Indonesia dan Kanada Perkuat Kemitraan Strategis untuk Transisi Energi Berkelanjutan

Jumat, 21 Februari 2025 | 08:46:17 WIB
Indonesia dan Kanada Perkuat Kemitraan Strategis untuk Transisi Energi Berkelanjutan

JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) dan Pemerintah Kanada telah memperkokoh komitmen mereka dalam mendorong transisi energi berkelanjutan. Kemitraan strategis ini tidak hanya berfokus pada penyediaan pendanaan, tetapi juga pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang diharapkan dapat menjadi pilar utama dalam mencapai target ambisius net zero emission pada tahun 2060.

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, dalam keterangan resminya yang diterima pada Kamis di Jakarta, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap dukungan yang diberikan oleh Kanada. "Kami mengapresiasi dukungan kuat dari Kanada dalam upaya transisi energi yang adil dan berkelanjutan. Kerja sama ini bukan hanya tentang pendanaan, tetapi juga berbagi pengetahuan dan teknologi untuk mencapai target net zero emission pada 2060," ujarnya.

Dukungan Finansial dari Kanada

Sebagai bagian dari kemitraan ini, Pemerintah Kanada telah mengalokasikan total pendanaan sebesar 91,4 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk mendukung upaya Indonesia dalam transisi energi. Dukungan ini terdiri dari 81,4 juta dolar AS dalam bentuk pinjaman lunak dan 10 juta dolar AS dalam bentuk hibah. Pendanaan tersebut diharapkan dapat mendukung berbagai proyek yang berhubungan dengan energi bersih dan infrastruktur yang berkelanjutan di Indonesia.

Dukungan finansial ini akan difokuskan pada pengembangan teknologi energi terbarukan dan pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Dalam jangka panjang, langkah ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan dan membantu Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi karbon.

Berbagi Teknologi dan Pengalaman

Selain dukungan finansial, Kanada juga menawarkan teknologi dan pengalaman di bidang pengelolaan karbon serta penguatan rantai pasok mineral kritis. Hal ini mencakup teknologi canggih dalam penangkapan dan penyimpanan karbon yang dapat diintegrasikan dengan infrastruktur energi terbarukan di Indonesia. Selain itu, Kanada juga menawarkan solusi dalam pengelolaan dan ekstraksi litium, mineral penting dalam industri baterai, yang merupakan kunci utama dalam pengembangan kendaraan listrik dan penyimpanan energi.

Menteri Pembangunan Internasional Kanada, Ahmed Hussen, dalam pertemuannya dengan Rachmat Pambudy, menekankan pentingnya kerja sama yang lebih erat dalam mengembangkan solusi inovatif dan teknologi hijau. "Kanada berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam mengimplementasikan solusi berkelanjutan yang dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat," tandas Hussen.

Pengembangan Kapasitas SDM dan Kemitraan Akademik

Peningkatan kapasitas SDM menjadi salah satu fokus utama dari kemitraan ini. Kementerian PPN/Bappenas dan Kanada telah membahas kelanjutan kerja sama dengan University of British Columbia, sebuah institusi terkemuka dalam riset dan pengembangan teknologi. Program pelatihan ini mencakup penelitian bersama, pertukaran mahasiswa, serta pengembangan kebijakan berbasis bukti untuk mendukung agenda pembangunan Indonesia.

Program ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan Indonesia dalam merancang dan mengimplementasikan kebijakan pembangunan yang inovatif dan berkelanjutan. "Melalui kemitraan ini, kami berharap dapat menciptakan kader-kader perencana pembangunan yang handal dan berkualitas, yang dapat menjawab tantangan global dan memanfaatkan peluang yang ada," jelas Rachmat Pambudy.

Menatap Masa Depan yang Lebih Hijau

Kemitraan strategis antara Indonesia dan Kanada ini mencerminkan komitmen kedua negara dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak. Dengan dukungan finansial, teknologi, dan peningkatan kapasitas SDM, Indonesia diharapkan dapat mempercepat transisi energi dan membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Kolaborasi ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi kemitraan internasional lainnya, terutama dalam upaya global untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan mengatasi tantangan perubahan iklim. "Kami optimis bahwa melalui kerja sama yang saling menguntungkan ini, Indonesia dapat bergerak lebih cepat menuju pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif," pungkas Rachmat Pambudy.

Dengan langkah besar ini, dukungan dari Kanada akan menjadi pendorong yang kuat bagi Indonesia dalam mengimplementasikan langkah-langkah konkret untuk mengurangi emisi karbon dan mempromosikan energi bersih, memperkuat posisi Indonesia di panggung global dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Leverage yang diperoleh dari kolaborasi ini diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia di masa depan.


 

Terkini