JAKARTA – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, langsung bergerak cepat dengan menetapkan berbagai program unggulan setelah resmi menjabat kembali. Fokus utama dari program kerja kali ini mencakup Rumah Murah, Makan Bergizi Gratis (MBG), dan peningkatan Ketahanan Pangan. Langkah ini diambil guna memantapkan posisi Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara.
Peningkatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Dalam pengarahannya, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya koordinasi yang lebih detail dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis. “Pertama soal program makan bergizi gratis (MBG). Program ini menurut saya harus dikoordinasikan secara lebih detail. Karena ada yang mulai memanfaatkan, ada yang diminta membayar sejumlah tertentu supaya bisa mendaftar sebagai mitra program MBG,” ujar Khofifah.
Program MBG diharapkan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan, terutama di wilayah-wilayah terpencil di Jawa Timur. Oleh karenanya, Khofifah mendistribusikan tugas kepada jajaran kepala OPD agar bisa menjaring lebih banyak mitra yang dapat bekerja sama dalam program ini tanpa ada pungutan biaya dari masyarakat.
Rumah Murah Jadi Fokus Utama
Program nasional Rumah Murah, menurut Khofifah, merupakan salah satu proyek yang perlu diwujudkan dengan proaktif di Jawa Timur. “Terkait rumah murah ini, maka luasan lahan, lokasi, pembiayaan, dan detail teknis harus bersama-sama dipikirkan agar jalannya program nantinya bisa maksimal,” tegas Khofifah.
Dengan harga properti yang kian meningkat, program ini diharapkan bisa menjadi solusi bagi masyarakat berpenghasilan rendah dalam memiliki rumah layak huni. Koordinasi terkait penyediaan lahan hingga fasilitas kredit perlu dipertimbangkan secara matang guna memaksimalkan capaian dari proyek ini.
Ketahanan Pangan sebagai Prioritas
Sebagai salah satu daerah yang dikenal sebagai lumbung pangan, Khofifah berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Jawa Timur agar bisa beralih dari lumbung pangan menuju kedaulatan pangan. “Jatim statusnya adalah lumbung pangan. Saat ini harus masuk pada kedaulatan pangan. Maka, peningkatan produktivitas menjadi penting,” katanya.
Implementasi teknologi pertanian menjadi langkah penting yang ditekankan oleh gubernur. Teknologi seperti combine harvester akan lebih sering digunakan untuk mempermudah proses panen dan meningkatkan efisiensi. Selain itu, Khofifah juga menyarankan agar petani diberi akses pinjaman kredit dengan masa tenggang guna meningkatkan adopsi teknologi ini.
Mitigasi Sistem Zonasi di Bidang Pendidikan
Di sektor pendidikan, Khofifah turut ambil bagian dalam mitigasi pasca pelonggaran sistem zonasi. Menurutnya, pelonggaran ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu dihadapi dengan bijak. Fokus utama adalah bagaimana layanan publik pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bisa tetap berjalan dengan baik. “Seminggu lagi sudah memasuki Ramadan, maka ditekankan adalah jaga harga sembako. Jangan sampai ada lonjakan. Tidak hanya Disperindag. Semua punya tugas untuk menjaga sembako,” ujarnya.
Program Mudik Gratis dan Stabilitas Harga Pangan Menjelang Ramadan
Pada menjelang bulan suci Ramadan, perhatian juga diarahkan pada stabilitas harga bahan pokok. Gubernur menekankan pentingnya menjaga kestabilan harga sembako melalui koordinasi lintas sektor yang ketat. Tak ketinggalan, program mudik bareng gratis yang menjadi favorit warga tiap tahun juga akan kembali diadakan untuk menyambut lebaran.
Peluang Investasi di Jawa Timur
Terakhir, Khofifah menyatakan pentingnya menangkap peluang investasi. “Segala potensi terus kita tangkap dan maksimalkan peluangnya untuk semakin menyejahterakan masyarakat Jatim dan mewujudkan Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara,” pungkasnya.
Dengan berbagai program yang telah direncanakan dan sedang dilaksanakan, Khofifah optimistis bahwa Jawa Timur akan terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam skala nasional, khususnya di masa menjelang Ramadan dan seterusnya. Dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan kerja sama lintas sektor diharapkan dapat membawa Jawa Timur ke arah yang lebih baik, selaras dengan konsep Gerbang Baru Nusantara.