Senin, 08 September 2025

Brigitta Cynthia Hidupkan Tokoh Mei Hwa dalam Film Pernikahan Arwah Lewat Riset Mendalam di Perpusnas

Brigitta Cynthia Hidupkan Tokoh Mei Hwa dalam Film Pernikahan Arwah Lewat Riset Mendalam di Perpusnas
Brigitta Cynthia Hidupkan Tokoh Mei Hwa dalam Film Pernikahan Arwah Lewat Riset Mendalam di Perpusnas

JAKARTA - Dalam film terbaru yang berjudul "Pernikahan Arwah: The Butterfly House," Mantan personel Cherrybelle, Brigitta Cynthia, yang lebih dikenal dengan nama Gigi, berhasil menghidupkan kembali sejarah dengan perannya yang menantang sebagai Mei Hwa. Mei Hwa adalah seorang penyanyi perempuan keturunan Tionghoa yang hidup pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Untuk dapat menghidupkan peran ini dengan akurat dan mendalam, Gigi memutuskan untuk melakukan riset intensif di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Peran yang dimainkan oleh Gigi bukanlah peran yang bisa dianggap sepele, sebab menghidupkan karakter dari masa yang berbeda serta latar belakang budaya yang kompleks penuh tantangan. Gigi mengungkapkan bahwa ia merasa tertantang untuk menginterpretasikan tokoh Mei Hwa agar penonton bisa merasakan nuansa dan konteks sejarah yang ditawarkan film ini. Hal ini diungkapkan Gigi pada saat konferensi pers peluncuran film tersebut yang digelar di kawasan Setiabudi.

"Aku mengunjungi Perpustakaan Nasional untuk mempelajari kondisi Indonesia dan kehidupan perempuan Tionghoa serta perempuan pada umumnya di masa tersebut," ungkap Gigi, menggambarkan betapa pentingnya riset mendalam yang ia lakukan. "Kemudian untuk menyanyi, saya mengikuti lokakarya dan dikasih lagu Mandarin untuk coba dinyanyikan, yang menurut aku liriknya sangat bagus," tambahnya.

Pendalaman karakter yang dilakukan oleh Gigi mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk sutradara dan kritikus film. Peran Mei Hwa dalam "Pernikahan Arwah" tidak hanya menuntut kemampuan akting yang mumpuni, tetapi juga pengetahuan yang mendalam tentang sejarah dan budaya Tionghoa di Indonesia selama masa pendudukan Jepang.

Riset di Perpustakaan Nasional menjadi kunci bagi Gigi untuk memahami tidak hanya latar belakang historis, tetapi juga tantangan yang dihadapi oleh perempuan di masa itu. Dengan mengakses berbagai literatur dan dokumen sejarah, Gigi dapat menyusun gambaran lebih jelas mengenai kondisi sosial dan budaya yang memengaruhi peran perempuan, khususnya perempuan Tionghoa, pada masa tersebut.

Gigi juga menyinggung pentingnya riset ini dalam wawancaranya. "Riset ini sangat penting bagi saya agar bisa memberikan yang terbaik dalam memerankan Mei Hwa. Saya ingin menghormati setiap detail dari karakter ini dan memastikan bahwa apa yang saya tampilkan adalah cerminan nyata dari kehidupan mereka pada masa itu," jelas Gigi penuh semangat.

Mengenai aspek musikal dari perannya, Gigi mendalami sejumlah lokakarya yang berkaitan dengan menyanyi lagu-lagu Mandarin, salah satunya ditujukan untuk mengenal lebih dalam tentang seni musik Tionghoa yang ia harus bawakan. Penyanyi berusia 31 tahun ini merasakan betapa lirik lagu-lagu Mandarin yang ia pelajari sangat menyentuh dan memengaruhi emosionalitas dari perannya.

Mei Hwa, sebagai karakter sentral dalam film "Pernikahan Arwah," tidak hanya mengajak penonton untuk bernostalgia ke masa lalu, tetapi juga menyuarakan kondisi perempuan dari kalangan minoritas yang seringkali terabaikan dalam sejarah. Film ini menjadi medium bagi Gigi untuk berkolaborasi dengan tim produksi dalam menghasilkan narasi yang tidak hanya menghibur tetapi juga edukatif dan reflektif.

Film "Pernikahan Arwah" sendiri mengangkat tema besar tentang cinta, pengorbanan, dan kebangkitan semangat yang erat kaitannya dengan perjuangan dan kekuatan perempuan. Penampilan Gigi di film ini diharapkan akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam mempromosikan pesan dari film tersebut, serta membuka dialog tentang berbagai isu sosial dan budaya yang masih relevan hingga sekarang.

Keseriusan Gigi dalam mempersiapkan perannya sebagai Mei Hwa melalui riset yang mendalam di Perpustakaan Nasional menunjukkan komitmennya untuk memberi penghormatan kepada sejarah dan menghadirkan performa yang otentik di layar kaca. Para penonton diharapkan dapat menyaksikan kedalaman karakter dan cerita yang ditampilkan dalam film ini, yang menggambarkan fragmen penting dalam sejarah bangsa dan peran perempuan di dalamnya.

Dengan persiapan yang matang dan interpretasi mendalam dari Gigi, "Pernikahan Arwah: The Butterfly House" menjanjikan pengalaman menonton yang tak hanya menghibur tetapi juga memberikan wawasan baru bagi pecinta film sejarah. Masyarakat pun dapat kembali menelaah sisi lain dari sejarah bangsa ini, yang mungkin selama ini terlewatkan dari perhatian, melalui perspektif yang segar dan akurat dari sosok Mei Hwa.

David

David

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Vivo X200 Resmi Hadir dengan Chipset Dimensity 9400

Vivo X200 Resmi Hadir dengan Chipset Dimensity 9400

Realme GT 7 Dream Edition, Flagship dengan Desain Aston Martin

Realme GT 7 Dream Edition, Flagship dengan Desain Aston Martin

Realme 14 5G Resmi Hadir, Usung Snapdragon 6 Gen 4 dan Baterai 6000 mAh

Realme 14 5G Resmi Hadir, Usung Snapdragon 6 Gen 4 dan Baterai 6000 mAh

Tecno Spark 30 Pro Resmi Hadir dengan Desain Transformers

Tecno Spark 30 Pro Resmi Hadir dengan Desain Transformers

Lenovo Loq 15IAX9I, Laptop Gaming Harga Terjangkau

Lenovo Loq 15IAX9I, Laptop Gaming Harga Terjangkau