Konsorsium Investor Arab Saudi Siap Investasi Besar-besaran di Aceh, Bangun Pabrik Minyak Goreng di Subulussalam
- Minggu, 16 Februari 2025

JAKARTA - Dalam langkah yang bisa menjadi game-changer bagi perekonomian Aceh, konsorsium investor dari Arab Saudi menyatakan kesiapan mereka untuk membangun pabrik minyak goreng di Subulussalam. Hal ini terungkap setelah pertemuan antara Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, dengan utusan konsorsium tersebut, Prof Dr Abdul Karim Bin Abdul Aziz Alishri, yang berlangsung pada Sabtu, 14 Februari 2025.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Gubernur Aceh sesaat setelah menghadiri pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Subulussalam. "Alhamdulillah, tadi baru saja saya berbincang dengan Prof Abdul Karim. Beliau menyampaikan ketertarikan konsorsium dari Kerajaan Arab Saudi untuk berinvestasi pada beberapa sektor di Aceh," ungkap Muzakir Manaf, yang kerap disapa Mualem.
Konsorsium asal Arab Saudi ini menyasar beberapa sektor strategis, di antaranya pendirian pabrik pengolahan crude palm oil (CPO) serta pabrik minyak goreng. Selain itu, sektor energi listrik dan pertambangan mineral juga menjadi area investasi potensial bagi investor dari Timur Tengah ini.
Peluang Investasi dan Dampaknya
Kedatangan konsorsium ini membawa angin segar bagi target pembangunan ekonomi Aceh. Sebagai bagian dari wilayah yang ingin mengoptimalkan posisi strategis dan sumber daya alamnya, investasi asing seperti ini dianggap mampu meningkatkan kapasitas ekonomi lokal. “Kita tentu sangat menyambut baik ketertarikan konsorsium ini, karena sangat berkaitan erat dengan visi saya, yaitu Aceh Islami, Maju, Bermartabat, dan berkelanjutan, serta misi untuk melaksanakan kemandirian ekonomi dengan basis sektor unggulan Aceh,” lanjut Mualem.
Peluang investasi ini tidak hanya diharapkan mampu menyerap tenaga kerja lokal, tetapi juga berpotensi mengentaskan kemiskinan di Provinsi Aceh. Lapangan kerja yang terbuka dari sektor industri pengolahan seperti ini diharapkan bisa mengurangi tingkat pengangguran dan mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal secara signifikan.
Visi Aceh yang Sinergi dengan Investasi
Gubernur Aceh juga menekankan bahwa setiap investasi yang masuk ke Aceh harus sejalan dengan visi dan misi pembangunan daerah. Dalam hal ini, investasi yang bersinergi dengan lingkungan dan keberlanjutan akan diterima dengan tangan terbuka. Selain pengembangan sektor industri, Gubernur juga menawarkan peluang kerja sama di bidang kesehatan. “Kita menyambut baik dan akan mengkaji serta berkoordinasi dengan pemangku kebijakan terkait. Saya tadi juga menawarkan kerja sama di bidang kesehatan, karena hal ini juga akan sangat bermanfaat bagi rakyat Aceh,” pungkas Mualem.
Pendidikan Sebagai Jembatan Kerja Sama
Selain dari segi ekonomi, Prof Abdul Karim, yang juga menjabat sebagai utusan Masjidil Haram dan Guru Besar di Universitas Ummul Qura Mekkah, membuka peluang bagi putra-putri Aceh untuk melanjutkan pendidikan di Arab Saudi. Edukasi dianggap sebagai salah satu pilar penting dalam pengembangan sumber daya manusia Aceh. Hal ini diharapkan mampu menciptakan SDM berkualitas yang nantinya bisa kembali dan membangun daerah asal mereka.
Langkah Selanjutnya
Mualem menekankan bahwa semua pihak terkait akan segera berkoordinasi untuk merealisasikan rencana investasi ini. "Efek berganda investasi di Aceh akan membuka peluang usaha baru yang berimbas pada pertumbuhan ekonomi kita," ujarnya optimis.
Pertemuan ini juga melibatkan beberapa pejabat tinggi Aceh, seperti Plt Sekretaris Daerah Aceh Muhammad Diwarsyah, Plh Asisten Sekda Aceh bidang Pemerintahan, Keistimewaan, dan Kesejahteraan Rakyat Aceh Syakir, serta Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh Akkar Arafat. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Aceh benar-benar serius dan memberikan dukungan penuh terhadap setiap investasi yang dapat menguntungkan masyarakat Aceh secara umum.
Melalui rencana besar ini, Aceh tak hanya berpeluang menarik perhatian dunia, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dengan keterlibatan berbagai pihak dalam ekosistem perekonomian regional. Kontribusi dari konsorsium Arab Saudi ini menjadi bukti bahwa Aceh memiliki daya tarik investasi yang besar dan mampu bersaing di kancah internasional.
Dengan adanya kolaborasi strategis seperti ini, Aceh dapat menjadi contoh sukses bagaimana investasi asing yang dikelola dengan baik mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Di tengah harapan besar ini, Aceh siap melangkah ke masa depan yang lebih cerah.
Baca Juga

Regan
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
2.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
3.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025
4.
5.
Mengenal 11 Makanan Khas Bekasi yang Kaya Rasa dan Cerita
- 06 September 2025