Kereta Api Indonesia Amankan PMN Rp2 Triliun untuk Pengembangan KRL: Langkah Strategis untuk Transportasi Perkotaan
- Senin, 17 Februari 2025

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengumumkan penerimaan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2 triliun yang dialokasikan untuk pengembangan sarana kereta rel listrik (KRL) yang dikelola oleh anak perusahaannya, PT KAI Commuter (KCI). Langkah ini menandai komitmen KAI dalam meningkatkan layanan transportasi perkotaan demi memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (14/2/2025), Raden Agus Dwinanto Budiadji, Executive Vice President of Corporate Secretary KAI, menegaskan bahwa PMN tersebut merupakan bagian dari usaha KAI untuk memperkuat infrastruktur transportasi dalam negeri. "Untuk memenuhi kebutuhan angkutan penumpang kereta api perkotaan," ungkapnya.
Dasar Hukum Penerimaan PMN
Pendanaan ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2024 yang mengatur tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Kereta Api Indonesia. Secara spesifik, regulasi ini memungkinkan negara untuk memperkuat modal perusahaan yang dinilai strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat.
Kebutuhan Mendesak Pengembangan KRL
Didiek Hartantyo, Direktur Utama KAI, telah menyatakan bahwa pengajuan PMN sebesar Rp2 triliun dilakukan pada Juli 2024. Hal ini mengingat tingginya kebutuhan untuk pengadaan dan peremajaan sarana KRL yang mendesak. "PMN 2024 akan digunakan untuk pengadaan KRL senilai Rp810 miliar pada semester kedua tahun 2024 dan Rp2,37 triliun pada semester pertama tahun 2025," jelas Didiek.
Total investasi yang diperlukan untuk pengembangan KRL pada tahun ini mencapai Rp5,98 triliun, dimana dana ini akan digunakan untuk pengadaan 12 rangkaian kereta baru dari PT Industri Kereta Api (INKA), impor 11 rangkaian kereta baru dari Cina, serta peremajaan dua armada kereta.
Pinjaman Pelengkap dari China Development Bank
Selain PMN, KAI juga mengamankan dana pinjaman dari China Development Bank yang digunakan untuk menutup kelemahan pembiayaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI pada 17 Januari 2025, KAI telah menerima pencairan pinjaman pertama pada 7 Februari 2024, sebesar US$230.995.000 untuk fasilitas A, dan senilai RMB ekuivalen US$217.080.000 pada 5 Februari 2024. Dana ini selanjutnya disalurkan ke PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) pada 7 Februari 2024.
Pencairan pinjaman kedua diterima pada 16 Januari 2025 sebesar US$94.609.632 yang juga disalurkan ke PSBI pada hari yang sama. Dengan fasilitas pinjaman ini, KAI memiliki kewajiban membayar hutang kepada China Development Bank sebagai bagian dari kesepakatan.
Proyeksi Masa Depan KRL
Langkah KAI ini dinilai sebagai strategi penting untuk memastikan transportasi kereta api di Indonesia bisa mengakomodir lonjakan jumlah penumpang serta menambah kenyamanan dan efisiensi moda transportasi ini. "Kami memproyeksikan jumlah penumpang akan terus meningkat, dan oleh karena itu, kami harus bersiap untuk memenuhi demand tersebut," kata Raden Agus.
Bagi masyarakat, pengembangan KRL ini diharapkan bisa membawa manfaat signifikan, terutama dalam menekan angka kemacetan di kota-kota besar dan mengurangi emisi karbon. KAI juga berharap pengembangan ini bisa meningkatkan konektivitas antar wilayah di dalam dan di sekitar Jakarta, yang menjadi salah satu pusat ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
KAI dan Komitmen Terhadap Kenyamanan Penumpang
Peningkatan fasilitas yang dilakukan oleh KAI sejalan dengan meningkatnya pendapatan dari pemasukan penumpang yang dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 6,59% pada Januari 2025. Strategi lain yang ditempuh oleh perusahaan BUMN ini adalah dengan menggandeng usaha mikro kecil (UMK) dalam menciptakan ekosistem bisnis yang saling menguntungkan di sektor transportasi.
Menurut Agus, "Kami berkomitmen untuk tidak hanya menjadi penyedia layanan transportasi, tetapi juga mitra bagi industri asli Indonesia melalui berbagai kerjasama strategis."
Dengan diterimanya PMN sebesar Rp2 triliun dan dukungan melalui pinjaman internasional, KAI memperlihatkan keseriusan mereka dalam menjaga dan meningkatkan kualitas transportasi kereta api di Indonesia. Diharapkan, dengan berbagai perbaikan dan peningkatan yang akan direalisasikan, KAI bisa terus meningkatkan pelayanan dan memberikan kenyamanan bagi para penumpang KRL di seluruh jaringan yang mereka operasikan. Ini juga mencerminkan langkah proaktif pemerintah dalam menciptakan sistem transportasi publik yang berkelanjutan untuk masa depan.

Wahyu
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Rekomendasi POCO 2025: Hasil Foto Spektakuler
- 07 September 2025
2.
OnePlus Pad 2 Pro, Tablet Android Performa Gahar
- 07 September 2025
3.
Vivo X300 Hadir dengan Layar Perlindungan Mata
- 07 September 2025
4.
Itel A90 Limited Edition, Ponsel Tahan Banting
- 07 September 2025
5.
ASUS Vivobook S14, Laptop AI Andal Profesional
- 07 September 2025