JAKARTA - Indonesia, dengan populasi yang terus bertumbuh dan target ambisius untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8% di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, dihadapkan pada tantangan swasembada di beberapa sektor strategis, termasuk pertanian. Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan, dalam ajang CNBC Indonesia Economic Outlook 2025, menguraikan pentingnya peran generasi muda dan milenial dalam mencapai tujuan ini. Dengan tema "Riding the Wave of 8% Economic Expansion", acara ini mengeksplorasi prospek, tantangan, dan strategi kebijakan ekonomi makro di Indonesia.
Ketergantungan Pada Impor Kakao dan Cabai Kering
Salah satu perhatian utama dalam pertemuan ini adalah ketergantungan Indonesia pada impor beberapa komoditas penting, termasuk kakao dan cabai kering. Sektor ini dianggap sebagai area potensial yang, jika digarap dengan baik, dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketergantungan pada impor. Menurut Zulkifli Hasan, "Indonesia memiliki lahan yang subur dan iklim yang mendukung. Namun, kita masih mengimpor kakao dan cabai kering. Ini adalah tantangan dan peluang bagi kita."
Meningkatnya ketergantungan terhadap impor ini tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga menyoroti potensi risiko pangan nasional yang perlu diatasi. Menanggapi situasi ini, Zulkifli menekankan peran penting kaum muda, "Milenial perlu melihat sektor pertanian sebagai pilihan karir yang menguntungkan."
Mendorong Peran Milenial dalam Pertanian
Zulkifli menyebutkan bahwa regenerasi petani menjadi sangat krusial dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian. Menyadari bahwa rata-rata usia petani di Indonesia semakin bertambah, partisipasi milenial dianggap penting untuk kesinambungan dan inovasi dalam praktik pertanian.
"Kita butuh inovasi dan semangat baru di sektor ini. Milenial yang akrab dengan teknologi dapat menerapkan pendekatan baru untuk bertani yang lebih efisien dan ramah lingkungan," ujarnya. Harapannya, dengan integrasi teknologi seperti pertanian presisi, penggunaan drone, dan aplikasi mobile untuk pemantauan tanaman, dapat meningkatkan hasil produksi sekaligus menarik minat anak muda.
Pengembangan Food Estate
Sebagai bagian dari strategi untuk mencapai swasembada pangan, pemerintah gencar mengembangkan konsep food estate. Ini adalah konsep pertanian modern berskala besar yang terintegrasi dan memanfaatkan teknologi terkini. Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan impor.
"Pemerintah tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tapi juga pengolahan pasca panen. Dengan food estate, kita bisa menjaga ketahanan pangan dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi generasi muda," jelas Zulkifli.
Tantangan dan Prospek ke Depan
Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa sektor pertanian di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan, termasuk akses permodalan, infrastruktur, dan pendidikan pertanian bagi petani. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan lembaga pendidikan dianggap sangat penting dalam membangun ekosistem pertanian yang kuat.
"Pemerintah terus berupaya meningkatkan akses permodalan melalui inisiatif-inisiatif pembiayaan bagi petani dan pengusaha agribisnis muda. Selain itu, kami juga mendorong peningkatan kualitas pendidikan pertanian agar sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini," tambah Zulkifli.
Menatap Masa Depan
Melalui langkah-langkah strategis ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan peran serta generasi muda dalam sektor pertanian dan menciptakan lingkungan yang lebih produktif dan mandiri. Selain itu, adanya harapan bahwa ini dapat memperkuat infrastruktur pertanian dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global.
Dengan fokus yang lebih besar pada inovasi dan teknologi, serta dukungan penuh dari pemerintah, Indonesia berpeluang untuk tidak hanya mengurangi ketergantungan impor tetapi juga berkontribusi pada stabilitas ekonomi yang lebih luas dan keberlanjutan lingkungan.
"Jika kita bisa mengoptimalkan potensi ini, saya yakin kita dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% dan benar-benar membangun ketahanan pangan di negeri ini," tandas Zulkifli.
Kesimpulannya, Indonesia memiliki potensi besar di bidang pertanian yang masih harus digali dan dioptimalkan. Diharapkan dengan generasi muda menjadi bagian integral dari strategi ini, Indonesia dapat mewujudkan mimpinya untuk meraih swasembada dan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat di tahun-tahun mendatang.