Minggu, 07 September 2025

Krisis Lingkungan di Pantai Bangsring Banyuwangi: Pencemaran Oli Hambat Aktivitas Wisata

Krisis Lingkungan di Pantai Bangsring Banyuwangi: Pencemaran Oli Hambat Aktivitas Wisata
Krisis Lingkungan di Pantai Bangsring Banyuwangi: Pencemaran Oli Hambat Aktivitas Wisata

JAKARTA - Pantai Bangsring Underwater, salah satu destinasi wisata populer di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, kembali menghadapi tantangan serius terkait pencemaran lingkungan. Pada Rabu , limbah oli mencemari kawasan pantai yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya. Akibat kontaminasi ini, berbagai aktivitas wisata di kawasan tersebut terganggu, memicu kekhawatiran di kalangan pengelola wisata dan masyarakat sekitar.

Menurut Wildan, pengelola Bangsring Underwater, kondisi ini berdampak signifikan pada ekosistem laut setempat. "Ikan kocar-kacir karena dari baunya saja menyengat," ujar Wildan, menekankan betapa merusaknya tumpahan oli ini pada kehidupan bawah laut yang selama ini menjadi daya tarik utama wisata di Bangsring. Tumpahan oli dilaporkan menempel pada berbagai fasilitas wisata dan objek keindahan bawah laut, termasuk rumah apung, dermaga, serta patung-patung bawah air.

Upaya penanganan pencemaran dilakukan dengan intensitas tinggi oleh pihak pengelola, bekerja sepanjang waktu melakukan penyemprotan agar oli tidak lagi menyebar lebih luas di kawasan perairan Bangsring. Wildan berharap, setelah pembersihan, ikan-ikan yang biasanya hadir di Bangsring Underwater, dan kini berpindah ke perairan yang lebih aman, bisa segera kembali ke habitat mereka yang biasanya indah dan bersih.

Pencemaran semacam ini, tutur Wildan, bukanlah insiden yang pertama kali terjadi. "Pencemaran terjadi tak hanya sekali, melainkan berulang kali dan menyebabkan kerugian bagi pengelola. Sebab, wisatawan yang datang harus menelan kekecewaan," katanya, mengungkapkan keprihatinannya atas kerugian yang dialami sektor pariwisata lokal. Mengingat Pantai Bangsring adalah salah satu aset wisata terpenting Banyuwangi, dampak lingkungan ini diprediksi akan mencoreng citra baik daerah yang dikenal dengan keeksotisan wisata bahari ini.

Pihak pengelola dan masyarakat di sekitar pantai menyerukan tindakan tegas kepada pihak pemerintah, termasuk keoordinasi dengan syahbandar untuk menindak kapal-kapal yang diduga sebagai sumber pencemaran. Wildan menegaskan, “Image baik Banyuwangi yang dipertaruhkan. Orang jadi malas ke tempat snorkeling karena sering ada pencemaran. Dampaknya ke kita semua.”

Dugaan awal mengarah kepada kapal-kapal nakal yang beroperasi di sekitar wilayah Bengkak, Alasbulu, dan Bangsring sebagai penyebab pencemaran. Kapal-kapal ini, menurut Wildan, biasanya merupakan kapal yang sedang menunggu giliran untuk bersandar di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi. Pencemaran masif seperti yang terjadi hari ini sebelumnya juga sempat terjadi pada hari Senin, menambah panjang daftar peristiwa yang mengancam ekosistem pantai ini.

Keresahan pengelola wisata Bangsring lalu disampaikan dalam harapan agar pemerintah dan otoritas terkait tidak bersikap pasif. “Intinya saya minta pemerintah, terutama syahbandar, menyikapi hal tersebut karena pencemaran bukan lagi hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga berdampak ke sektor wisata,” ungkapnya, menyerukan tindakan nyata untuk mengatasi masalah yang menganggu pariwisata serta berpotensi merusak ekosistem laut.

Permintaan mendesak untuk melakukan tindakan preventif, seperti peningkatan pengawasan di wilayah perairan dan penegakan hukum bagi pelaku pencemaran, disuarakan oleh komunitas lingkungan dan pelaku wisata. Masyarakat berharap sinergi antara pemerintah, pebisnis, dan masyarakat setempat semakin kuat guna mengembalikan keindahan sekaligus meminimalisir risiko terulangnya bencana lingkungan.

Sebagai langkah-langkah tambahan, wacana realokasi patung bawah laut serta desain ulang dermaga agar tahan terhadap tumpahan oli sempat mencuat sebagai solusi jangka pendek. Pengelola wisata juga membuka peluang untuk berkonsultasi dengan ahli lingkungan guna menciptakan rekomendasi strategis dalam memulihkan ekosistem laut yang telah terdampak.

Adanya berita baik dari sektor pariwisata Banyuwangi yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi daerah sekitar 8 persen, menambah kontras atas situasi lingkungan Bangsring yang masih terus dihadapkan dengan banyak pekerjaan rumah. Masyarakat dan pengelola wisata kini berharap pihak terkait tidak hanya hadir secara responsif, tetapi juga proaktif, untuk menghentikan ancaman pencemaran berulang yang sedang melanda kawasan tersebut.

Pariwisata berkelanjutan dan upaya pelestarian lingkungan yang konsisten diharapkan dapat mengembalikan kondisi normal serta mengundang kembali kepercayaan wisatawan untuk datang menikmati keindahan Bahari Banyuwangi. Melalui kerjasama dan kesadaran menjaga lingkungan, potensi besar wisata Banyuwangi diwujudkan dalam keseimbangan ekologi dan ekonomi yang saling menguatkan.

Herman

Herman

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Realme C65 Smartphone Performa AI Terjangkau

Realme C65 Smartphone Performa AI Terjangkau

Infinix Hot 50 Performa Kencang Desain Stylish

Infinix Hot 50 Performa Kencang Desain Stylish

iQOO 13 Smartphone Flagship Harga Terjangkau

iQOO 13 Smartphone Flagship Harga Terjangkau

Rekomendasi POCO 2025: Hasil Foto Spektakuler

Rekomendasi POCO 2025: Hasil Foto Spektakuler

OnePlus Pad 2 Pro, Tablet Android Performa Gahar

OnePlus Pad 2 Pro, Tablet Android Performa Gahar