Pemerintah Mantapkan Ketersediaan Logistik Program MBG dengan Impor Sapi Perah
- Selasa, 18 Februari 2025

JAKARTA - Dalam upaya memperkuat program Makan Bergizi Gratis (MBG), Pemerintah Indonesia melakukan berbagai langkah untuk memastikan ketersediaan bahan pangan berkualitas. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan melakukan impor sapi perah guna mendukung produksi susu segar dalam negeri. Langkah ini dianggap penting untuk menjaga dan meningkatkan asupan gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak dan kelompok rentan.
Dalam pernyataannya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menjelaskan bahwa proses impor sapi perah akan dilakukan secara bertahap hingga mencapai target 250 ribu ekor. "Sapi perah impor untuk program MBG sudah mulai masuk. Meskipun jumlahnya belum signifikan. Saat ini baru ratusan ekor yang tiba," ujar Sudaryono. Proses impor ini melibatkan pengusaha peternakan dalam negeri dari beberapa provinsi utama, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Strategi Peningkatan Produksi Susu Segar
Langkah impor ini diambil sebagai upaya strategis untuk meningkatkan suplai susu segar dalam negeri. Sudaryono menambahkan, "Dengan adanya investasi pada sektor peternakan, produksi susu segar dalam negeri diharapkan meningkat, sehingga ketergantungan terhadap produk impor dapat dikurangi dalam jangka panjang," ungkapnya. Program MBG diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat melalui skema penyediaan susu segar yang berkualitas dan berkelanjutan.
Selain itu, pihak pemerintah menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap kualitas produk susu yang dihasilkan. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, menyatakan bahwa kualitas produksi industri pangan yang mendukung program MBG akan diawasi dengan ketat. "Dalam program MBG yang menjadi program utama Presiden Prabowo Subianto, terdapat berbagai skema pemenuhan nutrisi tersebut, salah satunya partisipasi publik dan perusahaan," jelas Taruna.
BPOM memastikan bahwa setiap perusahaan yang terlibat dalam program MBG harus mematuhi standar keamanan pangan yang telah ditetapkan. Taruna juga mengimbau agar perusahaan-perusahaan tersebut berpartisipasi dalam program gotong royong untuk memastikan keberlanjutan MBG. "Saya berharap, kegiatan ini turut menumbuhkan kontribusi dari publik secara berkelanjutan, sehingga MBG dapat menjadi sebuah gerakan masyarakat dan dapat terus dijalankan," tambah Taruna.
Izin Impor Sapi Reguler untuk Stabilitas Harga Daging
Selain fokus pada program MBG, isu krusial lainnya yang menjadi perhatian adalah stabilitas harga daging dalam negeri. Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha dan Pengolahan Daging Indonesia (APPDI), Teguh Boediyana, mendorong pemerintah untuk segera mengeluarkan izin impor sapi reguler guna mengantisipasi lonjakan harga daging, terutama menjelang bulan Ramadan dan Idulfitri.
"Jangan sampai saat lebaran nanti ada gejolak karena kekurangan pasok, pasti harganya akan terjadi hukum pasar," ujar Teguh. Pemerintah telah menetapkan kuota impor daging sapi reguler sebanyak 180 ribu ton bagi 86 pelaku usaha, dengan pengiriman dari negara-negara pemasok utama seperti Australia dan Selandia Baru. Keputusan ini dicapai dalam rapat koordinasi terbatas pangan pada Desember 2024 dan telah disosialisasikan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Januari 2025.
Kolaborasi untuk Kesuksesan Program MBG
Berbagai langkah strategis ini menggambarkan komitmen pemerintah dalam memastikan ketersediaan logistik yang memadai untuk keberlangsungan program MBG. Dengan adanya kolaborasi yang solid antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, program ini diharapkan dapat berhasil dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Pemerintah memahami bahwa tantangan dalam menjaga stabilitas pangan dan gizi tidaklah mudah. Dengan adanya berbagai inisiatif seperti impor sapi perah dan menjaga kelancaran distribusi daging, harapannya adalah agar program MBG tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga menjadi bagian integral dari peningkatan kesehatan dan kesejahteraan nasional.
Sebagai upaya jangka panjang, pemerintah akan terus memantau perkembangan situasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan bahwa setiap warga negara mendapatkan akses pangan yang bergizi dan terjangkau. Ini merupakan langkah konkrit menuju Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera di masa mendatang.

David
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
5 Pilihan HP Oppo Tahan Banting dengan Harga Ramah Kantong
- 08 September 2025
2.
Dokter Ingatkan Ibu Hamil untuk Hindari Plastik demi Kesehatan Janin
- 08 September 2025
3.
Whale Buru 3 Crypto Populer di September 2025
- 08 September 2025
4.
Ramalan Shio 8 September 2025
- 08 September 2025
5.
Cicilan Ringan KUR BRI 2025 untuk Usaha Mikro
- 08 September 2025