JAKARTA – Inovasi energi terbarukan semakin menjadi fokus utama dalam meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan di berbagai sektor, termasuk transportasi. Langkah signifikan diambil oleh PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) dengan memanfaatkan tenaga surya di Stasiun Kereta Api Padang. Dengan penerapan energi terbarukan ini, stasiun kereta api tersebut berhasil mengurangi ketergantungan pada listrik konvensional, menjadi pelopor di antara stasiun kereta api lainnya di Indonesia.
Penggunaan panel surya di lingkungan stasiun ini digadang-gadang sebagai langkah nyata untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai net zero emission pada tahun 2060. Program ini bertujuan untuk menekan produksi emisi karbon serta mendorong penggunaan energi bersih di Indonesia, khususnya di sektor transportasi massal yang merupakan salah satu penyumbang emisi terbesar.
"Kami sangat bangga dapat memimpin langkah ini di Indonesia. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menyelaraskan operasional perusahaan dengan prinsip keberlanjutan lingkungan," ungkap Syahrial, Kepala Divisi Umum PT KAI Wilayah Padang. Dalam implementasinya, Stasiun Kereta Api Padang telah memasang lebih dari 200 panel surya yang mampu menghasilkan daya listrik sekitar 100 kWp (kiloWatt peak). Daya listrik yang dihasilkan ini dapat digunakan untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan energi operasional stasiun, mulai dari pencahayaan hingga operasional peralatan dalam stasiun.
Lebih dari sekadar pilot project bagi pengembangan teknologi energi terbarukan di masa yang akan datang, penerapan tenaga surya di stasiun ini disebut-sebut mampu menghemat biaya listrik hingga 20 persen setiap bulannya. Hal ini tentunya akan memberikan dampak positif terhadap efisiensi biaya operasional PT KAI secara keseluruhan. Selain itu, pengurangan penggunaan energi listrik konvensional turut berkontribusi terhadap penurunan emisi karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
"Pemasangan panel surya ini tidak hanya memberikan penghematan secara ekonomi bagi perusahaan, tetapi juga memberikan edukasi bagi masyarakat mengenai pentingnya penggunaan energi terbarukan," lanjut Syahrial. Beliau menambahkan bahwa adanya langkah konkret ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi institusi lain untuk turut serta dalam penggunaan energi ramah lingkungan.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Kereta Api Kota Padang, Endang Sari, menyatakan dukungannya terhadap inovasi ini. "Langkah ini sangat positif dan diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap lingkungan kita. Dengan berkurangnya penggunaan listrik konvensional, tentunya akan ada peningkatan kualitas lingkungan yang lebih baik," jelasnya.
Meskipun angka investasi yang diperlukan untuk inisiatif ini terbilang cukup besar, keuntungan jangka panjang dari penghematan energi dan pengurangan emisi karbon menjadi pertimbangan utama bagi PT KAI untuk terus mengembangkan proyek serupa di stasiun-stasiun lain. "Kami memang harus memulai dengan investasi yang signifikan, namun kami percaya bahwa ini adalah langkah yang tepat untuk masa depan yang lebih hijau dan bersih," tambah Endang.
Penggunaan tenaga surya ini juga diharapkan dapat membangun kesadaran akan pentingnya penggunaan sumber daya yang berkelanjutan di kalangan masyarakat. Sebagai salah satu tempat dengan aktivitas tinggi, stasiun kereta api menjadi tempat yang strategis untuk memperkenalkan dan mengedukasi publik tentang bagaimana energi terbarukan dapat diimplementasikan secara nyata dan manfaatnya bagi lingkungan.
Implementasi ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang semakin giat mendorong penggunaan energi terbarukan. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menyambut baik langkah ini. “Penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya merupakan solusi masa depan dalam menghadapi krisis energi dan perubahan iklim yang semakin nyata. Kami berharap langkah PT KAI ini dapat diikuti oleh sektor-sektor lainnya,” ujar Arifin.
Melalui upaya ini, PT KAI diharapkan dapat menjadi pelopor dalam penerapan teknologi ramah lingkungan di sektor transportasi publik di Indonesia. Dengan semakin tinggi tuntutan terhadap keberlanjutan energi, inisiatif ini tidak hanya memberikan solusi di bidang lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi hijau baru, seperti pekerjaan di sektor energi terbarukan.
Pengembangan sistem energi surya lebih lanjut direncanakan berjalan dalam beberapa fase berikutnya, dengan peningkatan kapasitas daya dan cakupan wilayah penerapan. PT KAI optimis, dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, seluruh stasiun kereta api di Indonesia dapat mengadopsi sistem energi terbarukan ini, sehingga cita-cita menjadikan Indonesia lebih bersih dan berkelanjutan dapat terwujud.