Bale Mangrove Jerowaru: Surga Alam Instagramable yang Wajib Dijaga

Bale Mangrove Jerowaru: Surga Alam Instagramable yang Wajib Dijaga

JAKARTA - Lombok, khususnya wilayah Jerowaru, kini memiliki sebuah destinasi wisata alam yang kian populer di kalangan wisatawan, yakni Bale Mangrove. Berbeda dari tempat wisata kebanyakan, Bale Mangrove menawarkan nuansa asri dan pengalaman mendekatkan diri dengan alam yang sulit ditemukan di tempat lain. Terletak sekitar 5 kilometer dari Pasar Keruak, kawasan ini menyuguhkan ketenangan yang memanjakan hati setiap pengunjungnya.

Bale Mangrove tidak hanya menawarkan pemandangan hijau segar dari hutan mangrove, tetapi juga mengajak pengunjung untuk merasakan sensasi berjalan di atas jembatan kayu yang dibangun di tengah-tengah pepohonan mangrove yang rindang. “Berjalan di sini benar-benar memberikan pengalaman menyatu dengan alam. Saat angin semilir berhembus, kita bisa merasakan kesegaran dan ketenangan yang tak tergantikan,” ujar seorang pengunjung, Maria, yang datang untuk kedua kalinya ke Bale Mangrove.

Salah satu daya tarik utama di Bale Mangrove adalah keberadaan berugak atau gazebo serta ayunan yang tersebar di beberapa titik. Seolah menjadi magnet bagi para pecinta fotografi, tempat-tempat ini sering diabadikan pengunjung dalam bidikan kamera mereka. Namun, di balik keindahan yang dimiliki, terselip sebuah pesan penting terkait kelestarian lingkungan. Bale Mangrove tidak hanya sekadar destinasi untuk berfoto, tetapi lebih dari itu, sebuah ajakan untuk menjaga alam agar tetap lestari.

Bale Mangrove beroperasi setiap hari dari pukul 07.00 hingga 18.00 WITA dengan harga tiket yang sangat ramah di kantong, yaitu Rp5.000 per orang. Di tengah-tengah kemudahan akses dan harga yang terjangkau ini, penting bagi setiap pengunjung untuk menyadari tanggung jawab mereka dalam menjaga kebersihan dan kelestarian kawasan wisata tersebut. Pasalnya, banyak destinasi serupa yang kehilangan pesonanya akibat perilaku tidak bertanggung jawab dari para pengunjung, seperti membuang sampah sembarangan atau merusak fasilitas umum.

Fasilitas di Bale Mangrove, meskipun sederhana, terawat dengan baik. Ini semua berkat kerja sama antara pengelola dan pengunjung yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, pengelola Bale Mangrove memasang beberapa papan pengingat di area wisata yang berisi himbauan kepada pengunjung agar turut andil dalam menjaga kebersihan. "Membawa kembali sampah dan tidak merusak fasilitas adalah langkah kecil, tetapi memiliki dampak besar dalam menjaga keindahan tempat ini," tegas Rudi, seorang petugas kebersihan di Bale Mangrove.

Saat berkeliling di Bale Mangrove, udara segar dan suasana menenangkan benar-benar bisa dirasakan. Setiap langkah terasa seperti melepas beban dan membawa kedamaian. “Saya harap, semua yang datang ke sini bisa merasakan ketenangan yang sama seperti yang saya rasakan dan turut menjaga keindahan ini agar terus bisa dinikmati oleh generasi mendatang,” tambah Maria.

Tidak hanya warga lokal, pengunjung dari berbagai daerah pun datang untuk merasakan sensasi liburan berbeda di Bale Mangrove. Menurut Toni, seorang pecinta alam yang datang jauh-jauh dari Jakarta, Bale Mangrove memberikan kedamaian yang tidak ia temukan di perkotaan. “Ini adalah pengalaman yang benar-benar berbeda. Saya merasa sangat bersyukur bisa berada di tempat seindah ini,” ujarnya.

Sebagai penutup, peran aktif setiap pengunjung sangat diharapkan untuk memastikan Bale Mangrove tetap terjaga. Nikmati keindahan alam tanpa harus merusaknya. Mari jadikan setiap perjalanan ke tempat wisata seperti Bale Mangrove sebagai wujud nyata kepedulian dan cinta kita terhadap lingkungan.

Dengan kesadaran kolektif, bukan tidak mungkin Bale Mangrove akan terus menjadi destinasi wisata favorit yang tidak hanya memesona di pandangan mata, tetapi juga membawa pesan penting akan kelestarian alam. Hanya dengan menjaga dan merawat, keindahan alami dari Bale Mangrove akan terus memberi kedamaian dan memantik inspirasi bagi setiap jiwa yang singgah.