Rabu, 24 September 2025

GPM Serentak Jatim Perkuat Stok Pangan dan Kendalikan Inflasi

GPM Serentak Jatim Perkuat Stok Pangan dan Kendalikan Inflasi
GPM Serentak Jatim Perkuat Stok Pangan dan Kendalikan Inflasi

JAKARTA - Kebutuhan pangan masyarakat Jawa Timur kini mendapat perhatian khusus melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak, yang digelar di berbagai wilayah provinsi tersebut. Langkah ini bukan hanya sebatas distribusi pangan murah, tetapi juga strategi pemerintah untuk menekan inflasi dan memastikan harga kebutuhan pokok tetap terkendali.

Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menegaskan kesiapan Bulog dalam menyalurkan stok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dalam jumlah besar.

“Untuk estimasi total beras SPHP GPN Serentak se-Jawa Timur adalah sekitar 2.491 ton dan ini merupakan capaian yang tertinggi di setingkat Provinsi dari seluruh Indonesia,” katanya dalam kegiatan GPM Serentak di Surabaya, Selasa.

Baca Juga

ASDP Merak Terapkan Jalur Khusus Kendaraan Jelang Nataru

Penyaluran di 828 Titik Jawa Timur

Pelaksanaan GPM Serentak Jatim mencakup jangkauan yang luas, yakni 828 titik distribusi. Rinciannya, sebanyak 222 titik di kantor kecamatan, 377 titik di kantor polsek, 212 titik di kantor koramil, dan 16 titik di lokasi lainnya.

Menurut Rizal, setiap titik penyaluran disiapkan tiga ton beras, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terkait ketersediaan stok. “Masyarakat tidak perlu bimbang dan ragu karena stok beras SPHP dipastikan aman,” tegasnya.

Dalam program ini, beras SPHP dapat dibeli dengan harga khusus, yakni Rp55.000 per kemasan lima kilogram, jauh lebih terjangkau dibanding harga pasaran.

Tidak Hanya Beras, Komoditas Lain Juga Disediakan

Selain beras, pemerintah juga menghadirkan komoditas lain untuk masyarakat. Antara lain, MinyaKita sebanyak 10.526 liter serta gula pasir 3.285 kilogram. Ketersediaan berbagai bahan pokok ini diharapkan dapat membantu meringankan beban pengeluaran rumah tangga.

“Mudah-mudahan ini meringankan beban masyarakat-masyarakat yang ada di Jawa Timur,” ujar Rizal.

Dengan demikian, GPM Serentak tidak hanya fokus pada stabilisasi harga beras, tetapi juga mencakup kebutuhan pokok lain yang sama pentingnya bagi rumah tangga.

Menekan Harga Sesuai HET

Salah satu tujuan utama penyaluran beras SPHP adalah menjaga harga beras di tingkat konsumen agar tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Mekanisme ini diharapkan mampu mencegah lonjakan harga yang kerap terjadi ketika pasokan menurun atau saat permintaan meningkat.

“Penyaluran beras SPHP bertujuan untuk menstabilkan harga beras di pasaran karena maksimal harga harus sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah,” jelas Rizal.

Jaga Daya Beli Masyarakat

Tidak kalah penting, GPM Serentak juga menjadi instrumen untuk melindungi daya beli masyarakat. Harga kebutuhan pokok yang stabil akan memastikan rumah tangga tetap mampu memenuhi kebutuhan dasar tanpa terbebani lonjakan harga.

Rizal menegaskan, “Penyaluran SPHP melalui kegiatan GPM juga untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras di tingkat konsumen agar daya beli dan keterjangkauan harga masyarakat terjaga.”

Peran Strategis dalam Pengendalian Inflasi

Lebih jauh, pelaksanaan GPM Serentak Jatim memiliki dampak makro, yakni mendukung upaya pemerintah daerah dalam mengendalikan inflasi. Inflasi yang seringkali dipicu kenaikan harga pangan dapat ditekan melalui ketersediaan pasokan murah dan stabil di masyarakat.

“Dan yang terakhir adalah mendukung pengendalian inflasi di provinsi Jawa Timur,” kata Rizal.

Dengan demikian, distribusi beras SPHP bukan hanya soal menjaga perut rakyat, melainkan juga bagian dari kebijakan ekonomi yang lebih luas.

Jawa Timur sebagai Contoh Nasional

Jumlah beras SPHP yang disiagakan di Jawa Timur, yakni 2.491 ton, menjadi capaian tertinggi dibandingkan provinsi lain. Hal ini menegaskan bahwa Jawa Timur bukan hanya pusat produksi pangan, tetapi juga menjadi barometer nasional dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan.

Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjadikan GPM Serentak Jatim sebagai model yang bisa direplikasi di provinsi lain. Dengan distribusi yang terstruktur, keterlibatan berbagai lembaga, dan ketersediaan stok yang melimpah, masyarakat di tingkat akar rumput benar-benar bisa merasakan manfaat langsung.

Pelaksanaan GPM Serentak di Jawa Timur menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah pusat, Bulog, dan pemerintah daerah dalam menjaga kestabilan pangan. Dari beras SPHP hingga MinyaKita dan gula pasir, semua diarahkan untuk satu tujuan: meringankan beban masyarakat sekaligus menjaga ekonomi tetap stabil.

Dengan stok yang memadai, distribusi luas, serta harga terjangkau, GPM Serentak diharapkan tidak hanya menjawab kebutuhan jangka pendek, tetapi juga menjadi instrumen penting dalam memperkuat ketahanan pangan serta stabilitas harga di masa mendatang.

Aldi

Aldi

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Transportasi Berkeadilan Jadi Fokus Pemerataan Akses Nasional

Transportasi Berkeadilan Jadi Fokus Pemerataan Akses Nasional

PalmCo Dukung Sport Tourism dan Olahraga Nasional Berkelanjutan

PalmCo Dukung Sport Tourism dan Olahraga Nasional Berkelanjutan

Program SPHP Efektif Tekan Harga Beras di Daerah

Program SPHP Efektif Tekan Harga Beras di Daerah

Indonesia Saudi Perkuat Kerja Sama Energi dan Pendidikan

Indonesia Saudi Perkuat Kerja Sama Energi dan Pendidikan

Hilirisasi Perkebunan Ciptakan 1,6 Juta Lapangan Kerja

Hilirisasi Perkebunan Ciptakan 1,6 Juta Lapangan Kerja