Erick Thohir Tekankan Persatuan dan Keberlanjutan Program Kemenpora
- Jumat, 19 September 2025

JAKARTA - Pergantian kepemimpinan di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kembali menjadi perhatian publik. Pada Kamis (18 September 2025), Erick Thohir resmi menerima tongkat estafet jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo dalam acara serah terima jabatan (sertijab) yang digelar di Auditorium Kemenpora, Jakarta.
Momen ini bukan sekadar pergantian formalitas jabatan, melainkan juga momentum untuk menegaskan pentingnya persatuan dan keberlanjutan program. Erick Thohir, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa sektor kepemudaan dan olahraga tidak boleh berjalan dalam pola putus sambung setiap kali terjadi pergantian menteri.
“Indonesia adalah bangsa besar, bangsa yang punya kekuatan kalau bersatu,” tegas Erick dalam pidatonya yang dikutip dari laman resmi Kemenpora.
Baca JugaProgram MBG Serap 600 Ribu Tenaga Kerja, Optimalkan Ekonomi Desa
Menjaga Keberlanjutan, Bukan Mengulang dari Awal
Erick menekankan, setiap perubahan kepemimpinan seharusnya tidak serta-merta mengubah peta jalan yang telah disusun. Menurutnya, visi, misi, dan cetak biru yang diwariskan dari pendahulu justru harus dikonsolidasikan agar menjadi fondasi yang lebih kuat.
“Kita rapikan, kita review, kita jalankan sama-sama. Tidak ada perbedaan di antara kita,” ujarnya.
Pernyataan ini sekaligus menegaskan arah kebijakan Erick di Kemenpora: mengutamakan kesinambungan daripada perombakan total. Dengan begitu, program yang sudah berjalan bisa lebih maksimal, sementara inovasi baru dapat ditambahkan secara bertahap dan terintegrasi.
Olahraga sebagai Pemersatu Bangsa
Dalam pidatonya, Erick juga menyinggung peran strategis olahraga sebagai media pemersatu bangsa. Ia menilai, olahraga bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga simbol martabat Indonesia di mata dunia.
“Kalah menang itu biasa, tetapi apakah kita sudah memberikan 110 persen untuk bangsa kita, itu yang terpenting,” ucapnya.
Dengan pernyataan tersebut, Erick mengingatkan para atlet agar bertanding dengan dedikasi penuh. Totalitas, menurutnya, lebih penting daripada sekadar mengejar hasil. Semangat ini diharapkan dapat memperkuat mental juang atlet Indonesia di berbagai ajang internasional.
Potensi Generasi Muda Indonesia
Tidak hanya fokus pada olahraga, Erick juga menyoroti potensi besar yang dimiliki oleh generasi muda Indonesia. Dengan jumlah sekitar 131 juta orang berusia di bawah 40 tahun, Indonesia memiliki modal sumber daya manusia yang luar biasa.
Potensi tersebut, kata Erick, harus diarahkan menjadi kekuatan bangsa. Ia menekankan pentingnya melahirkan generasi muda yang berani bermimpi, memiliki prestasi, dan tetap mencintai tanah air.
“Generasi muda adalah aset terbesar bangsa ini. Tugas kita memastikan mereka mendapat ruang untuk berkembang,” ujar Erick.
Sinergi Antar-Kementerian
Dalam kesempatan itu, Erick turut menyampaikan arahan dari Presiden Prabowo Subianto. Presiden meminta agar Kemenpora bersinergi dengan kementerian lain, seperti Kementerian Pendidikan Tinggi dan Kementerian Sosial.
Sinergi ini ditujukan untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran negara yang terbatas. Dengan efisiensi dan efektivitas lintas kementerian, program kepemudaan maupun olahraga diharapkan bisa berjalan lebih maksimal dan berdampak luas.
Kebijakan ini sekaligus memperlihatkan bahwa pembangunan sektor kepemudaan dan olahraga tidak bisa dilakukan sendirian, melainkan membutuhkan kolaborasi menyeluruh di level pemerintah maupun masyarakat.
Menjadi Pengayom, Bukan Hanya Pemimpin
Di akhir sambutannya, Erick Thohir menegaskan bahwa dirinya memandang posisi Menpora bukan hanya sebagai pemimpin formal, melainkan juga sebagai pengayom bagi seluruh elemen kepemudaan dan olahraga.
Ia mengajak tokoh-tokoh muda, pimpinan organisasi kepemudaan, serta insan olahraga untuk bersama-sama menyusun peta jalan yang jelas dan berkelanjutan.
“Sukses kita di sini bukan sukses pribadi, tetapi sukses tim dan bangsa Indonesia,” tutup Erick.
Estafet Kepemimpinan yang Berkelanjutan
Pesan Erick mencerminkan pentingnya kesinambungan dalam tata kelola pemerintahan, khususnya di sektor pemuda dan olahraga. Dengan menjaga kesinambungan program, Indonesia tidak perlu terus-menerus memulai dari nol setiap kali terjadi pergantian kepemimpinan.
Pergantian dari Dito Ariotedjo ke Erick Thohir menunjukkan bagaimana estafet kepemimpinan di Kemenpora harus dimaknai sebagai proses melanjutkan, memperkuat, dan menyempurnakan apa yang sudah ada.
Sertijab Menpora kali ini menjadi penegasan bahwa sektor kepemudaan dan olahraga adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan persatuan, keberlanjutan, dan kolaborasi lintas sektor.
Dengan semangat persatuan, Erick Thohir mengajak seluruh pihak untuk mengedepankan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi. Dengan kesinambungan program, Kemenpora diharapkan mampu melahirkan generasi muda berdaya saing global serta atlet-atlet yang mampu mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional.

Aldi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Prabowo Dorong Danantara Wujudkan Desa Mandiri dengan Listrik Surya
- Jumat, 19 September 2025
Kemenkes Dorong Masyarakat Rutin Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis
- Jumat, 19 September 2025
Dito Ariotedjo Yakin Kemenpora Bakal Tumbuh Pesat di Era Erick Thohir
- Jumat, 19 September 2025
Berita Lainnya
Kemenkes Dorong Masyarakat Rutin Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis
- Jumat, 19 September 2025
Dito Ariotedjo Yakin Kemenpora Bakal Tumbuh Pesat di Era Erick Thohir
- Jumat, 19 September 2025
Terpopuler
1.
IWIP dan WBN Perkuat SDM Lokal Lewat Pendidikan Berkelanjutan
- 19 September 2025
2.
Teknologi CCU Petrokimia Gresik Dorong Industri Hijau Murah
- 19 September 2025
3.
IHSG Rekor Baru, Saham Dividen Murah Jadi Incaran
- 19 September 2025
4.
Strategi Saham Hari Ini, IHSG Bergerak di Zona Rentan
- 19 September 2025
5.
Investasi Triple B Dorong Akuisisi dan Lonjakan Saham MEJA
- 19 September 2025