Ombudsman Kaltara Tekankan Standarisasi Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di Tarakan

Sabtu, 22 Februari 2025 | 00:10:48 WIB
Ombudsman Kaltara Tekankan Standarisasi Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di Tarakan

JAKARTA - Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan peserta didik, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah diimplementasikan sejak 17 Februari 2025 di Kota Tarakan. Melalui program ini, setiap siswa diharapkan mendapatkan asupan gizi yang seimbang untuk mendukung aktivitas belajar mereka. Namun, agar program berjalan optimal, Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Kalimantan Utara (Kaltara) memberikan beberapa catatan penting kepada satuan pendidikan yang berpartisipasi dalam program ini.

Kualitas dan Kehygienisan Makanan

Maria Ulfah, Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Kaltara, menggarisbawahi pentingnya memastikan kualitas dan kehygienisan makanan yang disiapkan sebelum dikonsumsi oleh para siswa. Menurutnya, "Ketika makanan ini diantarkan memang harus dipastikan kondisi makanannya apakah masih segar atau kurang segar. Pihak sekolah harus memeriksa ini, mungkin dengan mencium aromanya. Hal ini penting karena kami perhatikan tidak ada standarisasi kualitas di setiap sekolah," ungkap Maria.

Ia menambahkan bahwa makanan yang disediakan dapat saja sudah berkualitas tinggi, namun bila proses konsumsinya terabaikan, tujuan dari penyediaan makanan sehat ini tidak akan tercapai. Memastikan makanan dalam kondisi terbaik sebelum dikonsumsi adalah tanggung jawab penting para pendidik dan pihak sekolah.

Peran Satuan Pendidikan

Ombudsman juga menekankan pentingnya peran satuan pendidikan dalam memfasilitasi kebiasaan hidup bersih dan sehat. Diharapkan satuan pendidikan aktif mengimbau peserta didik dan orang tua untuk mencuci tangan sebelum makan, terlebih jika siswa tidak membawa peralatan makan sendiri. "Meskipun mereka telah membawa peralatan makan sendiri, sekolah tetap harus menyediakan fasilitas cuci tangan yang memadai. Ini adalah bagian dari pembiasaan hidup sehat yang harus kita tanamkan sejak dini," tambah Maria.

Ia menyarankan agar pihak sekolah tidak saja menyediakan tempat untuk mencuci tangan, tetapi juga memberikan edukasi mengenai pentingnya kebersihan diri sebelum makan. Langkah ini dinilai krusial untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit yang dapat ditularkan melalui tangan yang kotor.

Pengelolaan Sampah Makanan

Selain aspek kesehatan, Ombudsman juga mengingatkan pentingnya manajemen limbah makanan di sekolah-sekolah. Satuan pendidikan diharapkan menyediakan tempat sampah khusus untuk sisa makanan yang tidak dikonsumsi oleh peserta didik. Hal ini tidak hanya mengenai kebersihan lingkungan, tetapi juga sebagai bagian dari pendidikan lingkungan hidup kepada siswa.

Maria menekankan, "Sekolah perlu mendidik siswa tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan memisahkan antara sampah organik dan non-organik. Ini seharusnya menjadi kebiasaan yang diterapkan di semua sekolah, bukan sekadar di satu atau dua sekolah saja."

Persiapan yang Lebih Matang

Maria Ulfah juga mengingatkan agar pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di masa mendatang perlu diiringi dengan persiapan yang lebih matang, baik dari segi logistik maupun edukasi kesehatan. Standarisasi ini berlaku tidak hanya di Kota Tarakan melainkan di seluruh Kalimantan Utara yang nantinya berencana mengadopsi program serupa.

"Standarisasi dan pengawasan dari pemerintah menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan manfaat maksimal dari program ini. Edukasi tak boleh berhenti pada keamanan makanan saja, tetapi juga mencakup pola makan seimbang dan keberlanjutan lingkungan," tegasnya.

Komitmen Semua Pihak

Pentingnya sinergi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat juga diangkat oleh Ombudsman sebagai kunci kesuksesan implementasi program ini. Untuk itu, Maria Ulfah mengajak setiap elemen masyarakat untuk bertanggung jawab dalam mensukseskan program ini. Dengan kolaborasi yang baik, program MBG diharapkan bisa berjalan secara berkelanjutan dan memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas hidup dan pendidikan anak-anak di Kaltara.

Dengan banyaknya perhatian dan penekanan terhadap berbagai aspek pelaksanaan program, diharapkan ini bukan hanya menjadi sekadar program bantuan makanan, tetapi sebuah langkah maju bagi pendidikan dan kesehatan peserta didik di Kalimantan Utara. Oleh karena itu, Ombudsman Kaltara berkomitmen untuk terus memantau pelaksanaan program ini agar memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.

Terkini