Gubernur Khofifah Gelar Rakor Perdana, Bahas Pembangunan Berkelanjutan dan Penyediaan Rumah Murah
- Kamis, 20 Februari 2025

JAKARTA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengadakan rapat koordinasi (rakor) perdana pasca pelantikannya, dengan agenda utama membahas program pembangunan berkelanjutan dan penyediaan rumah murah bagi masyarakat Jawa Timur. Dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Khofifah menekankan pentingnya upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Khofifah menegaskan, "Kita perlu fokus pada revitalisasi program pemerintah yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Program pembangunan berkelanjutan harus menjadi prioritas utama, termasuk di dalamnya pengembangan kawasan ekonomi baru dan penguatan infrastruktur."
Pembangunan Berkelanjutan Menjadi Prioritas
Dalam rakor ini, Khofifah menyoroti pentingnya merancang proyek MBG (Malang Beaching Ground), yang diharapkan menjadi ikon baru destinasi wisata di Jawa Timur sekaligus mendongkrak sektor ekonomi lokal. Menurut Khofifah, pengembangan kawasan MBG harus memperhatikan aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi untuk memastikan keberlanjutan proyek.
"Kami ingin memastikan bahwa proyek MBG tidak hanya meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga memberdayakan masyarakat sekitar dan tetap menjaga kelestarian lingkungan," ujar Khofifah.
Sekretaris Daerah Jawa Timur, Adhy Karyono, menambahkan, "Pemerintah siap menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan proyek-proyek ini berjalan sesuai rencana dan memberikan dampak positif bagi masyarakat."
Penyediaan Rumah Murah untuk Kesejahteraan Warga
Selain proyek MBG, Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya penyediaan rumah murah untuk warga berpenghasilan rendah. Program ini bertujuan untuk mengurangi angka kekurangan rumah atau backlog di Jawa Timur, yang hingga kini masih cukup tinggi.
"Rumah merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap warga. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk menyediakan perumahan yang layak dan terjangkau," kata Khofifah.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Jawa Timur, Budi Santosa, menjelaskan bahwa pemerintah akan memprioritaskan pembangunan rumah murah di daerah dengan tingkat kekurangan rumah yang tinggi. "Kami akan melakukan pemetaan wilayah yang paling membutuhkan bantuan perumahan dan segera mengambil langkah konkret," ungkap Budi.
Sinergi Antar-Pemangku Kepentingan
Di tengah agenda rakor, Khofifah mengajak semua pemangku kepentingan, baik di tingkat pemerintah daerah, swasta, maupun masyarakat sipil, untuk bekerja sama dalam mewujudkan program-program ini. "Sinergi dan kolaborasi antar-semua pihak adalah kunci keberhasilan dari setiap kebijakan yang kita rencanakan," tegas Khofifah.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, juga menyoroti pentingnya inovasi dan teknologi dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dan program perumahan. Menurut Emil, penggunaan teknologi dapat mempercepat proses pelaksanaan dan memastikan transparansi serta akuntabilitas.
Komitmen pada Transparansi dan Akuntabilitas
Khofifah menegaskan bahwa semua program pemerintah harus dilaksanakan dengan transparansi dan akuntabilitas. Dia menekankan pentingnya pengawasan ketat dalam implementasi proyek agar setiap rupiah yang dikeluarkan benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat.
"Dalam menjalankan semua program ini, kita harus memastikan bahwa dana yang digunakan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh sebab itu, pengawasan dan evaluasi adalah hal yang tidak bisa ditawar," paparnya.
Antisipasi Tantangan dan Penyelesaian Hambatan
Sebagai langkah antisipatif, Khofifah menyebutkan bahwa tantangan terbesar dalam melaksanakan program pembangunan berkelanjutan dan penyediaan perumahan adalah keterbatasan anggaran dan regulasi yang kerap kali menghambat proses.
"Oleh karena itu, kita harus kreatif dalam mencari solusi, termasuk menggandeng sektor swasta dan mencari sumber pendanaan lain yang sah. Fleksibilitas dalam regulasi juga diperlukan agar kita bisa gerak cepat," jelas Khofifah.
Keberlanjutan Sebagai Kebutuhan Mendesak
Sebagai penutup, Gubernur Khofifah menekankan bahwa pembangunan berkelanjutan dan penyediaan rumah murah bukan sekadar proyek jangka pendek, melainkan kebutuhan mendesak untuk masa depan Jawa Timur.
"Kita ingin membangun Jawa Timur yang mandiri dan berdaya saing di masa depan. Hal ini hanya bisa dicapai dengan komitmen dan kerja keras bersama," tutup Khofifah sebelum mengakhiri rakor.
Dengan pelaksanaan rakor ini, diharapkan program-program yang diusung dapat segera terealisasi dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat Jawa Timur. Komitmen kuat dari pemerintah dan dukungan penuh dari berbagai pihak menjadi pondasi utama dalam mewujudkan visi pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif di provinsi ini.

Herman
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Mengenal Taekwondo, Latihan Fisik dan Mental Optimal
- 09 September 2025
2.
Taichi Tenangkan Pikiran dan Kurangi Stres Harian
- 09 September 2025
3.
Film Sukma: Teror Gaib dan Obsesi Kecantikan
- 09 September 2025
4.
BYD M6: MPV Listrik Modern dengan Kabin Luas dan Fitur Canggih
- 09 September 2025
5.
Daihatsu Ayla Tipe M: Harga Terjangkau dan Spesifikasi Lengkap
- 09 September 2025