Jumat, 19 September 2025

Fadli Zon Tekankan Peradaban Melayu Harus Dikenal Dunia

Fadli Zon Tekankan Peradaban Melayu Harus Dikenal Dunia
Fadli Zon Tekankan Peradaban Melayu Harus Dikenal Dunia

JAKARTA - Perhatian terhadap warisan budaya kembali menjadi sorotan setelah Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyerukan agar peradaban Melayu terus digaungkan ke kancah internasional. Menurutnya, peradaban ini bukan hanya sekadar bagian dari sejarah Indonesia, melainkan juga aset besar bangsa yang harus diwariskan dan dipromosikan secara luas agar dikenal generasi mendatang.

“Peradaban Melayu adalah salah satu peradaban tua yang kaya akan ekspresi budaya. Forum ini menjadi momentum penting untuk memastikan peradaban Melayu tidak hanya dikenang, tetapi juga dihidupkan, dikembangkan, dan diwariskan kepada generasi mendatang,” ujar Menteri Fadli Zon dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Warisan Budaya Kaya dan Beragam

Baca Juga

Program MBG Serap 600 Ribu Tenaga Kerja, Optimalkan Ekonomi Desa

Fadli Zon menekankan bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat besar, dan salah satunya adalah budaya Melayu. Dari warisan budaya tak benda di Indonesia, sudah tercatat sebanyak 2.213 di tingkat nasional, sementara potensinya mencapai sekitar 50.000. Kekayaan tersebut meliputi ritus, manuskrip, tradisi lisan, permainan tradisional, olahraga tradisional, hingga karya sastra.

Selain itu, ekspresi seni juga menjadi bagian penting, seperti film, musik, seni pertunjukan, teater, dan tarian tradisional. Semua itu, menurut Fadli Zon, merupakan bukti betapa luas dan beragamnya ekspresi budaya bangsa, termasuk di dalamnya budaya Melayu.

“Banyak sekali ekspresi budaya kita yang sangat kaya yang termasuk di dalamnya adalah budaya Melayu,” tambahnya.

Diaspora Melayu dan Jejak Sejarah

Selain di Indonesia, peradaban Melayu juga memiliki jejak kuat di luar negeri. Fadli Zon menyebut bahwa diaspora Melayu tersebar di berbagai negara, salah satunya yang terbesar berada di Cape Town, Afrika Selatan. Keberadaan diaspora tersebut menunjukkan bahwa peradaban Melayu tidak hanya terbatas pada wilayah Nusantara, tetapi telah menjadi bagian dari sejarah dunia.

Catatan sejarah menunjukkan, sejak abad ke-7 Masehi, Bahasa Melayu telah menjadi bahasa penting di Asia Tenggara. Prasasti Kedukan Bukit tahun 683 Masehi di Palembang, Prasasti Talang Tuwo tahun 683 Masehi, serta Prasasti Karang Berahi tahun 686 Masehi di Jambi menggunakan bahasa Melayu kuno dengan aksara Palawa.

Bahasa ini kemudian berkembang menjadi lingua franca atau bahasa penghubung bagi pedagang, pemimpin, hingga cendekiawan di kawasan Asia Tenggara. Posisi strategis bahasa Melayu inilah yang menjadikannya pondasi penting dalam sejarah komunikasi regional.

Dari Bahasa Melayu ke Bahasa Indonesia

Lebih jauh, Fadli Zon menegaskan bagaimana bahasa Melayu bertransformasi menjadi bahasa Indonesia. Pada 28 Oktober 1928, melalui Sumpah Pemuda, para pemimpin bangsa meresmikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Hal ini menjadikan bahasa Indonesia bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga kekuatan pemersatu (binding power) yang memungkinkan interaksi antarwarga di berbagai pulau.

“Bahasa tersebut terus berkembang dan kemudian diresmikan menjadi Bahasa Indonesia pada Sumpah Pemuda 28 Oktober oleh para pemimpin Indonesia terdahulu,” ujar Fadli Zon.

Kolaborasi untuk Menjaga Warisan Melayu

Upaya melestarikan peradaban Melayu tidak hanya dilakukan pemerintah, tetapi juga berbagai pihak termasuk akademisi. Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Universitas Nasional, Ernawati Sinaga, menilai bahwa Konferensi Peradaban Melayu Dunia dapat menjadi wadah penting untuk melahirkan kerja sama yang lebih konkret.

“Kami berharap kegiatan ini berkelanjutan setiap tahun dan melahirkan gagasan-gagasan baru, rekomendasi kebijakan, serta langkah nyata dalam menjaga warisan budaya Melayu,” kata Ernawati.

Menurut Ernawati, melalui kolaborasi lintas negara dan institusi, warisan budaya Melayu dapat terus dipromosikan secara global. Dengan demikian, generasi muda tidak hanya sekadar mengetahui peradaban Melayu, tetapi juga bisa menjadi agen yang melestarikan dan memperkenalkannya ke dunia.

Pentingnya Menghidupkan Peradaban Melayu di Era Modern

Seruan Fadli Zon menunjukkan adanya kesadaran bahwa di era globalisasi, peradaban tradisional rawan terpinggirkan. Masuknya budaya modern sering kali menggeser peran budaya asli yang telah berakar selama berabad-abad. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolektif untuk menghidupkan kembali peradaban Melayu dengan memanfaatkan berbagai platform modern, termasuk media digital, film, hingga pertunjukan seni internasional.

Dengan langkah ini, peradaban Melayu tidak hanya bertahan sebagai catatan sejarah, tetapi juga hadir dalam kehidupan nyata masyarakat global. Apalagi, Indonesia memiliki modal kuat berupa jumlah ekspresi budaya yang melimpah serta diaspora Melayu yang tersebar luas.

Menatap Masa Depan Peradaban Melayu

Pesan Fadli Zon sekaligus menjadi pengingat bahwa menjaga warisan budaya bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama. Peradaban Melayu yang telah menjadi bagian penting dari perjalanan bangsa harus terus diperkenalkan, diperkuat, dan diwariskan agar tetap relevan di masa depan.

Dengan dukungan kebijakan, akademisi, komunitas budaya, dan peran generasi muda, peradaban Melayu berpeluang besar menjadi salah satu representasi identitas bangsa Indonesia di tingkat global.

Aldi

Aldi

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Kemenkes Dorong Masyarakat Rutin Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis

Kemenkes Dorong Masyarakat Rutin Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis

Dito Ariotedjo Yakin Kemenpora Bakal Tumbuh Pesat di Era Erick Thohir

Dito Ariotedjo Yakin Kemenpora Bakal Tumbuh Pesat di Era Erick Thohir

Daftar 52 RUU 2025 di Prolegnas: Polri, Pemilu, Perampasan Aset

Daftar 52 RUU 2025 di Prolegnas: Polri, Pemilu, Perampasan Aset

BMKG Prediksi Cuaca Jakarta 19 September: Hujan Ringan Siang Hari

BMKG Prediksi Cuaca Jakarta 19 September: Hujan Ringan Siang Hari

Jadwal dan Harga Kapal Feri Lombok-Bali Jumat 19 September 2025

Jadwal dan Harga Kapal Feri Lombok-Bali Jumat 19 September 2025