Sabtu, 06 September 2025

Emas Antam Naik Rekor, 1 Gram Tembus Rp2,044 Juta

Emas Antam Naik Rekor, 1 Gram Tembus Rp2,044 Juta
Emas Antam Naik Rekor, 1 Gram Tembus Rp2,044 Juta

JAKARTA - Pasar emas kembali mencatatkan sejarah baru pada perdagangan Rabu, 4 September 2025. Bukan hanya harga jual emas Antam yang menembus rekor tertinggi, harga buyback atau nilai jual kembali emas batangan juga ikut mengalami kenaikan. Kondisi ini membuat emas kian dilirik investor sebagai instrumen lindung nilai di tengah gejolak ekonomi global.

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengumumkan bahwa harga emas 24 karat naik Rp9.000 per gram. Dengan kenaikan ini, harga emas ukuran 1 gram kini dipatok di level Rp2.044.000. Angka tersebut sekaligus mencetak rekor baru (all time high/ATH) setelah sebelumnya berhenti di Rp2.039.000 per gram pada 22 April 2025.

Sementara itu, harga buyback emas Antam juga bergerak naik Rp9.000 menjadi Rp1.891.000 per gram. Artinya, jika pemegang emas memutuskan untuk menjual kembali batangan mereka ke Antam, maka nilai yang diperoleh lebih tinggi dibandingkan beberapa pekan terakhir.

Baca Juga

KUR BRI 2025: Modal Usaha Makin Mudah

Detail Harga Emas Terbaru

Berdasarkan data resmi dari laman Logam Mulia, berikut adalah rincian harga emas 24 karat Antam per Rabu (4/9/2025):

0,5 gram: Rp1.072.000

1 gram: Rp2.044.000

2 gram: Rp4.028.000

3 gram: Rp6.017.000

5 gram: Rp9.995.000

10 gram: Rp19.935.000

25 gram: Rp49.712.000

50 gram: Rp99.345.000

100 gram: Rp198.612.000

250 gram: Rp496.265.000

500 gram: Rp992.320.000

1.000 gram (1 kg): Rp1.984.600.000

Kenaikan harga ini berlaku secara nasional di kantor-kantor penjualan emas Antam, termasuk Pulogadung, Jakarta.

Tren Harga Sepekan dan Sebulan

Jika menilik pergerakan harga emas Antam dalam sepekan terakhir, banderolnya berada di rentang Rp1.932.000 hingga Rp2.035.000 per gram. Angka itu menunjukkan tren positif karena hanya dalam waktu singkat emas berhasil melampaui level psikologis Rp2.040.000.

Dalam 30 hari terakhir, fluktuasi harga juga cukup signifikan. Emas sempat menyentuh titik terendah Rp1.890.000 per gram, sebelum akhirnya melonjak hingga rekor terbaru Rp2.044.000 per gram. Pergerakan ini mencerminkan sentimen pasar global yang masih condong pada instrumen safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi.

Stok Emas Terbatas

Sayangnya, tidak semua pecahan emas tersedia di pasaran. Berdasarkan pembaruan dari laman Logam Mulia, stok emas batangan ukuran 1 gram hingga 1.000 gram belum tersedia di sejumlah lokasi. Kondisi ini cukup disayangkan oleh calon pembeli yang ingin segera memanfaatkan momentum kenaikan harga untuk berinvestasi.

Meski begitu, Antam memastikan bahwa harga tetap menjadi acuan utama, sehingga masyarakat bisa memantau pergerakan nilai emas secara transparan.

Kenaikan Buyback Jadi Perhatian

Tidak hanya harga jual, kenaikan harga buyback juga menjadi perhatian utama investor. Dengan nilai Rp1.891.000 per gram, emas Antam semakin diminati sebagai aset yang likuid. Artinya, pemegang emas bisa menjual kembali dengan selisih harga yang relatif stabil, sehingga risiko kerugian lebih kecil.

Buyback sendiri adalah harga yang ditetapkan Antam ketika masyarakat menjual emas batangan kembali kepada perusahaan. Nilai buyback biasanya mengikuti pergerakan harga jual emas, sehingga kenaikan di satu sisi akan berimbas pada sisi lainnya.

Catatan Pajak Buyback

Penting bagi investor untuk memahami ketentuan pajak dalam transaksi emas. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 81 Tahun 2024, transaksi buyback dengan nilai di atas Rp10 juta dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5%.

Pajak tersebut langsung dipotong saat transaksi dilakukan, sehingga penjual emas menerima nilai bersih setelah pemotongan pajak. Ketentuan ini berlaku di seluruh Indonesia dan menjadi bagian dari upaya pemerintah menjaga regulasi perdagangan emas.

Faktor Global yang Memengaruhi Harga

Lonjakan harga emas Antam sejalan dengan pergerakan harga emas dunia. Dilansir Reuters, harga emas di pasar spot naik 1,2% menjadi US$3.576,59 per troy ons, sedangkan emas berjangka AS menguat ke level US$3.635,50 per troy ons.

Faktor utama yang mendorong kenaikan ini adalah ekspektasi penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS). Pasar meyakini bahwa Federal Reserve akan menempuh langkah dovish di tengah pelemahan data ekonomi. Analisis Fawad Razaqzada dari City Index dan FOREX.com menilai, target kenaikan berikutnya bahkan bisa menembus US$3.600 per troy ons.

Sentimen inilah yang kemudian berimbas pada harga emas di dalam negeri, termasuk produk batangan Antam.

Peluang Investor Lokal

Kondisi saat ini membuka peluang bagi investor lokal untuk mempertimbangkan emas sebagai instrumen investasi jangka panjang. Dengan rekor harga jual dan buyback yang terus meningkat, emas menunjukkan perannya sebagai pelindung nilai terhadap inflasi dan gejolak pasar.

Meski demikian, investor juga perlu memperhatikan ketersediaan stok, biaya tambahan seperti pajak, serta strategi pembelian yang tepat. Diversifikasi portofolio menjadi kunci agar risiko tetap terkendali meskipun harga emas terus berfluktuasi.

Aldi

Aldi

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Panduan Lengkap Jadi Nasabah BCA Prioritas

Panduan Lengkap Jadi Nasabah BCA Prioritas

Kembangkan Usaha Mudah Lewat KUR BNI

Kembangkan Usaha Mudah Lewat KUR BNI

Modal UMKM Lancar Lewat KUR Bank Mandiri 2025

Modal UMKM Lancar Lewat KUR Bank Mandiri 2025

Pinjaman KUR BNI 2025 Bantu UMKM Berkembang

Pinjaman KUR BNI 2025 Bantu UMKM Berkembang

KUR Bank Mandiri 2025, Pinjaman Praktis untuk Usaha

KUR Bank Mandiri 2025, Pinjaman Praktis untuk Usaha