Penelitian Terbaru dari Kanada: Mengurangi Konsumsi Energi Pusat Data hingga 30 Persen dengan Inovasi dalam Sistem Operasi Linux

Selasa, 18 Februari 2025 | 09:49:09 WIB
Penelitian Terbaru dari Kanada: Mengurangi Konsumsi Energi Pusat Data hingga 30 Persen dengan Inovasi dalam Sistem Operasi Linux

JAKARTA - Dalam upaya merespons tantangan global terkait meningkatnya konsumsi energi pusat data, sekelompok peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, telah menemukan solusi baru yang menjanjikan untuk mengurangi konsumsi energi hingga 30 persen. Terobosan ini tidak hanya menawarkan penghematan signifikan tetapi juga berpotensi membawa dampak positif terhadap jejak karbon global. Penelitian ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai tingkat konsumsi energi pusat data, yang menurut Badan Energi Internasional (IEA), diperkirakan mencapai 240 hingga 340 terawatt-jam pada tahun 2022. Hal ini setara dengan dua hingga tiga kali lipat konsumsi energi dari penambangan cryptocurrency dan menempatkannya sebagai penyumbang lima persen dari total konsumsi energi global.

Menghadapi Tantangan Konsumsi Energi

Dengan terus berkembangnya teknologi kecerdasan buatan (AI), Goldman Sachs memprediksi bahwa konsumsi energi pusat data akan terus meningkat. Namun, peneliti di Universitas Waterloo percaya bahwa ada solusi efisien dan terjangkau di depan mata. Solusi ini datang dalam bentuk penambahan 30 baris kode ke sistem operasi Linux. "Kami menyusun ulang apa yang dilakukan dan kapan, yang menghasilkan pemanfaatan cache CPU pusat data yang jauh lebih baik," ujar Martin Kersten, profesor ilmu komputer di Universitas Waterloo. Kersten menjelaskan bahwa inovasi ini dapat diibaratkan seperti menyusun ulang jalur di pabrik manufaktur untuk mengurangi perpindahan pekerja, sehingga meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.

Detil Pengembangan Kode

Solusi yang diciptakan oleh Martin Kersten bersama rekan penulisnya, Peter Cai, seorang mahasiswa pascasarjana di bidang ilmu komputer, berfungsi dengan meningkatkan alokasi "paket" dalam pemrosesan data di pusat data. Hampir semua lalu lintas web dialirkan melalui pusat data, yang sebagian besar dioperasikan oleh sistem Linux. Dengan mengidentifikasi dan mengukur biaya langsung dan tidak langsung dari permintaan interupsi perangkat keras asinkron (IRQ), keduanya berhasil menemukan sumber utama beban yang signifikan. Inovasi mereka tidak hanya meningkatkan alokasi paket tetapi juga mengoptimalkan pemrosesan data sehingga dapat memanfaatkan sumber daya CPU secara lebih efektif. Menurut Joe Damato, insinyur terkemuka di Fastly yang ikut berkolaborasi dalam pengembangan kode ini, modifikasi kecil ini dapat meningkatkan efisiensi jaringan berbasis kernel tradisional hingga 45 persen.

Potensi Dampak Global

Keberhasilan dari modifikasi kecil pada sistem Linux ini bisa berdampak luas, terutama bagi perusahaan besar seperti Amazon, Google, dan Meta. Kersten mengungkapkan optimisme bahwa jika perusahaan-perusahaan teknologi raksasa ini mengadopsi metode baru ini, maka penghematan energi yang dihasilkan bisa mencapai gigawatt-jam, mengurangi beban infrastruktur pusat data yang sangat besar. "Hampir setiap permintaan layanan yang terjadi di Internet bisa terpengaruh secara positif oleh ini," tambah Kersten. Ini bukan hanya terobosan dalam efisiensi teknologi dan energi, melainkan juga langkah kritis dalam menghadapi ancaman perubahan iklim.

Implementasi dan Prospek Ke Depan

Tidak hanya berpotensi menghemat energi, inovasi ini memberikan keuntungan tambahan yaitu modifikasi yang dilakukan tidak memerlukan perubahan mendasar dalam operasional sistem Linux yang sudah ada. Hal ini berarti adopsi metode ini tidak ditemukan hambatan teknis yang signifikan, memudahkan penerapan bagi penyedia layanan komputasi awan dan pusat data di seluruh dunia. Penelitian ini pertama kali dipresentasikan dalam jurnal ilmiah prestisius, Proceedings of the ACM on Measurement and Analysis of Computing Systems (POMACS) pada Desember 2023. Kode tersebut kini telah diterbitkan sebagai bagian dari update Linux versi 6.13. Diharapkan, dengan dirilisnya kode ini ke publik, lebih banyak pengembang dan operator pusat data akan tertarik untuk mengujicobakan dan mengadopsinya ke dalam sistem mereka.

Komitmen Terhadap Keberlanjutan Energi

Inisiatif penelitian oleh Universitas Waterloo mencerminkan dorongan untuk menemukan solusi yang lebih berkelanjutan dalam teknologi informasi. Di saat peningkatan permintaan energi dari pusat data menjadi isu global, penemuan seperti ini menandakan komitmen komunitas ilmiah dan industri teknologi untuk bersama-sama menciptakan ekosistem digital yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Kami berharap bahwa penemuan ini bukan hanya akan mengedukasi tetapi juga memotivasi kolaborasi lebih lanjut di antara para pemangku kepentingan industri guna mengeksplorasi inovasi-inovasi lain di masa depan. Seiring pusat data yang semakin menjadi tulang punggung infrastruktur digital kita, menemukan cara-cara baru untuk menjadikan operasionalnya lebih hemat energi adalah langkah penting yang tidak hanya mengurangi biaya operasional tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang.

Terkini

Olahraga Aman untuk Ibu Menyusui Sehat

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:07 WIB

Gym Membantu Tubuh dan Pikiran Lebih Sehat

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:06 WIB

Manfaat Seru Terjun Payung Untuk Tubuh Sehat

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:05 WIB

Manfaat Panjat Tebing Untuk Kesehatan Fisik Mental

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:04 WIB