JAKARTA - Dalam kancah politik lokal Indonesia, prestasi dan perjalanan karier seorang tokoh sering kali menjadi sorotan, terutama ketika tokoh tersebut berasal dari latar belakang yang berbeda. Salah satu contohnya adalah Maulana, Wali Kota Jambi terpilih periode 2025-2030, yang memulai kariernya sebagai dokter sebelum terjun ke dunia politik. Sosoknya yang menginspirasi dan perolehan suaranya yang signifikan dalam Pilkada Jambi baru-baru ini menggugah banyak pihak untuk menyoroti perjalanan kariernya yang brilian.
Dari Praktik Medis ke Birokrasi Kesehatan
Maulana lahir pada 14 Februari 1976. Ia memulai karier profesionalnya sebagai dokter umum, bertugas sebagai dokter PTT di Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi dari tahun 2002 hingga 2005. Dalam kurun waktu tiga tahun tersebut, Maulana menunjukkan dedikasi dan kapabilitasnya. Hal ini membuka kesempatan baginya untuk memasuki ranah birokrasi. Dia diangkat menjadi Staf Bidang Pelayanan di Dinas Kesehatan Kota Jambi, dan kemudian dipromosikan menjadi Kepala Seksi Pemeliharaan Kesehatan Keluarga di Dinas Kesehatan Kota Jambi pada periode 2009-2012.
"Bekerja di sektor kesehatan memberi saya banyak pelajaran tentang kebutuhan dasar masyarakat yang harus segera dipenuhi oleh pemerintah," tutur Maulana.
Langkah Masuk ke Dunia Politik
Pada tahun 2015, Maulana diberi tanggung jawab sebagai Direktur RSUD Abdul Manap Kota Jambi oleh Wali Kota Jambi saat itu, Syarif Fasha. Posisi ini memberinya pengaruh lebih besar dan menambah kiprah Maulana dalam sektor pelayanan publik. Setahun kemudian, Syarif Fasha mengajaknya untuk terjun ke dunia politik sebagai calon Wakil Wali Kota berpasangan dengan dirinya di Pemilihan Wali Kota Jambi. Bergabung dengan Partai Gerindra, Maulana berhasil memenangkan pemilu bersama Fasha, mengalahkan pasangan rival Abdullah Sani-Kemas Alfarizi untuk periode 2018-2023.
Peralihan Partai dan Penjalanan Visi Baru
Tidak puas hanya menjadi wakil, Maulana mulai berpikir jauh ke depan. Ia pindah ke Partai NasDem dalam upayanya untuk maju di Pilkada 2024. Namun, merasakan tak mendapat dukungan penuh, ia memilih untuk pindah ke Partai Amanat Nasional (PAN) pada tahun 2023. Di sini, Maulana mendapatkan posisi strategis sebagai Ketua PAN Kota Jambi.
Keputusan ini terbukti tepat dengan langkahnya mencalonkan diri sebagai Wali Kota Jambi 2024. Sejak awal, popularitas Maulana terus meningkat, dan setelah beberapa kali disebutkan akan berpasangan wakil dengan beberapa nama, akhirnya ia dipasangkan dengan anak muda bertalenta, Diza Aljosha Hazrin. Pasangan ini diusung oleh koalisi besar, terdiri dari PAN, Gerindra, PKS, PKB, Demokrat, dan Golkar, dengan visi ‘Kota Jambi Bahagia’.
"Bahagia ini adalah impian semua orang. Itulah maka kami mengusung visi misi Bahagia ini, dan alhamdulillah diterima masyarakat Kota Jambi," ujar Maulana dalam sebuah wawancara.
Kemenangan Gemilang dan Janji Kebersamaan
Dalam Pilkada 2024, Maulana-Diza memenangkan suara mayoritas, meraih 192.818 suara atau 73,2% dari total suara sah. Mereka unggul telak dari pesaingnya Haji A Rahman (HAR) dan Guntur Muchtar yang diusung oleh PDIP serta NasDem, yang hanya mendapatkan 70.579 suara atau 26,8%.
Seusai kemenangan ini, Maulana dan Diza berkomitmen untuk menegakkan visi Kota Jambi Bahagia dengan merangkul semua pihak demi pembangunan daerah. "Mari kita bersama membangun Kota Jambi ini, kita harus kompak untuk menuju Kota Jambi Bahagia," tegas Maulana, mengajak semua elemen masyarakat berperan aktif.
Persiapan Menuju Pelantikan
Menjelang pelantikannya, Maulana menitikberatkan persiapan mental dan fisik. Ia berbagi perihal kesiapannya menjalani tugas baru setelah retret di Magelang. "Insya Allah saya sudah siap, dan kami juga sudah siap bersama bang Diza dalam membangun Kota Jambi ke depannya sejak nantinya dilantik dan seusai menjalani proses retret di Magelang," ungkapnya penuh keyakinan.
Dengan kemenangan ini, Maulana dan pasangannya, Diza Aljosha Hazrin, diharapkan mampu membawa Kota Jambi ke arah yang lebih baik dan memenuhi janji-janji politiknya untuk menciptakan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi seluruh warga Kota Jambi. Dengan pengalaman dan kepemimpinan yang telah teruji di berbagai sektor, harapan terhadap kepemimpinan Maulana sangat tinggi. Sebagai orang yang tahu memulai segala sesuatunya dari bawah, diharapkan Maulana bisa membawa perspektif baru dalam pemerintahan yang lebih inklusif dan progresif.