Bali, Surga Investasi Baru: Pertumbuhan Investor Pasar Modal Melonjak hingga Dua Digit pada 2024

Senin, 17 Februari 2025 | 13:52:28 WIB
Bali, Surga Investasi Baru: Pertumbuhan Investor Pasar Modal Melonjak hingga Dua Digit pada 2024

JAKARTA - Provinsi Bali, yang selama ini dikenal sebagai destinasi wisata kelas dunia, kini menjelma menjadi salah satu pusat pertumbuhan investasi pasar modal yang pesat di Indonesia. Berdasarkan data terbaru yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bali, hingga Desember 2024, jumlah investor di pasar modal Bali mengalami peningkatan signifikan hingga mencapai dua digit dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kristrianti Puji Rahayu, Kepala OJK Provinsi Bali, menegaskan bahwa industri jasa keuangan Bali terus menunjukkan kinerja stabil yang mengesankan. "Jumlah investor pasar modal di wilayah Bali masih tetap menunjukkan pertumbuhan tinggi yaitu mencapai double digit dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya," ujar Puji dalam pernyataan tertulis yang disampaikan di Denpasar, Bali, Senin (17/2/2025).

Pertumbuhan Pesat di Sektor Saham dan Reksadana

Pada akhir Desember 2024, data menunjukkan bahwa jumlah investor saham di Bali mencapai 143.402 Single Investor Identification (SID). Ini berarti ada pertumbuhan tahunan sebesar 22,83%. Trend serupa juga terlihat dari pertumbuhan jumlah investor reksa dana dengan peningkatan sebesar 25,68%, serta investor Surat Berharga Negara (SBN) yang tumbuh 23,18%.

Peningkatan jumlah SID ini menunjukkan kepercayaan yang lebih besar dari masyarakat Bali terhadap pasar modal sebagai salah satu sarana investasi yang menguntungkan. "Peningkatan ini tak lepas dari edukasi dan sosialisasi yang terus kami lakukan kepada masyarakat mengenai pentingnya diversifikasi investasi," terang Puji ketika memaparkan strategi yang diambil oleh OJK dalam rangka meningkatkan literasi keuangan di wilayah tersebut.

Lonjakan Nilai dan Transaksi Saham

Lonjakan pertumbuhan jumlah investor juga diiringi dengan peningkatan nilai portofolio kepemilikan saham. Hingga akhir 2024, nilai kepemilikan saham oleh investor Bali mencapai Rp5,3 triliun, naik 18,22% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, nilai transaksi saham yang dicatatkan di pasar modal Bali mencapai Rp3,9 triliun, mengalami peningkatan luar biasa sebesar 71,16% dibandingkan dengan posisi Desember 2023.

Angka-angka ini menjadi indikasi bahwa pasar modal, khususnya sektor saham, semakin diminati oleh investor di Bali. Hal ini juga menjadi cerminan dari peningkatan aktivitas perdagangan dan dinamika pasar yang semakin aktif di wilayah ini. "Dengan semakin banyaknya investor berkualitas, harapannya kedepan bisa lebih memperkuat posisi pasar modal Bali sebagai pusat investasi utama di Indonesia," tambah Puji.

Faktor Pendukung Pertumbuhan

Beberapa faktor diketahui turut mendukung pertumbuhan pasar modal di Bali. Salah satu faktor utama adalah stabilitas ekonomi yang terus dijaga oleh pemerintah serta kebijakan pro-investasi yang diimplementasikan. Pemerintah daerah juga berperan penting dalam menyediakan infrastruktur serta lingkungan bisnis yang kondusif bagi para investor.

Selain itu, digitalisasi dan kemudahan akses informasi menjadi elemen krusial dalam mendukung pertumbuhan ini. Dengan akses digital yang semakin mudah, masyarakat dapat lebih cepat mendapatkan informasi terkait perkembangan pasar modal, sehingga dapat mengambil keputusan investasi yang lebih baik.

Tantangan di Depan Mata

Meski begitu, OJK Bali menyadari, pertumbuhan yang pesat ini juga membawa tantangan tersendiri. Edukasi dan peningkatan literasi keuangan masih perlu ditingkatkan agar pendatang baru di dunia investasi tidak terjebak dalam investasi yang berisiko tinggi. "Kami akan terus memperkuat upaya edukasi melalui berbagai program sosialisasi yang massif agar masyarakat semakin melek informasi mengenai seluk-beluk investasi," jelas Puji.

Tantangan lainnya adalah menjaga integritas dan stabilitas pasar dari potensi manipulasi dan spekulasi yang berlebihan. Kerjasama lintas sektor dan pemangku kepentingan menjadi kunci dalam upaya menjaga integritas pasar.

Masa Depan Cerah untuk Pasar Modal Bali

Dengan berbagai indikator positif yang ditunjukkan, masa depan pasar modal di Bali tampak semakin cerah. Keberhasilan dalam mempertahankan momentum pertumbuhan ini akan sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah, regulator, dan pelaku pasar dalam menciptakan ekosistem investasi yang sehat dan transparan.

Daya pikat Bali sebagai destinasi wisata global juga diharapkan bisa menarik minat investor internasional untuk turut berpartisipasi dalam geliat pasar modal di provinsi ini. Dengan demikian, Bali tidak hanya menjadi surga wisata, tetapi juga surga bagi para investor yang mencari peluang dan pengembalian investasi yang menjanjikan.

Terkini

Olahraga Aman untuk Ibu Menyusui Sehat

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:07 WIB

Gym Membantu Tubuh dan Pikiran Lebih Sehat

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:06 WIB

Manfaat Seru Terjun Payung Untuk Tubuh Sehat

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:05 WIB

Manfaat Panjat Tebing Untuk Kesehatan Fisik Mental

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:04 WIB