Bulog Sulteng Ditugaskan Khusus Serap Beras Petani untuk Percepat Target Nasional 3 Juta Ton
- Jumat, 21 Februari 2025

JAKARTA - Di tengah upaya perwujudan swasembada pangan nasional, Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tengah (Sulteng) mendapat tugas khusus dari Pemerintah Pusat. Berbeda dengan 19 kanwil lainnya yang ditugaskan untuk menyerap gabah, Bulog Sulteng diberi tanggung jawab eksklusif untuk menyerap beras langsung dari petani lokal. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi untuk mencapai target nasional pengadaan 3 juta ton beras pada bulan April mendatang.
Heriswan, Pimpinan Wilayah Bulog Kanwil Sulteng, menegaskan bahwa pihaknya mengutamakan penyerapan beras dengan harga yang mendukung kesejahteraan petani. "Penugasan pusat kepada kami, khusus Sulawesi Tengah hanya menyerap beras guna percepatan pemenuhan target 3 juta ton beras pada April nanti," ujar Heriswan di Palu, Kamis. Dengan harga kisaran Rp12 ribu per kilogram di tingkat tapak, penyerapan ini dinyatakan dapat menguntungkan petani, sekaligus mendorong percepatan pencapaian target.
Strategi Penyerapan dan Kualitas Beras
Bulog Sulteng memusatkan perhatian pada wilayah-wilayah sentra beras untuk memastikan bahwa kualitas beras yang diserap memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah. "Kualitas beras kami serap sudah sesuai ketentuan yakni broken 25 persen, kadar air 14 persen, dan menir satu persen," jelas Heriswan. Dengan ketentuan ini, diharapkan beras yang diserap dapat memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat serta menjaga stabilitas pangan nasional.
Hingga pertengahan Februari, Bulog Sulteng telah berhasil menyerap lebih dari 900 ton beras petani, melampaui target bulanan yang ditetapkan pada 600 ton. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen Bulog Sulteng dalam menjalankan tugasnya dengan efektif dan efisien.
Target Penyerapan Beras dalam Jangka Pendek
Demi menghadapi tantangan ke depan, Bulog Sulteng telah diberi target untuk menyerap total 3.894 ton beras lokal dalam periode Februari hingga April 2025. Heriswan optimis bahwa dengan hadirnya panen raya, penyerapan beras dapat dilakukan secara lebih masif, mempercepat pencapaian target yang sudah ditentukan.
"Kami berkomitmen untuk memajukan target Maret ke bulan Februari dengan target yang harus diserap sebanyak 1.200 ton beras petani lokal," tambah Heriswan. Hal ini menunjukkan fleksibilitas dan kesiapan Bulog Sulteng dalam menghadapi perubahan dan tantangan yang ada.
Koordinasi dan Kerja Sama untuk Swasembada Pangan
Dalam upaya mencapai swasembada pangan, Bulog Sulteng tak bekerja sendiri. Pihaknya memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Bulog cabang, pemerintah daerah (pemda), dan TNI. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat infrastruktur, distribusi, serta memastikan bahwa program ini berhasil dan memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal.
Langkah-langkah konkret serta sinergi antara berbagai pihak merupakan komponen penting untuk mencapai target dan tujuan besar swasembada pangan. Koordinasi yang baik diharapkan mampu meningkatkan efisiensi seluruh proses mulai dari penyerapan, distribusi, hingga konsumsi beras. Dengan demikian, dapat mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Provinsi Sulawesi Tengah.

David
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Mengenal Taekwondo, Latihan Fisik dan Mental Optimal
- 09 September 2025
2.
Taichi Tenangkan Pikiran dan Kurangi Stres Harian
- 09 September 2025
3.
Film Sukma: Teror Gaib dan Obsesi Kecantikan
- 09 September 2025
4.
BYD M6: MPV Listrik Modern dengan Kabin Luas dan Fitur Canggih
- 09 September 2025
5.
Daihatsu Ayla Tipe M: Harga Terjangkau dan Spesifikasi Lengkap
- 09 September 2025