensif mengenai tata tertib dan nilai-nilai sportivitas kepada seluruh peserta dan penyelenggara turnamen. Dengan langkah ini, diharapkan kejadian seperti pemukulan dalam turnamen basket pelajar di Bogor tidak terulang lagi di masa depan.
Sementara itu, bagi para pemain, kejadian di Bogor ini hendaknya dijadikan pembelajaran penting. Bahwa dalam dunia olahraga, perilaku sportif jauh lebih bernilai dibandingkan sebuah kemenangan. Nilai-nilai kebersamaan, kerja keras, dan saling menghormati harus selalu dijunjung tinggi baik di dalam maupun di luar lapangan.
Untuk menjaga citra positif bola basket di Tanah Air, aksi penanganan dan pencegahan kejadian serupa menjadi fokus utama Perbasi. Diharapkan dengan adanya langkah konkret ini, iklim olahraga kompetitif yang sehat dan nyaman dapat tercipta, khususnya pada jenjang pelajar yang merupakan generasi penerus bangsa.
Keputusan tegas dari DPP Perbasi tidak hanya menjadi catatan penting bagi penyelenggaraan turnamen di Indonesia, namun juga menjadi pengingat bagi seluruh pemain dan pelaku olahraga tentang pentingnya menjunjung tinggi sportivitas. Sebagai insan olahraga, wajib hukumnya bagi semua pihak untuk menjaga etika, disiplin, serta semangat fair play dalam setiap pertandingan.
Baca Juga

Wahyu
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
8 Manfaat Parkour Bagi Kesehatan Fisik dan Mental
- 09 September 2025
2.
Coba Bungee Jumping Lambat, Adrenalin Tetap Terasa
- 09 September 2025
3.
Bersepeda Menjadi Solusi Tubuh Sehat dan Bugar
- 09 September 2025
4.
Nikmati Laut, Rasakan Manfaat Diving Untuk Tubuh
- 09 September 2025
5.
Mengenal Taekwondo, Latihan Fisik dan Mental Optimal
- 09 September 2025