Produk Perikanan Indonesia Terjamin Mutunya untuk Pasar Arab Saudi
- Minggu, 05 Oktober 2025

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan bahwa produk perikanan Indonesia yang diekspor ke Arab Saudi telah memenuhi standar mutu yang ketat. Produk tersebut juga aman untuk dikonsumsi, termasuk oleh jamaah haji dan umroh.
Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan KKP, Ishartini, menjelaskan bahwa Badan Mutu yang bertugas sebagai quality assurance body melakukan inspeksi menyeluruh.
Inspeksi ini meliputi penerapan sanitasi, higiene, serta prinsip keamanan pangan di seluruh rantai pasok, mulai dari produksi primer (hulu) hingga proses pascapanen (hilir).
Baca Juga
“Badan Mutu selaku quality assurance body telah melaksanakan inspeksi penerapan sanitasi, higiene dan prinsip keamanan pangan di sepanjang rantai pasok ikan dan produk perikanan mulai dari produksi primer (hulu) hingga pascapanen (hilir),” ungkap Ishartini.
Sinergi Lintas Instansi untuk Memperkuat Ekspor
KKP tidak bekerja sendiri dalam menjaga kualitas produk perikanan. Sinergi dengan berbagai lembaga dan instansi sangat diperlukan untuk menjamin produk perikanan Indonesia bisa diterima dengan baik di pasar Arab Saudi.
Ishartini menyebut bahwa KKP sudah melakukan courtesy call dengan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia di Jakarta.
Hingga saat ini, sebanyak 63 Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Indonesia telah mendapatkan approval number dari otoritas Arab Saudi, meningkat dari tahun sebelumnya yang berjumlah 58 UPI.
Kerja sama antara KKP dengan BPOM, KBRI Riyadh, Kementerian Agama, otoritas haji dan umroh, serta Kedubes Arab Saudi di Jakarta terus diperkuat untuk meningkatkan jumlah UPI yang dapat mengekspor ke Arab Saudi.
“Sinergi ini termasuk pengawasan penerapan jaminan mutu dan keamanan pangan baik di tingkat petani dan nelayan (farm level) maupun pengolahan (processing level),” tambah Ishartini. Upaya ini bertujuan untuk memenuhi permintaan jamaah haji dan umroh di tanah suci.
Peluang Besar di Pasar Haji dan Umroh
Pasar produk perikanan Indonesia di Arab Saudi tidak hanya berasal dari warga negara Saudi, tetapi juga dari kebutuhan logistik haji dan umroh yang sangat besar.
Data Kementerian Agama mencatat sekitar 221 ribu jamaah haji dengan kebutuhan logistik mencapai 25,8 juta boks makanan per tahun. Selain itu, ada juga sekitar 675 ribu jamaah umroh dan 665 ribu diaspora Indonesia di sana yang menjadi potensi pasar.
KKP melihat potensi ini sebagai peluang strategis yang harus dimanfaatkan oleh pelaku usaha perikanan di Indonesia. Dengan kualitas produk yang terjamin, produk perikanan Indonesia siap memasuki pasar logistik haji yang memiliki standar mutu tinggi.
Diplomasi Bilateral dan MoU Kesetaraan Mutu
Untuk mendukung ekspor, KKP juga aktif melakukan diplomasi bilateral dengan Saudi Arabia Food and Drugs Authority (SFDA).
Salah satu hasil dari diplomasi tersebut adalah pembentukan Memorandum of Understanding (MoU) mengenai Kesetaraan Mutu antara Indonesia dan Saudi Arabia.
Proses percepatan registrasi approval number juga didukung oleh sinergi antara BPOM, Badan Mutu, dan Kedubes Arab Saudi di Jakarta.
Kerja sama dengan Kementerian Agama dan otoritas haji serta umroh Indonesia juga dilakukan untuk memetakan peluang serta melibatkan pelaku usaha yang siap memenuhi standar.
Pengawasan Ketat untuk Daya Saing Produk
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa pengendalian dan pengawasan mutu produk perikanan dilakukan secara ketat dan konsisten.
Menurutnya, hal ini merupakan salah satu kunci utama dalam memperkuat daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global.
“Pengendalian dan pengawasan mutu yang ketat dan konsisten sangat penting untuk keberterimaan produk perikanan Indonesia di pasar dunia,” ujar Menteri Trenggono.
Pengawasan menyeluruh mencakup sanitasi produksi, higienitas, hingga pengendalian mutu dalam pengolahan dan distribusi.
Hal ini penting agar produk yang sampai ke tangan konsumen, termasuk jamaah haji dan umroh, benar-benar aman dan berkualitas.
Peran Pelaku Usaha dan Pengembangan SDM
KKP terus mendorong pelaku usaha perikanan agar memenuhi standar mutu internasional dan terus berinovasi.
Peningkatan kualitas produk harus dibarengi dengan pengembangan sumber daya manusia dan kapasitas pengolahan agar produk perikanan Indonesia bisa bersaing dengan produk negara lain.
Selain itu, peningkatan kapasitas dan sertifikasi Unit Pengolahan Ikan juga menjadi fokus agar ekspor dapat terus meningkat dan memenuhi standar pasar dunia. Sinergi dan koordinasi antar instansi menjadi kunci keberhasilan strategi ini.
Peluang ekspor produk perikanan Indonesia ke Arab Saudi, terutama untuk kebutuhan jamaah haji dan umroh, sangat besar dan menjanjikan.
Melalui pengawasan ketat, diplomasi yang efektif, dan kerja sama lintas instansi, kualitas produk perikanan Indonesia terus terjaga.
Dengan begitu, konsumen, khususnya jamaah haji dan umroh, dapat merasa aman dan yakin bahwa produk perikanan Indonesia yang mereka konsumsi memenuhi standar mutu tinggi.
KKP berkomitmen untuk terus menjaga kualitas dan memperluas pasar ekspor produk perikanan Indonesia demi kemajuan sektor kelautan dan perikanan nasional.

Sindi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Jadwal Lengkap Bus DAMRI Jogja ke Bandara YIA 5 Oktober 2025
- 05 Oktober 2025
2.
Jadwal Bus Sinar Jaya ke Pantai Baron 5 Oktober 2025 Terbaru
- 05 Oktober 2025
3.
Jadwal Pelni KM Gunung Dempo Jakarta Jayapura Oktober 2025
- 05 Oktober 2025
4.
Jadwal Perjalanan KA Prameks Jogja-Kutoarjo 5 Oktober 2025
- 05 Oktober 2025
5.
Langkah Mudah Cek Status Aktif BPJS Kesehatan Pakai HP
- 05 Oktober 2025