Onana Terancam Tersisih di Manchester United Gara Gara Minta Naik Gaji

Onana Terancam Tersisih di Manchester United Gara Gara Minta Naik Gaji

JAKARTA - Situasi Andre Onana di Manchester United kembali menjadi sorotan. Kiper asal Kamerun itu disebut-sebut meminta kontrak baru dengan nilai gaji lebih besar di tengah performanya yang naik-turun serta kondisi finansial klub yang sedang sulit. Permintaan itu memicu tanda tanya besar, mengingat posisinya di skuad utama Setan Merah pun kini sudah tidak sekuat dulu.

Onana sejatinya baru memasuki musim ketiganya berseragam Manchester United. Dua musim sebelumnya, ia kerap menjadi buah bibir akibat penampilan yang tidak konsisten. Eks kiper Inter Milan tersebut datang dengan ekspektasi tinggi sebagai pengganti David De Gea, namun perjalanan adaptasinya di Old Trafford tidak semulus yang dibayangkan.

Lebih rumit lagi, pada musim 2025/2026 ini Onana justru harus menepi karena cedera. Situasi ini membuat pelatih baru, Ruben Amorim, mempercayakan posisi penjaga gawang utama kepada Altay Bayindir. Performanya yang stabil membuat nama Bayindir kini lebih sering muncul di bawah mistar Setan Merah.

Baca Juga

17 Makanan Khas Perancis yang Wajib Kamu Tahu, Ada yang Sudah Kamu Coba?

Permintaan Kontrak Baru di Tengah Krisis

Laporan dari The Athletic menyebutkan bahwa pada bursa transfer musim panas lalu, agen Onana menemui manajemen MU dengan permintaan kontrak baru. Bukan sekadar perpanjangan durasi, tetapi juga kenaikan gaji.

Konteks permintaan ini cukup menarik. Sebab, seluruh skuad Manchester United di musim ini harus menerima pemotongan gaji sebesar 25 persen. Hal ini terjadi karena klub gagal mengamankan tiket ke Liga Champions, sehingga pemasukan menurun drastis.

Kebijakan pemotongan gaji tentu tidak menyenangkan bagi para pemain, tetapi hampir seluruh anggota skuad menerimanya. Onana justru memilih langkah berbeda dengan meminta perlakuan khusus agar tidak terkena dampaknya. Permintaan inilah yang membuat banyak pihak heran, mengingat penampilannya pun jauh dari kata konsisten.

Amorim Menolak Mentah-Mentah

Keinginan Onana ternyata tidak mendapat dukungan dari pihak internal, terutama dari pelatih Ruben Amorim. Sang pelatih asal Portugal menegaskan bahwa dalam kondisi finansial klub yang sedang sulit, tidak tepat bagi seorang pemain meminta kenaikan kontrak.

Lebih jauh, Amorim menilai performa Onana dalam dua musim terakhir tidak cukup meyakinkan untuk menjadi dasar kenaikan gaji. Menurutnya, seorang pemain layak mendapat apresiasi jika memang memberi kontribusi besar di lapangan, bukan ketika penampilannya justru kerap menimbulkan keraguan.

“Tidak tepat meminta kontrak baru di tengah situasi sulit seperti ini, apalagi ketika performa tidak stabil,” demikian laporan yang mengutip pandangan Amorim.

Sikap tegas Amorim membuat manajemen pun menolak permintaan tersebut. Posisi Onana semakin rumit, sebab di saat yang sama, ia sedang kehilangan status kiper utama.

Persaingan Semakin Ketat di Skuad Setan Merah

Bukan hanya Bayindir yang kini mendapatkan kepercayaan lebih, MU juga baru saja mendatangkan Senne Lammens. Kiper muda berbakat itu kabarnya disiapkan sebagai salah satu opsi utama untuk jangka panjang. Kehadiran Lammens membuat posisi Onana makin terdesak.

Situasi ini mengindikasikan bahwa masa depan Onana di Old Trafford tidak lagi seaman sebelumnya. Jika Bayindir terus tampil stabil dan Lammens mampu berkembang pesat, bukan tidak mungkin Onana akan lebih sering menghuni bangku cadangan.

Bagi MU sendiri, memiliki opsi lebih banyak di posisi penjaga gawang justru memberi keuntungan. Namun, bagi Onana, ini berarti ancaman serius terhadap kariernya.

Dilema Karier Onana

Bagi seorang pemain dengan reputasi besar seperti Onana, kehilangan status sebagai kiper utama tentu bukan hal yang mudah. Apalagi, tuntutannya terhadap kontrak baru dengan gaji lebih tinggi justru memperburuk citra dirinya di mata fans maupun internal klub.

Dari sudut pandang manajemen, Onana kini berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, mereka harus menjaga keharmonisan skuad dan kestabilan finansial klub. Di sisi lain, mereka tidak bisa mengabaikan fakta bahwa Onana masih punya kualitas, meski performanya belum konsisten.

Apabila Onana tidak segera bangkit, bukan tidak mungkin MU akan mempertimbangkan opsi untuk melepasnya di bursa transfer mendatang. Hal ini sejalan dengan strategi Amorim yang tengah membangun skuad dengan keseimbangan finansial dan performa yang lebih solid.